Moms, ketika anak mudah sakit, itu bisa menjadi tanda bahwa sistem pertahanan tubuh anak belum bekerja secara optimal. Daya tahan tubuh yang lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Mau tau lebih lengkap? Yuk, simak artikel ini!
Apa Itu Sistem Pertahanan Tubuh?
Sistem pertahanan tubuh adalah mekanisme alami yang dimiliki tubuh untuk melawan infeksi, virus, bakteri, dan penyakit lainnya.
Sebenarnya, tubuh sudah punya sistem pertahanan alami yang terdiri dari jaringan sel, jaringan tubuh, dan organ, yang disebut dengan sistem imun.
Dilansir dari My Cleveland Clinic, sistem imun melindungi tubuh dengan cara berikut ini:
- Sistem imun bisa membedakan sel tubuh sendiri dengan kuman yang masuk dari luar. Ini penting supaya tubuh tidak menyerang dirinya sendiri.
- Begitu ada kuman yang masuk, sistem imun langsung aktif dan mengerahkan pasukan sel-sel imun untuk menghancurkannya sebelum menyebabkan penyakit.
- Saat kuman sudah dikalahkan, sistem imun akan berhenti menyerang agar tubuh tidak terus-menerus berada dalam mode perlawanan yang bisa merugikan.
- Setelah tubuh terpapar kuman tertentu, sistem imun akan mengingatnya dan membentuk antibodi untuk melawan kuman tersebut jika masuk lagi di kemudian hari.
- Kalau kuman yang sama mencoba masuk lagi, tubuh akan langsung mengirim antibodi untuk melawannya sebelum sempat menyebabkan infeksi.
Tapi, sistem imun tidak selalu bekerja sempurna, Moms. Kadang, sistem ini bisa terlalu lemah sehingga tidak mampu melawan kuman dengan baik. Sistem imun juga bisa bereaksi terlalu berlebihan, yang justru bisa merugikan tubuh.
Komponen Utama Sistem Pertahanan Tubuh
Agar bisa bekerja dengan optimal, sistem imun terdiri dari berbagai komponen utama, antara lain:
- Sel Darah Putih
Sel darah putih adalah garda terdepan dalam sistem pertahanan tubuh anak, Moms. Mereka berpatroli di dalam darah dan jaringan tubuh untuk mencari serta menghancurkan kuman penyebab penyakit.
- Antibodi
Antibodi adalah protein khusus yang diproduksi oleh sel B (limfosit B). Fungsinya adalah mengenali kuman (antigen) dan menghancurkannya sebelum mereka bisa berkembang biak dalam tubuh.
- Sitokin
Sitokin adalah protein yang mengatur komunikasi antar sel imun. Mereka memberi sinyal kapan tubuh perlu meningkatkan pertahanan atau menurunkan respons inflamasi setelah infeksi mereda.
- Sistem Pelengkap
Ini adalah sekelompok protein yang bekerja sama dengan antibodi dan sel darah putih untuk membantu melawan infeksi serta mempercepat penyembuhan luka.
- Kelenjar Getah Bening
Organ kecil ini berfungsi untuk menyaring racun dan kuman dari cairan getah bening sebelum kembali ke aliran darah. Selain itu, kelenjar getah bening juga mengaktifkan sel imun saat mendeteksi adanya infeksi.
- Limpa
Limpa adalah organ terbesar dalam sistem imun. Fungsinya adalah untuk menyimpan sel darah putih dan menyaring darah untuk membuang sel-sel yang sudah tua atau rusak.
- Amandel dan Kelenjar Gondok
Moms, amandel (tonsil) dan kelenjar gondok (adenoid) adalah bagian dari sistem imun yang melindungi saluran pernapasan anak.
- Timus
Timus membantu sistem imun belajar membedakan sel tubuh sendiri dan sel asing agar tidak menyerang tubuh sendiri. Ini akan mencegah penyakit autoimun, Moms.
- Sumsum Tulang
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang terdapat di dalam tulang besar seperti tulang paha dan tulang panggul. Ini adalah pusat produksi berbagai jenis sel darah yang penting untuk sistem imun.
- Kulit
Moms, kulit adalah garis pertahanan pertama dalam sistem imun karena berfungsi sebagai penghalang fisik yang melindungi tubuh dari berbagai kuman.
- Mukosa
Mukosa adalah lapisan lendir yang melapisi berbagai organ seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, dan saluran pencernaan. Mukosa bisa mencegah kuman langsung masuk ke dalam tubuh.
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pertahanan Tubuh Anak
Sistem imun bekerja sebagai benteng pertahanan tubuh yang melawan virus, bakteri, dan berbagai ancaman penyakit. Lalu, faktor apa saja yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh anak?
- Genetik
Pengaruh genetik terhadap sistem sistem pertahanan tubuh anak sangat signifikan lho, Moms. Profesor Tim Spector, Direktur TwinsUK Registry di King’s College London, mengatakan bahwa sebagian besar respons imun bersifat genetik, sangat personal, dan terkalibrasi dengan baik.
Jadi, kalau orang tua punya sistem imun yang baik, kemungkinan besar anak juga menuruninya.
- Lingkungan
Menurut sebuah tinjauan ilmiah yang dipublikasikan di Journal of Allergy and Clinical Immunology (2024), menghabiskan waktu di alam bisa membantu memperkuat sistem imun, Moms.
Paparan terhadap udara segar, tumbuhan, dan ekosistem alami dapat mengurangi peradangan, alergi, bahkan meningkatkan aktivitas sel-sel yang melawan infeksi.
Sebaliknya, paparan terhadap polusi udara, cuaca ekstrem, kebakaran hutan, dan faktor negatif lainnya di lingkungan, bisa merusak sistem pertahanan tubuh anak, terutama di kulit dan saluran pernapasan.
- Perubahan Iklim
Perubahan iklim menghadirkan tantangan besar bagi sistem imun. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di ScienceDirect menyoroti bagaimana perubahan iklim bisa membuat sistem imun bekerja terlalu aktif dan mengganggu keseimbangannya.
Akibatnya, tubuh jadi lebih rentan terhadap penyakit seperti alergi, asma, gangguan autoimun, serta masalah metabolisme seperti obesitas pada anak.
- Usia
Moms, seiring bertambahnya usia, sistem imun mengalami penurunan fungsi. Misalnya, dalam situs MedlinePlus, sistem imun orang lanjut usia bekerja lebih lambat, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit.
Sebaliknya, sistem pertahanan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, biasanya sistem imun akan lebih aktif dan responsif terhadap infeksi.
- Penyakit Bawaan
Moms, hati-hati! Ada beberapa penyakit yang dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh anak, antara lain:
- HIV/AIDS bisa menyerang sel imun (sel T), membuat anak rentan terhadap infeksi seperti pneumonia dan TBC.
- Leukemia dan kanker merusak sel darah putih dan daya tahan tubuh, ditambah efek samping kemoterapi yang melemahkan imun.
- Gangguan autoimun atau penyakit seperti lupus dan diabetes tipe 1 membuat sistem imun menyerang sel sehat tubuh sendiri.
- Penyakit Genetik (SCID) merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan bayi lahir tanpa sistem imun, sangat rentan terhadap infeksi.
- Penyakit seperti TBC, hepatitis, atau infeksi pernapasan berulang dapat melemahkan sistem imun.
- Nutrisi
Nutrisi memainkan peran penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal.
Menurut Harvard School of Public Health, tubuh memerlukan berbagai vitamin dan mineral agar sistem imun dapat bekerja dengan baik.
Nutrisi seperti vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein sangat penting bagi pertumbuhan serta fungsi sel imun.
Untuk menjaga daya tahan tubuh, para ahli merekomendasikan pola makan kaya serat, buah, sayur, biji-bijian, serta makanan probiotik, yang dapat mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan respons imun.
- Vaksinasi
Vaksin berperan penting dalam membangun sistem imun anak agar lebih kuat melawan berbagai penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin yang mengandung virus hidup umumnya memberikan manfaat tambahan bagi sistem imun.
Akan tetapi, vaksin non-hidup bisa memiliki dampak negatif tertentu, terutama jika diberikan dalam urutan yang kurang optimal.
Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Lemah
Moms, menjaga daya tahan tubuh anak agar tetap kuat sangat penting untuk mencegah mereka mudah sakit. Namun, ada beberapa faktor yang bisa melemahkan sistem imun si Kecil, antara lain:
- Defisiensi Nutrisi
Moms, pola makan yang kurang sehat bisa melemahkan sistem pertahanan tubuh anak. Terlalu sering makan makanan olahan yang minim nutrisi, seperti junk food atau camilan kemasan, bisa membuat sistem imun mereka tidak bekerja optimal.
Selain itu, kebiasaan makan yang tinggi gula dan daging merah tetapi rendah serat bisa mengganggu kesehatan usus, memicu peradangan, dan membuat anak lebih mudah sakit.
- Kurang Istirahat
Tidur yang cukup sangat penting untuk sistem pertahanan tubuh anak, Moms. Saat tidur, tubuh memproduksi sel imun yang membantu melawan infeksi.
Jika anak kurang tidur, misalnya sering tidur larut malam atau tidak memiliki pola tidur yang teratur, sistem imun mereka bisa melemah, membuat mereka lebih rentan terkena penyakit.
- Kurang Aktif Bergerak
Anak yang jarang bergerak atau kurang berolahraga bisa memiliki sistem imun yang lebih lemah. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi sel imun dalam tubuh, sehingga lebih siap melawan virus dan bakteri.
Jika anak lebih banyak duduk dan bermain gadget tanpa banyak bergerak, daya tahan tubuhnya bisa menurun, membuatnya lebih mudah sakit.
- Tidak Melengkapi Vaksinasi
Vaksin membantu melatih sistem imun anak agar lebih siap melawan berbagai penyakit. Jika anak tidak mendapatkan vaksin sesuai jadwal, mereka bisa lebih rentan terhadap infeksi berbahaya seperti campak, polio, dan pneumonia.
Jadi, pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap agar daya tahan tubuhnya tetap optimal dan terlindungi dari penyakit ya, Moms.
- Stres
Anak-anak juga bisa mengalami stres, lho, Moms! Perubahan lingkungan, ketidakbebasan berekspresi, atau masalah sosial lainnya bisa membuat mereka cemas dan tertekan.
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan hormon kortisol yang menekan kerja sistem pertahanan tubuh anak, sehingga lebih mudah sakit.
Vitamin Agar Daya Tahan Tubuh Anak Kuat
Moms, daya tahan tubuh yang kuat adalah kunci agar si Kecil tetap aktif dan ceria setiap hari. Cara meningkatkan daya tahan tubuh anak yang lemah adalah dengan memastikan mereka mendapatkan asupan vitamin yang cukup untuk mendukung sistem imunnya.
Berikan Madu Vitummy, vitamin alami yang diformulasikan khusus untuk anak dari madu hutan asli, yang bisa menjaga sistem pertahanan tubuh anak.
Selain itu, kandungan lain seperti ekstrak buah pepaya, ekstrak bawang putih, ekstrak temulawak, dan ekstrak temu hitam, juga kaya akan vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk anak.
Dengan rasa jeruk yang enak, si Kecil pasti suka! Jaga sistem pertahanan tubuh anak, dengan konsumsi Vitummy setiap hari!