Jangan panik apabila anak mengalami demam kejang ya, Moms! Meskipun, kondisi seperti ini sangat membuat orang tua khawatir, akan tetapi langkah yang tenang justru sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami demam kejang. Faktor ini kemudian memengaruhi cara-cara menanganinya.
Nah, artikel berikut akan membahas mengenai hal tersebut, Moms. Tujuannya agar Moms tidak panik apabila hal seperti ini sampai terjadi pada si Kecil.
Yuk, simak di bawah ini, Moms!
Apa itu Demam Kejang?
Moms, demam kejang mungkin salah satu hal yang pernah dilihat atau bahkan dialami oleh si Kecil. Meski demikian, apakah Moms sudah memahami apa yang dimaksud mengenai hal tersebut? Berikut akan diulas secara jelas pada uraian berikut.
Seperti dilansir dari laman Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, demam kejang atau yang sering disebut step adalah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh.
Keadaan ini berpotensi lebih sering terjadi apabila anak sedang mengalami demam tinggi. Selain itu, juga apabila demam terjadi secara mendadak dan peningkatan suhunya cenderung signifikan.
Baca Juga: Hati-Hati Demam Pada Anak, Harus Segera Disembuhkan Dengan 10 Cara Berikut!
Umumnya, anak-anak memang sering mengalami demam ya, Moms. Alasannya karena daya tahan tubuhnya yang belum sebaik orang dewasa. Meski demikian, bisa dikatakan bahwa tidak semua anak rentan mengalami demam kejang.
Perlu Moms ketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami hal tersebut. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Adanya riwayat keluarga yang mengalami mengalaminya.
- Demam dengan suhu tubuh sangat tinggi.
- Riwayat berat badan lahir rendah.
- Kelahiran prematur.
- Anak dengan keterlambatan tumbuh kembang.
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan anak memiliki risiko mengalami demam kejang.
Moms, demam kejang itu sendiri terbagi menjadi dua. Hal ini terutama yang terjadi pada anak-anak. Berikut dua tipe seperti dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada.
Kejang Demam Sederhana
Tipe demam kejang yang pertama adalah kejang demam sederhana. Disebut kejang demam sederhana dikarenakan kebangkitan kejang hanya terjadi sebentar. Biasanya, durasi waktu pada kasus ini kurang dari 5 menit.
Selain itu, kondisi kejang demam sederhana juga tidak berulang dalam 24 jam. Hal ini menjadikan 80% kejang demam yang sering terjadi pada anak termasuk kejang demam sederhana.
Kejang Demam Kompleks
Tipe selanjutnya mengenai demam kejang adalah kejang demam kompleks. Disebut kompleks karena tipe kejang demam ini terjadi lebih dari 15 menit. Selain itu, juga terus berulang selama 24 jam. Akan tetapi, bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.
Itulah dua tipe yang harus Moms ketahui mengenai kejang yang terjadi pada anak ketika demam.
Gejala Demam Kejang Pada Anak
Demam kejang yang terjadi pada anak-anak dapat diketahui dari gejalanya. Hal ini menjadikan Moms dapat memastikannya sebelum melakukan penanganannya.
Berikut beberapa gejala demam kejang pada anak dilansir dari laman Siloam Hospitals.
- Suhu tubuh naik secara drastis hingga melebihi 38°C.
- Berkeringat secara berlebihan.
- Mengalami kejang disertai tangan dan kaki gemetar.
- Buang air kecil tiba-tiba dan bola mata berputar ke atas.
- Tidak bisa berkomunikasi atau sulit merespon pertanyaan.
- Kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang.
Beberapa gejala tersebut dapat menunjukkan seorang anak mengalami kejang demam, sehingga Moms perlu melakukan tindakan penanganannya.
Penanganan Demam Kejang Pada Anak
Moms, bagaimana sih penanganan demam kejang pada anak? Menurut dr. Rosyida Avicennianing Tyas dalam laman RSA UGM, penanganan awal yang bisa diberikan orang tua sebagai berikut.
- Berusaha agar tetap tenang sehingga tidak merasa panik dan bingung.
- Melonggarkan bagian-bagian pakaian yang ketat, seperti pada leher dan perut.
- Membawa anak ke tempat yang aman, seperti tempat yang bebas dari sudut-sudut tajam.
- Tidak berkerumun di sekitar anak yang sedang mengalami kejang agar bisa bernapas dengan baik.
- Posisikan anak dalam keadaan miring, terutama ketika pingsan. Hal ini akan membantu membersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidungnya apabila ada muntah.
- Ukur suhu tubuh, awasi, dan catat bentuk dan lamanya kejang.
- Usahakan selalu mendampingi anak, baik saat terjadi kejang maupun setelahnya.
- Berikan obat antikejang melalui dibur atau dibawa ke IGD terdekat apabila kejang terjadi lebih dari 5 menit.
- Hindari menggunakan berbagai benda, seperti sendok, jari, atau kain untuk dimasukkan ke dalam mulut.
Itulah beberapa cara penanganan demam kejang pada anak. Meski demikian, Moms juga perlu memahami bahwa perlu adanya penanganan lebih serius. Hal ini bisa dilakukan dengan membawanya ke rumah sakit, terutama apabila terjadi kondisi gawat darurat.
Berikut kriteria gawat darurat apabila terjadi demam kejang pada anak.
- Pertama kali anak mengalami demam kejang.
- Durasi waktu berlangsungnya lebih dari 5 menit.
- Terjadi lebih dari satu kali.
- Anak tampak lemah, mengantuk/sulit dibangunkan, sesak napas, atau kesadaran menurun.
Berbagai kriteria tersebut menunjukkan bawah demam kejang pada anak sudah mencapai tahap serius atau gawat darurat. Oleh karena itu, harus segera mendapatkan penanganan secara medis.
Madu Vitummy untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak
Seperti telah disebutkan, salah satu faktor yang menyebabkan demam kejang pada anak adalah tumbuh kembang yang terhambat. Menghindari terjadinya hal ini bisa didukung dengan memberikan Madu Vitummy.
Madu Vitummy adalah madu daya tahan tubuh yang dilengkapi dengan formula Selenium Silver Pro. Formula ini dapat membantu imun tubuh anak agar kuat sehingga mendukung tumbuh kembangnya.
Tumbuh kembang yang baik akan mencegah seorang anak mengalami kejang demam, sehingga anak menjadi lebih sehat. Yuk, dapatkan produk Madu Vitummy sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id!
