Anak Kurus Berarti tidak Sehat, Benarkah Seperti Itu? Cek Penjelasannya Dulu!

ANAK KURUS BERARTI TIDAK SEHAT

Dalam bayangan banyak orang, bayi atau anak yang sehat identik dengan tubuh yang chubby dan gempal. Nggak heran, banyak yang menganggap anak kurus berarti tidak sehat.

Padahal, ini belum tentu benar Moms! Untuk lebih jelasnya, simak artikel ini.

Apakah Anak Kurus Berarti tidak Sehat?

Jawabannya tidak, Moms. Para ahli sepakat bahwa berat badan seseorang tidak selalu menjadi tanda yang jelas tentang kesehatan atau tingkat kebugarannya.

Carl Lavie, MD, direktur medis rehabilitasi jantung dan pencegahan di John Ochsner Heart and Vascular Institute di New Orleans, mengatakan kunci untuk kesehatan adalah kebugaran fisik.

Meskipun berat badan bukanlah prediktor sempurna untuk kesehatan yang baik. Namun, itu tetap informasi yang penting.

Berat badan dan IMT akan memberi gambaran dasar tentang kesehatan, kata Jeffrey Schwimmer, MD, direktur Weight and Wellness Center, Rumah Sakit Anak Rady-San Diego. 

Jika anak tidak memiliki berat badan dalam rentang “normal”, si Kecil mungkin lebih berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu.

Apa Penyebab Badan Anak Menjadi Kurus?

Statement anak kurus berarti tidak sehat tidak benar ya, Moms. Faktanya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab badan anak menjadi kurus, antara lain:

  1. Nafsu Makan Rendah

Beberapa anak memang memiliki nafsu makan yang kecil atau hanya mau makan makanan tertentu, sehingga asupan kalori mereka tidak mencukupi.

Biasanya, perubahan nafsu makan anak dipengaruhi karena beberapa faktor, misalnya saat sakit, tumbuh gigi, merasa tidak nyaman, cemas, sensory issues, dan lain-lain.

  1. Kesulitan Makan

Tidak selalu anak kurus berarti tidak sehat, bisa jadi ini karena si Kecil mengalami fase kesulitan makan. Kondisi seperti sensitivitas oral atau gangguan neurologis (misalnya cerebral palsy) dapat membuat anak sulit makan dengan baik, sehingga jumlah makanan yang masuk ke tubuhnya sedikit.

  1. Kurangnya Pemahaman Gizi

Dilansir dari situs Children’s Wisconsin, lebih dari 90 persen kasus anak kurus disebabkan karena tidak mengonsumsi cukup kalori. 

Terkadang, orang tua mungkin kurang memahami kebutuhan kalori anak, sehingga makanan yang diberikan tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan.

Kebutuhan kalori ditentukan dari umur, jenis kelamin, dan seberapa aktif kegiatan. Tapi, secara umum anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1,000-1,400 kalori per hari.

  1. Gangguan Metabolisme

Beberapa kondisi metabolik tertentu dapat mengganggu cara tubuh memproses makanan, sehingga meskipun anak makan cukup, berat badannya tidak bertambah.

  1. Aktivitas Fisik Berlebih

Anak yang sangat aktif, misalnya sering bermain atau mengikuti olahraga, membakar lebih banyak kalori dari yang mereka konsumsi, sehingga berat badan sulit naik.

Baca Juga: Berat Badan Ideal Wanita (Ank-Dewasa)

Penyakit yang Menyebabkan Anak Kurus

Meskipun begitu, ada juga beberapa penyakit yang bisa menyebabkan anak kurus, antara lain:

  1. Gastroesophageal Reflux (GER)

Bayi sering kali mengalami kondisi dimana isi lambung naik kembali ke kerongkongan, atau gastroesophageal reflux disorder (GERD).

Dilansir dari Nationwide Childrens, GERD biasanya terjadi pada bayi, karena mereka mengonsumsi makanan yang cair, seperti susu, dan menghabiskan banyak waktu berbaring.

Anak yang mengalami GERD juga diiringi gejala seperti hilangnya nafsu makan dan muntah. Inilah yang menyebabkan anak menjadi kurus.

  1. Diare Kronis

Gejala utama diare kronis pada bayi adalah terjadinya buang air besar yang sering, encer, dan berair yang berlangsung minimal selama 4 minggu.

Diare bisa memicu malabsorpsi yang menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap nutrisi di saluran pencernaan dengan baik.

Penyerapan nutrisi yang tidak memadai ini dapat menyebabkan penurunan berat badan atau pertumbuhan yang terlambat, sehingga anak menjadi kurus.

  1. Fibrosis Kistik

Fibrosis kistik merupakan penyakit genetik yang sering ditemukan pada anak. Ini memengaruhi kelenjar yang menghasilkan lendir, air mata, keringat, air liur, dan cairan pencernaan.

Banyak pasien fibrosis kistik memiliki insufisiensi pankreas, yang berarti enzim pencernaan tidak cukup untuk mencerna dan menyerap lemak, protein, dan karbohidrat dari makanan. Akibatnya, nutrisi tidak diserap secara optimal, yang dapat menyebabkan kekurangan kalori dan nutrisi.

  1. Penyakit Hati Kronis

Penyakit ini merupakan kondisi kerusakan dan regenerasi jaringan hati dalam jangka panjang. Ini ditandai dengan munculnya peradangan dan kerusakan pada hati secara terus menerus.

Penyakit hati kronis pada anak bisa menyebabkan penurunan berat badan karena nafsu makan menurun, kesulitan menyerap nutrisi dari makanan, dan malabsorbsi.

  1. Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan salah satu gangguan pencernaan yang merusak usus halus. 

Penyakit ini dipicu oleh konsumsi makanan yang mengandung gluten, atau protein yang ditemukan dalam roti, pasta, kue, dan makanan lain yang terbuat dari gandum.

Situs Healthline menyebutkan penyakit ini bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, penurunan berat badan, anemia, dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Ciri-ciri Anak Kurus tapi Sehat

Moms, jangan langsung khawatir kalau si Kecil terlihat kurus. Anak kurus belum tentu tidak sehat, kok. Ada beberapa hal yang menandakan anak yang sehat, meskipun memiliki badan yang kurus. Berikut ciri-cirinya:

  1. Mengalami Pertumbuhan yang Normal

Anak kurus yang sehat biasanya mengalami pertumbuhan yang normal, atau sesuai dengan kurva pertumbuhan (growth curve). 

Ini berarti berat dan tinggi badan si Kecil naik secara konsisten, meskipun terlihat lebih kurus dari anak lain di usianya. 

Jika si Kecil mengikuti kurvanya sendiri tanpa penurunan drastis, ini menandakan bahwa tubuhnya mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan. 

Moms bisa memantau ini melalui pemeriksaan rutin di Posyandu atau dokter anak, maupun mengukurnya sendiri di rumah.

  1. Komposisi Tubuh Seimbang

Moms, ada anak-anak yang secara alami memiliki tipe tubuh ectomorph, yaitu tubuh yang ramping dengan sedikit lemak. Anak seperti ini mungkin terlihat kurus, tetapi memiliki massa otot yang cukup dan tetap proporsional. 

Selama anak memiliki kekuatan fisik yang baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan berlebih, komposisi tubuhnya bisa dikatakan sehat.

  1. Terlihat Sehat

Meskipun kurus, anak yang sehat biasanya terlihat segar dan memiliki kulit yang cerah, menunjukkan aliran darah yang baik dan nutrisi yang cukup. 

Matanya juga tampak berbinar, menandakan tubuhnya cukup terhidrasi serta mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang. 

Selain itu, anak yang sehat juga tidak mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya terjaga dengan baik.

  1. Aktif Bergerak

Anak kurus tapi aktif apakah sehat? Tentu saja, Moms! 

Salah satu ciri anak kurus tapi sehat adalah memiliki energi yang besar, sehingga mereka aktif bergerak sepanjang hari. Anak yang sehat umumnya memiliki kondisi fisik yang bugar dan sistem imun yang kuat. 

Jadi, terlepas dari berat badan atau bentuk tubuhnya, anak bisa dikatakan sehat jika ia tetap aktif, ceria, dan tidak mudah sakit.

Moms, pernyataan anak kurus berarti tidak sehat itu tidak sepenuhnya benar ya. Penting untuk memastikan tumbuh kembang si Kecil optimal dan sesuai dengan usianya. 

Selalu perhatikan pola makan, aktivitas fisik, serta asupan nutrisi harian mereka, ya.  

Kalau Moms butuh solusi untuk mendukung daya tahan tubuh dan nafsu makan si Kecil, coba Madu Vitummy

Dengan kandungan madu hutan asli, ekstrak buah pepaya, bawang putih, temulawak, temu hitam, dan rasa jeruk yang disukai anak-anak, Madu Vitummy jadi teman andalan Moms untuk menjaga si Kecil tetap sehat dan aktif.  

Yuk, Moms, berikan yang terbaik untuk si Kecil!

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Nafsu Makan Naik, Mommy Bebas Panik

Lebih Hemat Rp90.000!

harga vitamin penambah nafsu makan 1 botol
Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?