Mommies, tak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami alergi lho. Alergi pada anak ini timbul sebagai respon sistem imun tubuh terhadap zat asing penyebab alergi atau disebut sebagai alergen.
Umumnya, reaksi alergi ini terjadi setelah tubuh berkontak langsung dengan alergen, entah itu melalui kontak kulit, terhirup, atau dimakan. Reaksi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, mulai dari gejala ringan hingga gejala berat.
Gejala alergi pada anak dapat membuat si kecil merasa kurang nyaman, mengganggu kesehatan fisik dan mental, hingga dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani dengan baik.
Mengerikan bukan?
Dengan demikian, jangan sampai kita menyepelekan alergi yang terjadi pada anak ya moms. Segeralah cari tahu apa penyebab munculnya alergi untuk melakukan penanganan yang tepat dan tentunya dapat mencegah alergi pada anak muncul kembali.
Penyebab dan Gejala Alergi pada Anak
Moms, pada dasarnya, penyebab alergi masih belum diketahui secara pasti. Namun, alergi pada anak biasanya bersifat genetik atau diturunkan dari orang tuanya.
Ketahui yuk pelajaran dari anak untuk orang tuanya, agar orang tua lebih aware terhadap anak.
Melansir dari siloamhospital, jika salah satu dari orang tua anak memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan alergi pada anak meningkat sekitar 40-50%.
Namun, jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anak akan mengalami alergi sebesar 80%. Selain faktor genetik, alergi pada anak pun dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti:
Alergi Makanan
Moms, alergen makanan merupakan jenis alergi yang paling sering terjadi pada anak. Ada beberapa makanan yang memiliki risiko tinggi dalam memicu reaksi alergi, seperti kacang, telur, ikan atau seafood, serta susu dan produk olahannya.
Namun, dibandingkan dengan penyebab lainnya, susu sapi dan produk olahannya merupakan makanan yang paling sering menyebabkan alergi pada anak-anak.
Alergi ini disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem imun yang membuat tubuh mengidentifikasi protein pada susu sebagai zat berbahaya.
Alergi Hewan Peliharaan
Tak hanya makanan, beberapa hewan seperti kucing, anjing, dan kelinci pun ternyata dapat memicu alergi untuk sebagian anak lho moms.
Biasanya alergi ini disebabkan oleh sel kulit mati, urine, bulu, atau air liur dari hewan tersebut. Adapun gejala yang muncul biasanya berupa bersin-bersin atau gatal setelah anak memegang bermain atau memegang binatang peliharaan tersebut.
Alergi Udara
Moms, ternyata udara pun dapat menimbulkan alergi lho. Alergi ini dapat terjadi pada siapapun, baik anak-anak maupun dewasa.
Ada tiga jenis alergi udara yang sering menyerang tubuh, yakni udara panas, udara dingin, dan udara kotor, berikut adalah penjelasannya:
- Alergi Udara Dingin
Moms, alergi udara dingin atau disebut juga sebagai Cold urticaria merupakan kondisi di mana kulit mengalami reaksi alergi setelah terpapar suhu atau udara dingin. Alergi ini muncul akibat tubuh melepaskan histamin dalam jumlah yang lumayan besar lalu menyerang sistem imun tubuh sehingga memicu reaksi seperti hidung gatal, tersumbat, bersin-bersin, hingga sesak nafas.
Selain menyerang saluran pernafasan, alergi ini pun dapat menimbulkan reaksi seperti kemerahan pada kulit, gatal-gatal, hingga pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. - Alergi Udara Panas
Alergi udara panas atau cholinergic urticaria biasanya muncul ketika tubuh mengalami peningkatan suhu dan berkeringat. Selain itu, alergi ini pun dapat muncul ketika tubuh selesai mandi air hangat, mengenakan pakaian ketat, setelah berolahraga, dan berkeringat setelah stress atau gugup.
Adapun gejala yang muncul biasanya berupa bruntusan warna merah di area wajah, punggung, dada, serta bagian lengan dengan sensasi berupa gatal dan panas. Selain itu, anak pun dapat merasakan sakit kepala, sesak nafas, tekanan darah rendah, kram perut, atau detak jantung tak teratur. - Alergi Udara Kotor
Selain alergi udara dingin dan udara panas, udara kotor pun dapat menyebabkan tubuh mengalami reaksi alergi. Alergi ini dapat menimbulkan gejala pada kulit dan saluran pernafasan seperti asma atau sesak nafas. Pada anak-anak, asap rokok merupakan sumber polusi utama yang berbahaya di dalam rumah. Jadi, yuk kurangi merokok di dekat anak-anak.
Alergi Obat-obatan
Moms, hati-hati ya! Jangan sampai kita sembarang memberikan obat pada anak. Melansir dari laman alodokter, hampir semua obat dapat memicu reaksi alergi. Reaksi ini disebabkan oleh reaksi imun tubuh yang berlebih terhadap zat-zat yang ada dalam obat.
Beberapa obat yang sering memicu reaksi alergi di antaranya adalah antibiotik seperti penisilin dan sulfa, pereda nyeri pada golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAIS), antikejang, obat-obatan untuk penyakit autoimun, dan obat-obatan kemoterapi.
Gejala dari alergi ini biasanya muncul 1 jam setelah penggunaan obat pemicu alergi tersebut. Reaksi ini biasanya ditandai dengan ruam atau bentol-bentol di kulit, gatal-gatal atau sensasi panas pada kulit, mata terasa gatal atau berair, hidung meler dan tersumbat, pembengkakan pada beberapa area wajah,sesak nafas, atau demam.
Cara Mencegah Alergi pada Anak
Faktanya, alergi tidak bisa hilang atau disembuhkan, kita hanya dapat mengurangi dan menghindari pemicu alergi.
Beberapa langkah pengobatan pun hanya dapat mengontrol alergi dengan cara menurunkan gejala yang terjadi.
Dengan demikian, kita hanya bisa melakukan pencegahan agar tubuh tidak mengalami alergi. Untuk mencegah terjadinya alergi, kita harus mengetahui faktor dan penyebab alergi.
Alergi makanan
Jika alergi disebabkan oleh makanan, maka hindari membuat makanan yang mengandung bahan penyebab alergi pada anak.
Misalnya, jika anak memiliki alergi pada susu sapi, moms bisa menggantinya dengan susu soya atau susu kedelai agar gizi anak tetap terpenuhi.
Alergi udara
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alergi udara terbagi menjadi tiga bagian, alergi udara panas, dingin, dan kotor.
Jika alergi disebabkan oleh udara dingin, maka cobalah untuk selalu memastikan si kecil menggunakan pakaian yang tepat atau pakaian tebal agar tubuhnya tetap terasa hangat.
Namun, jika memang alergi disebabkan oleh udara panas, maka pastikan tubuh si kecil untuk selalu bersih dari keringat, yaitu dengan cara memastikan suhu udara agar tetap sejuk, mengelap keringat, rutin mengganti pakaian, dan tentunya mengenakan pakaian yang tipis atau pakaian dapat menyerap keringat.
Sedangkan jika alergi disebabkan oleh udara kotor, maka pastikan agar udara di rumah selalu bersih, yaitu dengan cara rutin membersihkan rumah agar terhindar dari debu, mengurangi merokok di dalam rumah, atau mengenakan masker kita berada di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi.
Setelah itu, jangan lupa juga untuk selalu memberi tahu dokter atau tenaga medis bahwa tubuh memiliki alergi terhadap obat tertentu jika hendak menjalani pengobatan atau tindakan medis.
Dengan demikian, pasien biasanya akan diminta untuk mengenakan gelang atau kalung yang menandakan adanya alergi terhadap obat-obatan tertentu sebagai informasi untuk orang lain apabila pasien sedang tidak sadarkan diri.
Selain itu, pastikan moms untuk membaca label obat yang dijual bebas secara teliti apabila hendak mengonsumsi atau memberikannya pada si kecil.
Itulah beberapa informasi tentang alergi pada anak. Ketika anak mengalami alergi, usahakan agar tidak panik. Jika gejala tidak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau membawanya ke rumah sakit terdekat agar ia segera mendapatkan penanganan yang tepat.