Fenomena suhu udara panas di siang hari sedang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini seperti hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dipublikasikan pada berbagai laman medianya.
Menghadapi fenomena cuaca ekstrem ini sudah seharusnya diiringi dengan peran setiap orang dalam meningkatkan daya tahan tubuhnya. Nah, bagaimana caranya ya, Moms?
Artikel berikut akan membahas mengenai cara meningkatkan daya tahan tubuh atau kesehatan tubuh saat suhu udara panas.
Yuk, simak di bawah ini, Moms!
Mengapa Indonesia Mengalami Suhu Udara Panas?
Moms, sudah tahu belum mengapa Indonesia belakangan ini mengalami suhu udara panas? Dilansir dari laman BMKG, hal ini dikarenakan posisi semu matahari sedang bergerak ke arah selatan ekuator.
Proses ini menjadikan sebagian wilayah Indonesia, seperti wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan penyinaran sinar matahari relatif intens. Hal ini jika dibandingkan dengan berbagai wilayah lain.
Akibatnya, beberapa wilayah yang mendapat intensitas matahari ini memiliki suhu udara panas di atas rata-rata wilayah lainnya. Selain itu, juga mengalami pemanasan matahari yang relatif cepat, yaitu pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.
Meski demikian, suhu udara panas merupakan fenomena astronomis yang komplek. Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi, seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara.
BMKG bahkan menyebutkan dalam lamannya, bahwa kondisi ini masih akan berlangsung sampai bulan Oktober. Adapun saran yang sangat direkomendasikan adalah untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
Itulah yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami suhu udara panas.
Waspadai Penyakit Saat Suhu Udara Panas
Suhu udara panas tidak hanya sebagai fenomena cuaca ya, Moms. Pasalnya, fenomena ini juga memengaruhi fenomena kesehatan. Kira-kira mengapa bisa demikian, Moms? Alasannya karena suhu udara panas memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.
Salah satu yang paling sering terjadi adalah munculnya penyakit-penyakit akibat suhu udara panas. Berikut beberapa penyakitnya.
Dehidrasi (Kekurangan Cairan)
Dehidrasi seperti dilansir dari laman siloam hospital, merupakan kondisi kekurangan cairan atau jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari yang masuk ke dalam tubuh.
Salah satu penyebab seseorang mengalami dehidrasi adalah berkeringat yang berlebihan. Hal ini biasanya dikarenakan pengaruh lingkungan, yaitu suhu udara panas.
Seseorang yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dapat memengaruhi beberapa kondisi dalam tubuh, seperti kadar mineral, garam, dan gula dalam darah. Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi ini bisa mengakibatkan komplikasi penyakit serius.
Parahnya, meskipun dehidrasi dapat dialami semua orang, akan tetapi anak-anak dan lansia memiliki potensi yang paling besar terkena hal ini. Berdasarkan data statistik internasional Medscape dalam laman siloam hospital, setidaknya 4 juta bayi dan anak-anak meninggal setiap tahunnya akibat dehidrasi karena diare.
Oleh karena itu, suhu udara panas seharusnya tidak menambah angka dehidrasi, terutama pada bayi dan anak-anak.
Migrain (Sakit Kepala Sebelah)
Sakit kepala sebelah atau yang lebih dikenal dengan migrain merupakan salah satu penyakit yang juga sering muncul saat suhu udara panas. Hal ini biasanya disebabkan adanya paparan panas matahari yang berlebihan pada tubuh.
Kondisi ini sering terjadi terutama pada orang-orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Alasannya karena mereka lebih sering terkena paparan sinar matahari langsung dibanding yang beraktivitas di dalam ruangan.
Oleh karena itu, mereka lebih berpotensi terkena migrain dibanding yang tidak beraktivitas di luar ruangan.
Panas Dalam
Akibat suhu udara panas selanjutnya adalah orang berpotensi mengalami penyakit panas dalam. Hal ini disebabkan asupan makanan dan minuman yang kurang tepat, misalnya terlalu banyak mengonsumsi minuman dingin dan makanan berlemak.
Kedua jenis makanan dan minuman tersebut sangat memengaruhi kondisi kesehatan tubuh, terutama saat suhu udara panas.
Demam Tinggi
Paparan sinar matahari berlebihan saat suhu udara panas juga mengakibatkan penyakit demam tinggi. Alasannya, kondisi ini menyebabkan suhu tubuh seseorang naik, sehingga mengalami demam.
Apabila dibiarkan tanpa ada penanganan yang tepat dapat mengakibatkan kerusakan organ lainnya. Pada kasus yang lebih parah bahkan terjadi kerusakan organ-organ vital dalam tubuh.
Itulah beberapa penyakit yang paling umum terjadi ketika suhu udara panas. Oleh karena itu, Moms perlu mewaspadainya, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga tercinta.
Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Musim Suhu Udara Panas
Setelah mengetahui bahwa suhu udara panas dapat menyebabkan berbagai penyakit, kini saatnya Moms mengetahui cara mencegah atau mengatasinya. Meningkatkan daya tahan tubuh (imun) bisa menjadi solusi yang tepat.
Lalu, apa saja cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh musim suhu udara panas ya, Moms? Berikut akan Mimin uraikan beberapa tipsnya.
Memenuhi Kebutuhan Cairan
Memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh harus dilakukan untuk menjaga daya tahan. Pasalnya, cairan dalam tubuh biasanya terkuras ketika suhu udara panas. Dengan menghidrasi tubuh, seseorang dapat terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, berbagai organ tubuh juga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Alasannya karena tersedianya cairan dalam tubuh untuk membantu proses dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan rutin minum air tanpa menunggu rasa haus.
Menghindari Paparan Matahari Langsung
Cara seseorang dalam menghindari matahari langsung termasuk salah satu menjaga daya tahan tubuh ya, Moms. Pasalnya, seperti telah disebutkan bahwa hal ini merupakan salah satu penyebab penyakit saat suhu udara panas.
Cara menghindari paparan sinar matahari langsung bisa dilakukan dengan selalu menggunakan topi atau payung ketika di luar ruangan. Tindakan ini akan membantu menstabilkan suhu tubuh.
Mengurangi Aktivitas Olahraga Berat
Olahraga merupakan aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap cairan dalam tubuh. Alasannya, semakin banyak berolahraga maka cairan tubuh yang keluar juga semakin banyak. Kondisi ini mengakibatkan tubuh semakin banyak kehilangan cairan.
Padahal, cairan dalam tubuh juga sedang bekerja untuk menghadapi suhu udara panas. Oleh karena itu, mengurangi aktivitas olahraga berat akan menjaga kondisi cairan dalam tubuh, sehingga daya tahan (imun) terjaga.
Mengonsumsi Buah dan Sayur
Selain memperbanyak konsumsi cairan, meningkatkan daya tahan tubuh juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah dan sayur. Konsumsi jenis makanan ini sangat bermanfaat, terutama ketika musim suhu udara panas.
Alasannya, buah dan sayur mengandung kadar air yang tinggi. Mengonsumsinya secara rutin akan membantu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Sehingga, tidak hanya bertumpu pada konsumsi air putih.
Menghindari Konsumsi Alkohol
Secara umum, mengonsumsi alkohol memang bukan tindakan yang disarankan dalam kesehatan ya, Moms. Sebabnya, alkohol terutama apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
Selain itu, mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan dehidrasi yang lebih parah dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Kondisi ini akan semakin buruk saat sedang terjadi suhu udara panas di luar.
Oleh karena itu, menghindari konsumsi alkohol termasuk usaha untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh.
Mengonsumsi Madu Vitummy
Meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh saat suhu udara panas sangat direkomendasikan dengan rutin mengonsumsi Madu Vitummy. Vitamin yang dibuat dari bahan utama madu dan ekstrak bahan alami ini dilengkapi formula Selenium Silver Pro.
Formula tersebut dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi Madu Vitummy maka daya tahan tubuh kuat untuk menghadapi udara panas.
Yuk, dapatkan produk Madu Vitummy sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id!
