Mendengar istilah hidden hunger, kita mungkin akan membayangkan adegan di film the hunger game atau mungkin kondisi kelaparan, karena kata hunger memiliki arti ‘lapar’ apabila diterjemahkan pada bahasa Indonesia.
Namun, istilah hidden hunger ini bukanlah tentang kelaparan pada umumnya ataupun adegan panah memanah dalam cuplikan film the hunger games, melainkan bentuk kekurangan gizi atau sering disebut sebagai malnutrisi pada anak.
Hidden hunger atau lapar tersembunyi merupakan kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan nutrisi, seperti vitamin dan mineral penting yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi daging, buah dan sayuran.
Kondisi ini rentan terjadi pada ibu hamil, anak-anak, remaja, dan orang-orang yang bermukim di wilayah negara miskin.
Penyebab Hidden Hunger
Salah satu penyebab utama hidden hunger ialah pola makan yang buruk pada anak sehingga anak mengalami kekurangan gizi.
Padahal, anak-anak membutuhkan vitamin dan mineral, seperti zinc, zat besi, yodium, kalsium, atau vitamin A, B, C, dan D untuk pertumbuhannya.
Sementara pada kebanyakan kasus hidden hunger, anak-anak justru mengalami kekurangan zat besi, vitamin A, ataupun yodium.
Kondisi tersebut kerap mempengaruhi anak-anak, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, atau hingga usia 2 tahun.
Jika melansir pada Data Food and Agriculture Organization (FAO), terdapat dua miliyar orang atau sekitar satu dari tiga orang mengalami kekurangan zat gizi mikro atau hidden hunger.
Ketahui Yuk Mom’s: Informasi Lengkap Seputar Malnutrisi Pada Anak
Padahal, zat gizi mikro ini merupakan salah satu kelompok zat utama gizi yang sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi, memelihara daya tahan tubuh, membantu fungsi pembekuan darah, menjaga kesehatan tulang, keseimbangan cairan, dan pertumbuhan lainnya.
Jika kebutuhan zat gizi mikro ini tidak terpenuhi, anak pun bisa mengalami penyakit yang terkait dengan defisiensi zat gizi mikro, seperti anemia pada anak akibat kekurangan zat besi, penyakit gondok akibat kekurangan yodium, rabun senja, bahkan stunting.
Selain pola makan yang buruk, penyebab hidden hunger di antaranya ialah:
Infeksi Parasit, Termasuk Cacingan
Moms, salah satu penyebab hidden hunger ialah penyakit infeksi pada anak. Kondisi ini bisa menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi pada anak. Akibatnya, anak akan kekurangan nutrisi dan terjadi hidden hunger.
Adapun penyakit infeksi yang rentan dialami oleh anak-anak di antaranya adalah cacingan, diare, campak, influenza, hingga demam berdarah.
Kurang Nutrisi saat Hamil dan Menyusui
Selain pola makan anak yang buruk, hidden hunger juga bisa terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan gizi dan mineral selama masa kehamilan dan menyusui.
Pasalnya, kedua kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi pada wanita hamil.
Nah, jika tidak terpenuhi, perkembangan janin selama masa kehamilan pun bisa terganggu.
Tak hanya itu, kurangnya gizi mikro pada kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, bayi meninggal dalam kandungan, hingga kelainan bawaan pada bayi.
Obesitas
Moms, jika di negara dengan angka kemiskinan tinggi hidden hunger terjadi karena anak kurang makan, di negara berpenghasilan kekurangan zat gizi mikro muncul bersamaan dengan obesitas atau kelebihan berat badan pada anak.
Kondisi ini terjadi ketika anak mengonsumsi terlalu banyak makanan berkalori tinggi, namun zat gizi mikronya kurang.
Diet
Beberapa orang melakukan diet untuk menurunkan berat badan, namun jika pola makan saat diet ini tidak diperhatikan, tubuh justru berisiko mengalami kekurangan zat mikro.
Gejala Hidden Hunger Pada Anak
Seperti namanya, kondisi kekurangan gizi mikro ini tidak memiliki tanda yang cukup jelas alias tersembunyi, jika dibandingkan dengan kekurangan protein.
Namun, Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menyebutkan, kekurangan gizi mikro ini bisa menimbulkan kondisi kesehatan yang terlihat dan berbahaya.
Misalnya, gangguan fungsi kognitif seperti kesulitan fokus, konsentrasi, gangguan memori, serta suasana hati (mood). Kondisi-kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan nilai akademis anak.
Adapun tanda-tanda lainnya dari hidden hunger ini di antaranya adalah mudah lelah karena anemia akibat kekurangan zat besi dan vitamin B12, diare, hingga peningkatan risiko infeksi.
Cara Mengatasi Hidden Hunger
Hidden hunger merupakan kondisi kekurangan zat gizi mikro. Dengan begitu, cara mengatasi kondisi ini adalah dengan mengonsumsi suplemen penambah zat gizi vitamin dan mineral.
Jika si kecil mengalami anemia, maka ia membutuhkan vitamin penambah darah, seperti seperti zat besi dan vitamin A dalam bentuk tablet ataupun sirup.
Selain itu, jika kondisi ini disebabkan oleh diet yang menimbulkan kekurangan zat gizi mikro, maka bisa dilakukan fortifikasi makanan alias penambahan zat gizi pada makanan yang sebelumnya tidak mengandung vitamin dan mineral.
Moms juga bisa menambahkan jenis makanan seperti sayur, buah, dan protein lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro dan makro.
Jangan lupa untuk mengonsumsi Madu Vitummy setiap pagi dan malam sebelum tidur. Dengan Selenium Silver Pro, Madu Vitummy telah terbukti 3 kali lebih ampuh merangsang nafsu makan anak.
Madu Vitummy juga mengandung ekstrak herbal, seperti temulawak, temu hitam, bawang putih, dan pepaya yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terkena risiko infeksi cacingan.
Yuk, rutin minum Madu Vitummy mulai dari sekarang!
