Kenali Gejala Rabies Pada Manusia, Waspadai Menyerang Anak-Anak!

Gejala Rabies

Apa yang terlintas di benak Moms ketika mendengar kata rabies? Pasti takut ya, Moms. 

Rasa takut terhadap penyakit rabies memang wajar, Moms. Pasalnya, penyakit ini termasuk dalam jenis penyakit menular akut yang telah masuk ke Indonesia sejak 1884. 

Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali, penyakit rabies muncul kembali pada 14 November 2008. 

Ketika itu, menyerang salah seorang warga Banjar Giri Darma, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. 

Kembalinya kasus rabies mengharuskan setiap orang waspada terhadap penyakit rabies. Bagaimana cara mewaspadai rabies pada manusia? Moms bisa melakukan berbagai upaya.

Misalnya mengenali gejala rabies pada manusia dan mewaspadai gejala rabies pada anak. Simak artikel berikut yang akan memahami hal tersebut ya, Moms! 

Apa Itu Rabies? 

Gejala Rabies

Sebelum membahas tentang gejala rabies, Moms harus mengetahui terlebih dahulu tentang penyakit rabies. 

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, rabies (anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat, baik pada manusia maupun pada hewan berdarah panas. 

Penyakit ini bisa terjadi karena penularan virus rabies melalui salvia (anjing, kucing, dan kera) yang terkena rabies. 

Caranya adalah dengan gigitan hewan tersebut atau bisa juga melalui luka terbuka yang terkena jilatan atau liur hewan positif rabies. 

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang rabies sebelum membahas gejala rabies. 

Gejala Rabies Pada Manusia 

Gejala Rabies

Seperti telah disebutkan bahwa rabies adalah penyakit yang bisa menyerang manusia. 

Lalu bagaimana cara Moms mengetahui terkena penyakit rabies? Jawabannya bisa dengan mengetahui gejala rabies.

Baca Juga: Bolehkah Balita Makan Buah Berlebihan? Ini Jawabannya, Simak Mom’s

Gejala rabies yang terjadi pada manusia tentunya berbeda dengan yang terjadi pada hewan. 

Nah, berikut akan Mimin jelaskan beberapa gejala rabies pada manusia yang perlu Moms ketahui. 

Takut Air (Hydrophobia)

Menurut Kemenkes RI, seseorang yang terkena penyakit rabies sulit untuk diketahui sejak awal. Kondisi ini disebabkan belum adanya tes untuk mendiagnosa infeksi rabies pada manusia. 

Sehingga seseorang sangat perlu mengetahui gejala klinis tanda-tanda rabies secara spesifik. Nah, salah satu gejala rabies yang spesifik adalah takut air (hydrophobia). 

Gejala ini ditunjukkan dengan ketakutan yang berlebihan terhadap air atau cairan, baik ketika hanya melihat maupun mau menelan. 

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami gigitan hewan kemudian menunjukkan gejala klinis ini maka sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit. 

Takut Udara (Aerophobia)

Selain takut air, tanda spesifik lain orang terkena rabies juga takut udara (aerophobia). 

Hal ini seperti diungkapkan Kemenkes RI, bahwa takut air atau takut udara adalah tanda-tanda rabies yang spesifik. 

Sehingga, seseorang yang secara spesifik telah menunjukkan gejala rabies seperti itu sebaiknya langsung dilarikan ke rumah sakit. 

Tujuannya agar segera mendapat penanganan medis karena angka mortalitas rabies sangat tinggi. 

Takut Cahaya 

Dilansir dari artikel Lembar Balik Rabies Kemenkes RI, gejala rabies pada manusia bisa ditunjukkan dengan rasa takut pada cahaya. 

Hal ini dikarenakan takut cahaya merupakan tanda-tanda rabies pada manusia stadium gila. 

Sehingga, orang yang takut cahaya setelah mengalami gigitan hewan yang berpotensi rabies lebih baik dilarikan ke rumah sakit. 

Demam 

Meskipun menurut Kemenkes RI gejala rabies yang spesifik hanya dua, akan tetapi beberapa sumber menyebutkan gejala-gejala lain. 

Seperti dilansir dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Siloam Hospitals, ada beberapa gejala rabies pada manusia. 

Demam menjadi salah satu gejala pada manusia. Hal ini seperti diungkapkan dr. I Gusti Agung Istri Anteja, M.Biomed., Sp.Pd., FINASIM dalam laman Siloam Hospitals. 

Gejala ini biasanya muncul sebagai gejala paling awal seseorang terkena penyakit rabies sebelum muncul gejala lain. 

Gelisah 

Selanjutnya, gejala rabies yang biasanya ditunjukkan pada manusia adalah gelisah. 

Kondisi ini disebabkan virus rabies yang menyerang manusia memunculkan gangguan kecemasan tertentu. 

Akibatnya, orang yang terkena rabies sering mengalami halusinasi. 

Oleh karena itu, seseorang yang telah terkena gigitan hewan terutama anjing dan mengalami gejala gelisah sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit. 

Mengeluarkan Liur Yang Berlebihan

Hewan yang mengidap rabies bisa ditandai dengan gejala mengeluarkan liur yang berlebihan. 

Nah, ternyata nih Moms, gejala rabies seperti ini juga juga terjadi pada manusia loh. 

Mengeluarkan liur yang berlebihan (hipersaliva) termasuk salah satu gejala rabies yang sering muncul pada manusia. 

Oleh sebab itu, jika seseorang mengalami gigitan hewan yang berpotensi rabies kemudian menunjukkan gejala semacam ini maka harus segera dilarikan ke rumah sakit. 

Kejang-Kejang

Kejang salah satu gejala rabies yang termasuk dalam gejala lanjutan. Hal ini biasanya ditandai dengan penderita mengalami kejang dan kram otot. 

Sehingga potensi henti jantung dan gagal napas menjadi penyebab kematian karena penyakit rabies. 

Oleh karena itu, jangan sampai terlambat untuk memberikan penanganan medis apabila mendapat gigitan hewan yang berpotensi rabies. 

Nah Moms, itulah beberapa gejala rabies pada manusia yang perlu Moms ketahui agar lebih berhati-hati sehingga bisa terhindar dari rabies. 

Mewaspadai Gejala Rabies Pada Anak 

Setelah memahami tentang rabies dan gejala rabies pada manusia, Moms tetap harus waspada ya, terutama kepada anak. 

Anak-anak termasuk salah satu yang berpotensi terkena rabies loh, Moms. 

Hal ini dikarenakan anak-anak sering bermain dengan banyak hewan, beberapa di antaranya bahkan yang berpotensi memiliki rabies. 

Kenali Bahaya Gejala Rabies Pada Anak

Dilansir dari laman University of Rochester Medical Center Rochester, New York, seorang anak bisa terkena rabies. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti anak yang mendapat gigitan atau cakaran hewan rabies. 

Selain itu, bisa juga dikarenakan anak yang memiliki luka terbuka dan terkena jilatan hewan yang terinfeksi rabies. 

Atau yang paling mudah adalah anak menyentuh mulut atau matanya dengan tangan yang terkena air liur hewan yang terinfeksi rabies. 

Medical Center Rochester dalam artikel yang sama menyebutkan bahwa gejala rabies pada anak biasanya dimulai 5 hari hingga lebih dari setahun setelah kontak dengan virus rabies. 

Meski demikian, waktu munculnya gejala rabies pada anak paling umum sekitar 2 bulan setelah kontak dengan. 

Lalu, apa saja gejala rabies pada anak? Ada beberapa gejala rabies pada anak berdasarkan tingkatannya ya, Moms. 

Seperti menurut Medical Center Rochester, gejala rabies pada anak dibagi menjadi dua stadium seperti berikut. 

Rabies Stadium 1:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Muntah

Rabies Stadium 2:

  • Kesulitan menelan, bahkan air liur
  • Agitasi
  • Kebingungan
  • Kehilangan gerakan otot (lumpuh)
  • Koma
  • Kematian

Untuk lebih jelasnya, simak infografis mengenai rabies berikut.

Gejala Rabies

Itulah beberapa gejala rabies pada anak yang bisa Moms waspadai agar anak terhindar dari rabies.

Cara Mendiagnosa Rabies Pada Anak

Gejala Rabies

Apabila anak terlanjur mendapat gigitan atau cakaran dari hewan yang berpotensi memiliki rabies maka sebaiknya melakukan tes rabies. 

Tes ini bisa dilakukan pada hewan untuk membuktikan hewan tersebut positif atau negatif rabies. 

Apabila hasilnya positif maka anak yang telah digigit hewan tersebut harus ditangani secara serius oleh dokter.

Akan tetapi, apabila hasilnya negatif maka Moms tidak perlu khawatir terhadap anak yang terkena gigitan atau cakaran hewan tersebut. 

Nah, itulah yang bisa Moms lakukan untuk mendiagnosa rabies pada anak. 

Apakah artikel ini membuat Moms lebih waspada terhadap rabies, terutama pada anak-anak?

Semoga artikel ini bisa membantu yahh, jangan lupa juga untuk bookmark artikel dari madu vitummy, agar selalu mendapat informasi terbaru lainnya seputar parenting dan kesehatan.

Nah, selain waspada terhadap rabies, Moms juga harus waspada terhadap kesehatan anak ya, Moms. 

Menjaga kesehatan anak bisa dilakukan dengan memberi vitamin penambah nafsu makan anak. Misalnya Moms bisa memberikan Madu Vitummy. 

Madu Vitummy adalah madu herbal dengan ekstrak bahan alami yang memiliki banyak manfaat, salah satunya menambah nafsu makan anak. 

Yuk Moms, beri anak Madu Vitummy dan dapatkan manfaatnya!

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?