Gejala Gangguan Makan yang Bisa Mom Lihat Langsung Sendiri

Gejala Gangguan Makan

Gangguan makan adalah masalah kesehatan mental yang serius dan dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Sebagai orang tua, penting untuk mengenali gejala gangguan makan.

Pasalnya, dengan mengenali gejalanya maka bisa memberikan dukungan yang tepat dan mencari bantuan yang diperlukan. Artikel ini akan membahas beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai.

Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms! 

Jenis-Jenis Gangguan Makan

Sebelum membahas gejalanya, Moms perlu mengetahui beberapa jenis gangguan makan yang paling umum terjadi. Secara umum, jenis-jenis gangguan makan yang dialami oleh banyak orang seperti berikut. 

Anoreksia Nervosa

Gangguan makan yang satu ini ditandai dengan penurunan berat badan yang ekstrem dan ketakutan berlebihan akan penambahan berat badan. Kondisi ini membuat penderitanya sangat terlihat sangat kurus seperti yang diinginkannya. 

Bulimia Nervosa

Selanjutnya, gangguan makan bulimia nervosa ditandai dengan siklus makan berlebihan diikuti dengan perilaku pembersihan, seperti muntah atau penggunaan pencahar.

Binge Eating Disorder

Binge Eating Disorder (BED) menjadi gangguan makan lainnya yang ditandai dengan episode makan berlebihan tanpa perilaku pembersihan. Kondisi ini menjadikan penderitanya mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan (binge) dan merasa tidak mau berhenti makan. 

Itulah beberapa jenis gangguan makan yang kerap dialami banyak orang, baik di Indonesia maupun di dunia. 

Gejala Umum Gangguan Makan

Setelah tahu jenisnya, Moms pasti akan mudah untuk mengetahui gejala umum ketika si Kecil atau seseorang mengelami gangguan makan. Sebab, ada beberapa gejala yang sangat mudah diketahui seperti berikut. 

Perubahan Berat Badan yang Drastis

Salah satu gejala gangguan makan yang paling jelas adalah perubahan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Baik penurunan maupun peningkatan berat badan yang tiba-tiba bisa menjadi tanda adanya masalah.

Ketidakpuasan Terhadap Penampilan Tubuh

Orang dengan gangguan makan sering kali memiliki persepsi yang distorsi tentang tubuh mereka. Meskipun terlihat sehat, mereka mungkin merasa terlalu gemuk atau tidak puas dengan penampilan fisik mereka.

Pola Makan yang Tidak Teratur

Jika seseorang mulai melewatkan makan, makan dengan sangat sedikit, atau mengalami episode makan berlebihan, ini bisa menjadi tanda gangguan makan. Perubahan pola makan yang tiba-tiba harus diwaspadai.

Perilaku Menyembunyikan Makanan

Menyembunyikan makanan atau menyimpan makanan di tempat-tempat rahasia adalah gejala umum yang sering terjadi pada mereka yang mengalami gangguan makan.

Perubahan Emosional dan Mental

Gangguan makan sering kali disertai dengan perubahan suasana hati, seperti kecemasan, depresi, atau iritabilitas. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda emosional yang tidak stabil, ini bisa menjadi indikator adanya masalah.

Mengenali gangguan makan dari gejalanya adalah langkah awal untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan. Jangan ragu untuk berbicara dengan profesional kesehatan jika Moms merasa khawatir tentang pola makan, terutama pada orang terdekat. 

Penyebab Gangguan Makan 

Gangguan makan adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami penyebabnya penting untuk mengatasi dan mencegah masalah ini. Berikut adalah beberapa penyebab utama gangguan makan:

Faktor Psikologis

Faktor gangguan makan secara psikologis disebabkan oleh tiga hal, seperti stres dan kecemasan, depresi, serta citra diri yang buruk. 

  • Stres dan kecemasan, yaitu banyak orang menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi stres. Kecemasan yang berkepanjangan dapat memicu perilaku makan yang tidak sehat.
  • Depresi, yaitu gangguan makan sering kali berkaitan dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi. Perasaan putus asa atau ketidakberdayaan dapat mempengaruhi pola makan.
  • Citra diri yang buruk, yaitu ketidakpuasan terhadap penampilan fisik dapat mendorong seseorang untuk mengubah pola makan mereka, baik dengan mengurangi asupan kalori secara ekstrem maupun dengan makan berlebihan.

Baca Juga: Jenis Gangguan Makan.

Faktor Lingkungan

Selain psikologis, faktor lingkungan juga memengaruhi kebiasaan makan seseorang, bahkan hingga menyebabkan gangguan seperti berikut. 

  • Tekanan sosial, yaitu tekanan dari lingkungan sosial, seperti teman sebaya atau media sosial, dapat memengaruhi citra tubuh seseorang dan perilaku makan. Standar kecantikan yang tidak realistis sering kali menjadi pemicu.
  • Budaya, yaitu norma budaya yang menekankan pentingnya penampilan dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan makan. Dalam beberapa budaya, kurus dianggap sebagai simbol kecantikan dan keberhasilan.

Faktor Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa ada komponen genetik dalam gangguan makan. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan makan, kemungkinan risiko seseorang untuk mengalaminya juga meningkat.

Faktor Biologis

Faktor biologis juga berperan menyebabkan gangguan makan. Adapun beberapa aspeknya seperti berikut. 

  • Ketidakseimbangan kimia otak, yaitu perubahan dalam kimia otak, termasuk neurotransmitter yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan suasana hati, dapat memengaruhi perilaku makan.
  • Hormon, yaitu perubahan hormon, seperti yang terjadi selama pubertas, menstruasi, atau kehamilan, dapat memengaruhi pola makan dan citra tubuh.

Faktor Trauma

Pengalaman traumatis, seperti pelecehan fisik atau emosional, dapat meningkatkan risiko gangguan makan. Makanan sering kali dijadikan cara untuk mengatasi atau mengalihkan perhatian dari pengalaman menyakitkan.

Gangguan makan merupakan masalah yang kompleks dengan banyak penyebab. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu individu dan keluarga untuk lebih waspada dan mencari bantuan yang tepat. 

Jika Moms atau seseorang yang dikenal mengalami gangguan makan, penting untuk mencari dukungan profesional agar dapat mengatasi masalah ini dengan baik.

Cara Mengatasi Gangguan Makan Sesuai Jenisnya

Gangguan makan memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada jenisnya ya, Moms. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi gangguan makan berdasarkan jenisnya:

Anoreksia Nervosa

a. Terapi psikologis

  • Terapi Kognitif Perilaku (CBT) membantu individu mengubah pola pikir negatif tentang tubuh dan makanan.
  • Terapi Keluarga mendorong dukungan dari anggota keluarga untuk membantu individu merasa lebih diterima.

b. Nutrisi

  • Konsultasi dengan Ahli Gizi membuat rencana makan yang sehat dan berimbang untuk meningkatkan berat badan secara bertahap.

c. Pengawasan medis

  • Pemantauan kesehatan secara rutin untuk memastikan tidak ada komplikasi fisik akibat penurunan berat badan yang ekstrem.

Bulimia Nervosa

a. Terapi psikologis

  • CBT: Efektif dalam mengatasi pikiran dan perilaku yang berkaitan dengan pola makan berlebihan dan perilaku pembersihan.
  • Terapi Dialektik Perilaku (DBT): Membantu dalam mengelola emosi dan mengurangi perilaku impulsif.

b. Dukungan emosional

  • Grup Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang mengalami hal serupa.

c. Perawatan medis

  • Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti antidepresan dapat diresepkan untuk membantu mengatasi gejala.

Binge Eating Disorder (BED)

a. Terapi psikologis

  • CBT: Membantu individu memahami pemicu binge eating dan mengembangkan strategi untuk mengatasi stres tanpa menggunakan makanan.
  • Mindfulness: Teknik ini dapat membantu meningkatkan kesadaran terhadap pola makan dan emosi.

b. Program nutrisi

  • Rencana Makan Seimbang: Menghindari makanan ekstrem dan fokus pada pola makan yang sehat dan teratur.

c. Dukungan sosial

  • Mendapatkan dukungan dari teman atau anggota keluarga untuk mengatasi perasaan kesepian yang sering menyertai gangguan ini.

Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)

a. Terapi psikologis

  • Terapi Kognitif: Mengatasi ketakutan dan kecemasan terkait makanan tertentu.
  • Desensitisasi: Memperkenalkan makanan baru secara bertahap dalam suasana yang nyaman.

b. Dukungan nutrisi

  • Ahli Gizi: Bekerja dengan ahli gizi untuk menciptakan rencana makan yang beragam dan sehat.

c. Dukungan emosional

  • Terapi Kelompok: Mendapatkan dukungan dari orang lain yang mengalami kesulitan serupa.

Mengatasi gangguan makan memerlukan pendekatan yang holistik dan sering kali melibatkan tim profesional, termasuk psikolog, ahli gizi, dan dokter. Penting untuk mencari bantuan jika Moms mendapati seseorang mengalami gejala gangguan makan. 

Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses pemulihan. Salah satu caranya dengan memberikan Vitummy. Madu herbal dengan ekstrak bahan alami ini dilengkapi formula Selenium Silver Pro

Formula tersebut membantu meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh, terutama bagi mereka yang punya gangguan makan. Yuk, dapatkan produknya sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Nafsu Makan Naik, Mommy Bebas Panik

Lebih Hemat Rp90.000!

harga vitamin penambah nafsu makan 1 botol
Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?