Monosodium glutamate (MSG) atau yang dikenal sebagai vetsin, sudah lama menjadi bahan tambahan yang umum digunakan dalam berbagai jenis makanan. Moms mungkin sering menemukannya dalam makanan instan, camilan, hingga masakan rumahan.
Tapi, tahukah Moms bahwa MSG bukan hanya sekadar penyedap rasa? Artikel ini akan membahas secara lengkap fungsi MSG pada makanan, potensi bahayanya bagi si Kecil, serta tips aman mengonsumsinya dan alternatif alaminya.
Fungsi MSG pada Makanan

MSG adalah garam natrium dari asam glutamat, yaitu asam amino non-esensial yang secara alami ada di tubuh manusia dan berbagai makanan seperti tomat, keju, dan daging. Ketika ditambahkan ke dalam makanan, MSG memberikan rasa gurih atau umami yang membuat makanan terasa lebih lezat. Selain itu, juga bisa memberikan berbagai manfaat seperti:
1. Meningkatkan Cita Rasa
Fungsi utama MSG adalah meningkatkan rasa umami dalam makanan, mirip dengan rasa kaldu. Ini membuat makanan terasa lebih nikmat tanpa harus menambahkan banyak garam atau lemak. Hasilnya, menambahkan MSG pada makanan akan menimbulkan rasa ketagihan dan keinginan untuk terus makan.
2. Mengurangi Kebutuhan Garam
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan MSG bisa membantu mengurangi konsumsi natrium secara keseluruhan. Pasalnya, terdapat sekitar sepertiga natrium dari garam dapur biasa, sehingga bisa menjadi opsi untuk menurunkan asupan garam berlebih.
3. Mempertahankan Kualitas Rasa Makanan Olahan
Dalam industri makanan, MSG digunakan untuk mempertahankan kualitas rasa makanan olahan yang mungkin kehilangan rasa alaminya saat proses produksi. Hal ini menjadikan rasa makanan tetap enak, meski melalui berbagai proses pengolahan.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), MSG digolongkan sebagai bahan tambahan makanan yang umumnya diakui aman atau Generally Recognized As Safe (GRAS) jika digunakan dalam batas wajar.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak GTM Saat Batuk Pilek
Bahaya Makanan yang Mengandung MSG untuk Anak

Walaupun MSG dianggap aman oleh berbagai lembaga kesehatan dunia, Moms tetap perlu memperhatikan asupan MSG pada si Kecil. Alasannya, anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan dan memiliki sensitivitas tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Hasilnya, mengonsumsinya secara berlebih bisa memberikan potensi risiko seperti:
1. Gangguan Sistem Saraf
Konsumsi MSG dalam jumlah besar diduga dapat mempengaruhi fungsi saraf, walaupun bukti ilmiah yang menguatkan hal ini masih terbatas. Beberapa orang melaporkan gejala seperti sakit kepala, mual, atau sensasi kebas setelah mengonsumsi MSG, yang dikenal sebagai “Chinese Restaurant Syndrome”.
2. Meningkatkan Risiko Obesitas
MSG dapat meningkatkan nafsu makan karena membuat makanan lebih lezat. Jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik, si Kecil berisiko mengalami kelebihan berat badan.
3. Potensi Gangguan Perilaku
Beberapa penelitian, seperti yang diterbitkan dalam Neurochemical Research, menunjukkan bahwa pemberian MSG dalam dosis tinggi pada hewan dapat memengaruhi perilaku dan kognisi. Meski studi pada manusia masih terbatas, hal ini tetap menjadi pertimbangan bagi Moms.
4. Risiko Alergi atau Intoleransi
Walaupun jarang, beberapa anak bisa mengalami reaksi sensitivitas terhadap MSG seperti ruam kulit, sesak napas, atau detak jantung meningkat. Oleh karenanya, Moms perlu sangat berhati-hati dalam memilih makanan untuk si Kecil.
Baca Juga: Resep dan Manfaat Makan Nasi Kuning
Tips Aman Mengonsumsi MSG

Moms tentu ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, termasuk dalam memilih bahan makanan. Berikut beberapa tips agar penggunaan MSG tetap aman pada makanan si Kecil:
1. Batasi Konsumsi Makanan Olahan dan Instan
Makanan seperti mi instan, camilan kemasan, dan bumbu instan sering mengandung MSG dalam jumlah tinggi. Sebisa mungkin, buatlah masakan sendiri di rumah agar lebih terkontrol.
2. Periksa Label Makanan
MSG bisa muncul dalam berbagai nama seperti monosodium glutamate, E621, atau flavor enhancer. Jika Moms melihat nama-nama ini dalam daftar bahan, pertimbangkan ulang sebelum memberikannya pada si Kecil.
3. Gunakan Secukupnya
Jika ingin menggunakan MSG sebagai penyedap dalam masakan, gunakan dalam jumlah kecil. Kombinasikan dengan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, atau kaldu tulang agar rasa tetap gurih tanpa bergantung sepenuhnya pada MSG.
4. Amati Reaksi Tubuh si Kecil
Perhatikan apakah si Kecil menunjukkan reaksi tertentu setelah makan makanan yang mengandung MSG. Jika terjadi keluhan, segera konsultasikan ke dokter anak. Hal ini untuk menghindari kondisi-kondisi yang tidak diinginkan.
Pengganti MSG dari Bahan Alami
Jika Moms ingin menghindari penggunaan MSG sama sekali, tenang saja. Ada banyak bahan alami yang bisa memberikan rasa umami serupa tanpa risiko tambahan.
Berikut beberapa pengganti MSG alami:
- Jamur (terutama jamur shiitake dan jamur kering), mengandung glutamat alami yang menghasilkan rasa gurih seperti MSG.
- Tomat dan pasta tomat yang kaya akan asam glutamat dan bisa memberikan cita rasa umami alami.
- Rumput laut (kombu, wakame) merupakan sumber alami MSG yang biasa digunakan dalam masakan Jepang.
- Kecap dan miso, produk fermentasi ini memiliki rasa gurih yang kuat dan bisa menggantikan MSG secara alami.
- Kaldu tulang, merebus tulang ayam atau sapi dalam waktu lama menghasilkan kaldu gurih yang sehat dan kaya nutrisi.
- Nutritional yeast (ragi nutrisi) yang opuler dalam pola makan vegetarian, ragi ini memberikan rasa keju dan gurih yang cocok untuk berbagai masakan.
Moms, memahami fungsi MSG pada makanan sangat penting agar bisa membuat pilihan yang tepat untuk si Kecil. Meskipun MSG secara umum dianggap aman dalam jumlah wajar, tetap bijaklah dalam penggunaannya, terutama untuk anak-anak yang tubuhnya masih berkembang.
Mengatur pola makan si Kecil dengan makanan segar, minim olahan, dan kaya gizi tetap menjadi kunci utama. Bila ingin rasa gurih, Moms bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang lebih sehat.

Selain itu, memberikan Madu Vitummy juga bisa menambah nafsu makan si Kecil. Sebab, formula Selenium Silver Pro dari bahan alami, seperti ekstrak temulawak dan temu hitam di dalamnya mampu menjaga kesehatan pencernaan. Hasilnya, anak jadi sering ingin makan, apa pun makanan yang disediakan.
Ingat ya Moms, yang terpenting adalah keseimbangan dan variasi dalam menu harian si Kecil. Karena nutrisi yang baik hari ini, akan menjadi pondasi kuat untuk kesehatannya di masa depan. Yuk, temani nafsu makan dan daya tahan tubuh si Kecil dengan Madu Vitummy!






