Apakah si Kecil sedang mengalami masalah berat badan yang kuran, Moms? Permasalahan ini sering kali dikaitkan dengan stunting. Padahal, ada beberapa jenis masalah kesehatan lain, seperti wasting dan underweight yang terkait berat badan.
Lalu, apa saja perbedaan stunting, wasting, dan underweight? Artikel berikut akan membahas mengenai hal tersebut dari pengertian, penyebab, hingga indikatornya.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms!
Pengertian
Memahami pengertian stunting, wasting, dan underweight adalah langkah dasar untuk memahami perbedaan ketiganya ya, Moms. Sebab, pengertian tersebut akan membantu mempermudah mengetahui penyebab hingga indikatornya.
Pengertian Stunting
Melansir laman Kemenkes RI, stunting adalah masalah tinggi badan yang rendah menurut usia anak. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi yang parah atau kronis dan infeksi yang terus-menerus hingga menyebabkan anak menjadi pendek atau sangat pendek.
Kondisi tersebut menjadikan anak penderita stunting tidak selalu terlihat kurus, melainkan bisa terlihat gemuk atau memiliki berat badan normal. Alasannya, stunting berkaitan dengan tinggi badan anak.
Mereka yang memiliki tinggi badan jauh dari anak-anak seusianya harus diwaspadai ya, Moms. Sebab, kondisi tersebut bisa mengindikasikan si Kecil mengalami stunting. Oleh karenanya, Moms perlu memperhatikan asupan zat gizi pada anak, terutama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Pengertian Wasting
Berbeda dengan stunting, menurut Kemenkes RI wasting justru merupakan kondisi anak yang berat badannya terus menurun seiring waktu ya, Moms. Kondisi ini memicu total berat badannya sangat jauh dari standar kurva pertumbuhan atau berat badan.
Kurva tersebut berdasarkan tinggi badannya yang rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) serta parah. Meski demikian, faktor pemicunya adalah masalah pada pencernaan, salah satunya diare.
Sebab, diare adalah kondisi ketika seseorang buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Keadaan ini biasanya ditandai dengan tinja yang encer atau cair. Anak yang diare terus-menerus biasanya memicu turunnya berat badan yang drastis. Akibatnya, anak bisa mengalami wasting.
Meskipun pemicunya adalah gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak, namun Moms tidak boleh membiarkannya begitu saja. Sebab, apabila penanganannya terlambat maka bisa berakibat fatal hingga kematian.
Oleh karenanya, Moms sebagai orang tua perlu memperhatikan kesehatan pencernaan anak agar tidak memicu wasting.
Pengertian Underweight
Underweight ini apabila mengacu pada pernyataan Kemenkes RI, yaitu kondisi saat berat badan anak berada di bawah rentang rata-rata atau normal. Pasalnya, berat badan anak seharusnya ideal, seperti pada anak-anak seusianya.
Berat badan kurang (underweight) menandakan bahwa anak-anak memiliki berat badan yang tidak sebanding dengan anak seusianya. Akibatnya, kondisi ini menjadi pertanda adanya indikasi kurang gizi pada tubuh mereka.
Tapi, Moms juga perlu tahu bahwa penyebabnya tidak hanya masalah gizi, namun juga adanya kondisi medis tertentu. Sebab, suatu penyakit umumnya bisa mendasari seorang anak mengalami kurang berat badan.
Itulah perbedaan stunting, wasting, dan underweight ya, Moms. Apabila dicermati, stunting merupakan kondisi yang sangat berbeda dengan wasting dan underweight. Pasalnya, stunting berkaitan dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan anak seusianya.
Berbeda dengan itu nih, Moms, wasting dan underweight justru memiliki kemiripan. Sebab, keduanya sama-sama berkaitan dengan masalah berat badan yang kurang. Hanya saja, faktor pemicunya yang berbeda.
Oleh karenanya, wasting dan underweight menurut Kemenkes RI merupakan kondisi-kondisi yang memengaruhi stunting.
Penyebab Stunting, Wasting, dan Underweight
Setelah tahu perbedaan pengertian dari masing-masingnya, yaitu stunting, wasting, dan underweight, Moms perlu tahu juga mengenai penyebab ketiganya. Pasalnya, ada beberapa perbedaan yang mendasari hingga seorang anak mengalami hal tersebut seperti berikut.
Penyebab Stunting
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman Kemenkes RI, penyebab stunting antara lain faktor asupan gizi ibu dan anak, status kesehatan balita, ketahanan pangan, lingkungan sosial dan kesehatan, lingkungan permukiman, kemiskinan, dan lain sebagainya.
Berbagai faktor tersebut biasanya memicu kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Maksudnya, kurangnya gizi terjadi sejak janin masih dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kelahiran.
Kurangnya asupan gizi yang dimaksud, seperti vitamin, mineral, dan variasi gizi akibat buruknya variasi makanan. Sebab, semakin bervariasi asupan makanan makanan maka gizinya pun semakin bervariasi, bahkan sebaliknya.
Selain itu, Moms sebagai orang tua juga sangat memengaruhi pola asuh anak yang menyebabkan stunting. Semakin orang tua tidak peduli dengan asupan gizi yang cukup pada anak maka meningkatkan risiko anak mengalami stunting, bahkan sejak dalam kandungan.
Laman Kemenkes RI juga menyebutkan faktor penyebab stunting lainnya, seperti infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran yang pendek, dan hipertensi. Bahkan, tidak tersedianya layanan kesehatan, sanitasi dan air bersih yang buruk juga sangat memicu terjadinya stunting.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Moms perlu memperhatikan banyak aspek untuk mencegah si Kecil mengalami gizi buruk (kronis) yang memicu stunting.
Penyebab Wasting
Selain stunting, wasting juga memiliki faktor-faktor penyebab yang bisa Moms identifikasi. Adapun beberapa penyebabnya seperti menurut Prof. Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D. dalam laman Universitas Airlangga.
Menurutnya, penyebab utama wasting adalah penurunan berat badan yang cepat dan akut pada balita. Kondisi ini disebabkan oleh kelaparan atau infeksi dengan penyakit serius tertentu.
Selain itu, penyebab lain wasting seperti yang terjadi di Timor Leste adalah ketersediaan sumber air minum yang minim, indeks kekayaan per kepala keluarga yang rendah, tempat tinggal perkotaan yang sangat padat, usia dan riwayat penyakit anak, dan indeks massa tubuh ibu selama kehamilan yang tidak sesuai dengan standar ideal.
Bahkan tidak hanya itu, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penyebab wasting juga berasal dari riwayat menyusui, berat lahir, tingkat pendidikan ibu yang memengaruhi pengetahuan dan status perkawinan yang memengaruhi kondisi gizi anak.
Oleh karenanya, setiap orang tua sangat perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai gizi anak dan berbagai faktor lain untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Penyebab Underweight
Berbeda dengan stunting dan wasting, kondisi seorang anak mengalami underweight biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Melansir laman Hallosehat, faktor yang dimaksud, seperti riwayat keluarga, metabolisme yang cepat, mengalami penyakit kronis, dan memiliki penyakit kejiwaan.
Faktor-faktor tersebut sangatlah serius dan perlu mendapatkan perhatian, terutama dari orang tua. Tujuannya agar si Kecil tidak sampai mengalami underweight apa lagi jika sudah memiliki beberapa riwayat medis seperti yang telah disebutkan.
Jadi Moms, itulah beberapa perbedaan penyebab stunting, wasting, dan underweight. Memahami faktor-faktor tersebut bisa menambah pengetahuan Moms sebagai orang tua agar anak terhindar dari mengalami salah satu ataupun ketiganya.
Baca Juga Yuk, Moms!:
- Tabel berat badan anak usia 1-5 tahun menurut who
- Tabel tinggi badan anak usia 1-5 tahun menurut who
- Tabel tinggi dan berat badan anak usia 6-12 tahun
- Berat badan ideal wanita
Indikator Stunting, Wasting, dan Underweight
Indikator adalah sesuatu yang bisa memberikan petunjuk atau keterangan dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Masalah kesehatan seperti stunting, wasting, dan underweight memiliki indikatornya masing-masing seperti berikut.
Indikator Stunting
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), indikator stunting bisa ditunjukkan dari beberapa aspek berikut.
- Pertumbuhan tulang tertunda
- Berat badan rendah dibandingkan anak seusianya
- Tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya
- Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
- Tanda pubertas terlambat
- Wajah tampak lebih muda dari usianya
- Mudah mengalami penyakit infeksi
Indikator Wasting
Berbeda dengan stunting, wasting menurut WHO sebagai berikut.
- Anak dikategorikan mengalami wasting jika memiliki BB/TB kurang dari -2 standar deviasi dari median standar pertumbuhan WHO.
- Terdapat pula kategori untuk wasting berat, yaitu BB/TB kurang dari -3 standar deviasi, serta kondisi edema.
Indikator Underweight
Anak mengalami underweight apabila masuk dalam kategorisasi berikut.
- Underweight ringan: BB/U antara -2 hingga -3 SD.
- Underweight berat: BB/U di bawah -3 SD.
Itulah perbedaan indikator stunting, wasting, dan underweight ya, Moms.
Banyak anak di Indonesia mengalami masalah gizi, seperti stunting, wasting, dan underweight, yang dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kondisi ini sering disebabkan oleh nafsu makan yang rendah, yang membuat anak sulit mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Bayangkan jika anak si Kecil tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Pertumbuhan fisiknya terhambat, daya tahan tubuh menurun, dan potensi masa depannya terancam. Moms tidak ingin melihat anak melewatkan momen-momen berharga dalam tumbuh kembangnya, bukan?
Vitummy hadir sebagai solusi untuk meningkatkan nafsu makan anak. Dengan formula Selenium Silver Pro yang dirancang khusus, Vitummy mengandung nutrisi penting yang membantu merangsang selera makan dan memberikan asupan gizi yang seimbang.
Ayo, jangan tunggu lagi! Dapatkan Vitummy sekarang juga dan berikan yang terbaik untuk masa depan anak. Cegah stunting, wasting, dan underweight dengan langkah yang tepat. Kunjungi www.maduvitummy.id dan mulai perjalanan sehat anak hari ini!