Picky Eater Pada Anak: Penyebab Hingga Terapinya

Picky Eater Pada Anak Penyebab Hingga Terapinya

Kebiasaan pilih-pilih makanan memang sering dilakukan anak usia dini ya, Moms. Meski merupaka hal yang wajar, kondisi ini tidak jarang membuat orang tua khawatir, loh. Pasalnya, baik asupan makanan maupun nutrisi dalam tubuh anak jadi berkurang. 

Padahal, anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan yang sangat cepat. Nah, masa ini sangat membutuhkan dukungan makanan dan nutrisi yang masuk ke tubuh. Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 

Artikel ini akan membahas tentang pilih-pilih makanan (peacky eater) pada anak, bedanya dengan selective eater, penyebab, cara mengatasi, hingga terapinya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms! 

Picky Eater pADA aNAK Adalah

Melansir laman National Library of Medicine, picky eating adalah perilaku pilih-pilih makanan yang umumnya dilakukan anak usia dini. Perlu Moms ketahui, perilaku ini ternyata bisa menyebabkan stres yang tinggi, seperti pada orang tua, pengasuh, atau bahkan keluarga. 

Meskipun begitu, tidak ada kesepakatan tentang definisi secara formal mengenai picky eating ya, Moms. Tapi, bisa disimpulkan bahwa picky eater adalah anak-anak yang memiliki perilaku pilih-pilih makanan. 

Oleh karenanya, apabila Moms sedang menghadapi picky eater pada anak maka perlu mengetahui beberapa hal dasar dalam artikel ini. 

Perbedaan Picky Eater dan Selective Eater

Apakah picky eater dan selective eater itu sama? Melansir laman Ikatad Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater dan selective eater merupakan dua kondisi yang berbeda ya, Moms. 

Picky eater artinya anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya. Tapi, ia sering menolak dalam jumlah yang cukup. Selain itu, kondisi ini juga berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. 

Pasalnya, anak picky eater biasanya masih mau mengonsumsi minimal satu jenis makanan dari sekelompok nutrisi. Nah, Moms bisa melihatnya pada kasus-kasus, misalnya si Kecil yang tidak mau makan nasi, tapi masih mau makan roti atau kentang. 

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa si Kecil picky eater, yaitu hanya mau mengonsumsi satu jenis makanan. Padahal, ada beberapa kelompok makanan antara lain karbohidrat, protein, sayur dan buah, serta susu

Lalu, apa bedanya dengan selective eater? Laman yang sama menyebutkan bahwa selective eater adalah anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makan tertentu. 

Misalnya, si Kecil yang tidak mau makan karbohidrat, baik dalam bentuk nasi, roti, kentang, maupun mi. Padahal, ia sangat membutuhkan nutrisi dari makanan tersebut ya, Moms. Hasilnya, anak selective eater akan mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu

Keadaan tersebut tentunya sangat berbeda dengan mereka yang picky eater. Pasalnya, anak yang pilih-pilih makanan masih bisa memenuhi kebutuhan asupan makanan bagi tubuh. Hasilnya, menurunkan risiko defisiensi seperti yang dialami oleh anak selective eater. 

Penyebab Anak Jadi Picky Eater

Kenapa picky eater dan selective eater bisa terjadi ya, Moms? Menurut IDAI, keduanya merupakan kondisi food preference. Perlu Moms ketahui, food preference adalah sikap evaluatif yang dilakukan anak terhadap makanan, termasuk picky eater dan selective eater

Anak yang mengalami food prefelence biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor ya, Moms. Adapun faktornya, seperti paparan makanan pada usia dini, tipe kepribadian anak, pengaruh lingkungan, dan tekanan dalam proses makan

Faktor-faktor tersebut perlu Moms waspadai krena bisa menyebabkan anak jadi picky eater atau selective eater. Apabila sebagai orang tua tidak peduli maka akan meningkatkan risiko si Kecil mengalami kondisi food preference

Cara Mengatasi Anak Picky Eater

Apa yang bisa Moms lakukan apabila si Kecil termasuk picky eater? Melansir laman Benioff Children’s Hospitals, ada beberapa tips yang bisa Moms aplikasikan di rumah, terutama untuk menghadapi si Kecil yang picky eater. 

Beberapa tips yang dimaksud seperti berikut. 

Menawarkan Berbagai Makanan Seusianya 

Makanan termasuk aspek yang punya sangat banyak variasinya, seperti sayur, buah, protein, dan pati. Berbagai makanan tersebut bisa Moms tawarkan pada si Kecil ketika makan. 

Alasannya, anak-anak bisa ditawari makanan hingga 15 kali sebelum mereka mau mencobanya. Jadi, semakin sering Moms memperkenalkan atau menawarkan berbagai jenis makanan maka harapannya anak akan menerima secara perlahan. 

Meski demikian, Moms harus memastikan kalau makanan yang diberikan harus sesuai dengan umur. Sebab, sistem pencernaan anak belum seperti orang dewasa yang bisa mencerna segala jenis makanan. 

Membatasi Minuman Tinggi Kalori 

Minuman berkalori biasanya dalam bentuk jus, soda, atau susu. Berbagai jenis minuman ini memang kerap diberikan orang tua pada anak-anak. Padahal, mengonsumsinya membuat mereka lebih cepat merasa kenyang. 

Hasilnya, memberikan minuman tersebut pada anak saat makan justru bisa memperburuuk waktu makannya. Pasalnya, anak-anak sudah dalam kondisi kenyang, sehingga memicu mereka untuk tidak mau memakan makanannya. 

Oleh karenanya, diperlukan peran orang tua untuk membatasi minuman tinggi kalori bagi si Kecil. 

Cek Juga: Ide Lauk untuk Bekal Piknik.

Menetapkan Jadwal Makan 

Memiliki jadwal makan, seperti makan pagi, siang dan sore sangatlah penting untuk anak-anak. Pasalnya, Moms jadi bisa mengatur makan berat atau makan ringan yang harus diberikan pada mereka. 

Sebab, baik makanan berat maupun makanan ringan sangat penting untuk mendukung asupan nutrisi dalam tubuh. Hasilnya, bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 

Jadikan Waktu Makan Menyenangkan 

Anak-anak memang kerap bermusuhan dengan waktu makan. Tantangan ini harus Moms sikapi dengan menjadikan waktu makan mereka menyenangkan. Perasaan senang ketika makan akan meningkatkan keinginan mereka untuk makan. Hasilnya, mereka bisa menikmati makanannya dengan senang tanpa ada paksaan. 

Menghargai Kebiasaan Makan 

Umumnya, anak-anak memiliki kebiasaan makan tertentu. Kebiasaan ini perlu Moms hargai untuk menjaga selera makan mereka. Misalnya, si Kecil yang biasa makan buah dengan disajikan dalam bentuk bulat akan kurang selera apabila disajikan dalam bentuk lain. 

Oleh karenanya, Moms perlu sangat memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang disukai si Kecil ketika makan. 

Hindari Selalu Menawarkan Makanan 

Kebiasaan menawarkan makanan yang dilakukan secara terus-menerus pada orang tua kerap membuat anak jadi tertekan ya, Moms. Akibatnya, anaj justru tidak mau makan. 

Pasalnya, kebiasaan tersebut mengarah pada paksaan dan tekanan. Moms, anak-anak tidak suka diperlakukan demikian, ya. Oleh karenanya, hindari selalu menawarkan makanan pada mereka. 

Itulah beberapa cara mengatasi picky eater pada anak yang perlu Moms ketahui. Kira-kira, cara apa yang ingin Moms aplikasikan untuk si Kecil? Moms bisa memilih salah satu atau semua yang telah diuraikan. Tapi, tetap harus disesuaikan dengan kondisi anak ya, Moms. 

Terapi untuk Anak Picky Eater

Picky Eater Pada Anak

Terapi makan bisa membantu anak yang mengalami picky eater. Tapi, terapi seperti apa yang bisa Moms berikan pada si Kecil? Melansir laman Pediatric Therapy Network, berikut beberapa cara yang bisa Moms lakukan. 

Meningkatkan Keinginan Anak untuk Makan 

  • Makan malam bersama keluarga
  • Jangan biarkan anak Anda bermain sepanjang hari
  • Hilangkan gangguan saat makan malam – matikan TV dan simpan gawai yang biasanya digunakan
  • Perkenalkan hanya 1 makanan baru dalam porsi kecil pada satu waktu
  • Perkenalkan makanan baru di awal waktu makan saat anak merasa lapar
  • Berikan pilihan – apakah anak ingin 3 atau 5 kacang hijau?
  • Tidak memerlukan piring yang bersih

Meningkatkan Toleransi Sensorik Terhadap Makanan Baru 

  • Izinkan menyentuh makanan yang tidak disukai dengan jari
  • Diskusikan sifat, jenis, persiapan, dan preferensi makanan
  • Cobalah variasi makanan (wortel yang dimasak vs wortel mentah)
  • Cobalah mengubah suhu makanan (anggur beku, dingin, atau suhu ruangan)
  • Cobalah saus atau cocolan berbeda yang disukai anak

Itulah beberapa cara untuk melakukan terapi makan pada anak picky eater. Tapi, selain melakukan cara-cara tersebut, Moms juga bisa memberikan Madu Vitummy. Formula Selenium Silver Pro di dalamnya mampu membantu meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh. 

Mengonsumsi Vitummy sebagai multivitamin harian dapat membantu mengatasi picky eater pada anak, yaitu dengan meningkatkan nafsu makannya. Yuk, dapatkan produknya sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id sekarang juga! 

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?