Mom, pernahkah mendengar khasiat daun Babandotan? Babadotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Indonesia maupun di negara lain, terutama pada bagian daunnya. Daun ini mengandung gizi-gizi yang penting untuk tubuh. Seperti fosfor, kalium, natrium, dan magnesium.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah kandungan gizi dari daun Babandotan yang masih segar:
Nama Senyawa | Jumlah Kandungan Senyawa |
---|---|
Fosfor | 4.49 gram |
Kalium | 11.91 gram |
Natrium | 11.71 gram |
Magnesium | 0.82 gram |
Kalsium | 2.21 gram |
Zat besi | 161.00 miligram |
Seng (Zinc) | 9.85 miligram |
Mangan | 0.50 milligram |
Tembaga | 6.90 milligram |
Protein mentah | 15.67 persen |
Lemak kasar | 5.67 persen |
Serat kasar | 18.24 persen |
Abu total | 16.72 persen |
Konten kelembaban | 10.33 persen |
Karbohidrat | 33.37 persen |
Lemak | 89.67 persen |
Tak hanya pada bagian daunnya saja, tentu saja semua bagian tumbuhan Babadotan dapat digunakan sebagai bahan obat. Pada bagian daun, terdapat kandungan agecon flavon A, B dan C, flavon-sinensetin, seskuiterpen, dan turunan chromenes, sedangkan batangnya mengandung isoflavon, glikosida, sterol.
Selain itu, Babadotan mengandung senyawa fitokimia yang bermanfaat, seperti terpenoid, alkaloid, minyak atsiri, saponin dan fenolik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Babadotan ini diketahui memiliki aktivitas antihaemorrhagik, antiseptik dan haemostatik.
Di berbagai negara di benua Afrika, Asia, bahkan Amerika Selatan, daun ini digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit seperti luka bakar, diabetes, sakit kepala, radang paru-paru, asma, dan beberapa penyakit lainnya.
Sedangkan di Indonesia, daun ini kerap digunakan untuk mengobati sakit telinga, luka berdarah, bisul, eksem, seriawan, sakit tenggorokan, malaria, influenza, dan perut kembung.
Cara penggunaan daun Babandotan ini biasanya dengan dikeringkan atau direbus kemudian diminum. Sedangkan untuk pengobatan luar, daun biasanya ditumbuk halus kemudian dibubuhkan pada bagian yang luka.
Nah, untuk menambah pengetahuan mom, berikut adalah khasiat tanaman Babadotan untuk kesehatan, efek samping, dan juga cara penggunaannya. Yuk kita simak.
Baca juga: Khasiat Kerang Bulu Bagi Kesehatan
Khasiat Daun Babandotan
1. Sebagai Antibakteri
Daun Babandotan kerap digunakan sebagai sumber alternatif pengobatan tradisional. Senyawa aktif yang terdapat dalam daun ini dapat digunakan sebagai antibakteri untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes.
2. Sebagai Antiinflamasi
Daun Babandotan diketahui memiliki sifat antiinflamasi karena mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dan alkaloid yang diduga mempunyai efek anti-inflamasi. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Walisongo Journal of Chemistry, ekstrak etanol daun Babandotan A. conyzoides memiliki aktivitas anti-inflamasi.
3. Antioksidan
Berdasarkan penelitian, ekstrak metanol dari batang A. conyzoides memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Aktivitas antioksidan tersebut disebabkan oleh fitokimia seperti flavonoid dan fenol.
4. Mengobati Luka pada Kulit
Nah, yang paling terkenal dari khasiat daun Babandotan ini adalah untuk mengobati luka pada kulit. Di beberapa negara seperti Brasil, daun ini digunakan sebagai pengobatan luka luar pada kulit.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa daun ini mengandung fitokonstituen seperti alkaloid, triterpenoid, tanin, dan flavonoid yang berperan dalam proses penyembuhan luka karena bersifat antimikroba. Selain itu, bioflavonoid dalam daun Babandotan juga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Biasanya daun Babandotan yang masih segar dicuci sampai bersih kemudian ditumpuk sampai halus. Hasil tumbukan daun tersebut dioleskan di atas kulit yang terluka.
5. Antimalaria
Diketahui bahwa daun Babandotan dapat melawan parasit Plasmodium falciparum yang merupakan penyebab penyakit malaria. Penyakit ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit tersebut, kemudian parasit tersebut masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah.
6. Mencegah Anemia
Hasil penelitian Nigerian Journal of Physiological Sciences menunjukkan bahwa ekstrak daun Babandotan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap limfosit. Hal tersebut menguatkan bahwa ekstrak daun ini dapat mengobati penyakit anemia.
7. Menghambat Pertumbuhan Kanker dan Tumor
Diketahui bahwa kandungan senyawa aktif pada daun Babandotan seperti flavonoid, triterpenoid, dan alkaloid mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor pada tubuh.
8. Menurunkan Demam dan Mengatasi Sakit Gigi
Di Afrika, Vietnam, Brasil, dan India, ekstrak daun dan akar Babadotan biasa digunakan untuk menurunkan demam. Selain mengatasi demam, Ekstrak daun ini telah diuji dan digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi sakit gigi.
9. Mengatasi Infeksi Mata
Di Tanzania, daun Babandotan biasa digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi infeksi pada mata. Air seduhan dari daun yang masih segar dapat digunakan untuk membilas mata sehingga dapat mengurangi infeksi pada mata.
10. Mengatasi Pedikulosis
Senyawa aktif yang dimiliki oleh daun Babandotan teruji mampu membunuh kutu rambut dan mengatasi pedikulosis pada kepala tanpa ada efek samping atau iritasi pada kulit kepala terutama anak-anak.
Pedikulosis merupakan infeksi kulit kepala pada manusia yang disebabkan oleh parasit Pediculus. Terdapat tiga spesies kutu yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, antara lain adalah Pediculus humanus capitis (kutu kepala), Pediculus humanus corporis (kutu badan), dan Phthirus pubis (kutu kelamin atau kutu kepiting).
Kutu kepala adalah jenis kutu yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia. Penyakit pediculosis dapat ditemukan di semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Cara Penggunaan Daun Babandotan
Penggunaan daun Babandotan memiliki beberapa cara, seperti:
- Ditumbuk sampai halus dan ditempelkan pada luka kulit.
- Dibuat serbuk dengan cara dikeringkan pada ruangan terbuka selama tiga hari, kemudian dikeringkan dengan oven dengan suhu 45 derajat celsius, lalu daun kering tersebut ditumbuk dan diseduh dengan air yang mendidih. Penggunaan dengan cara ini biasanya untuk mengatasi gangguan pencernaan, obat kumur, atau pasta gigi untuk mengobati sakit gigi.
- Direbus dengan air mendidih setelah dicuci bersih. Air seduhan daun ini diminum untuk meredakan sakit dada, malaria, dan demam.
- Dibuat sebagai minyak esensial. Serbuk daun dicampur dengan etanol pada Wadah tertutup, kemudian didiamkan selama 2-3 hari sambil dikocok sebanyak 2-3 kali dalam sehari, lalu didiamkan agar alkohol menguap dan terpisah dari minyak. Minyak esensial ini dapat digunakan untuk pengobatan radang, nyeri, dan demam.
Meskipun daun Babandotan memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh, namun perlu diperhatikan juga, bahwa daun ini juga dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Berikut adalah efek samping dari daun Babandotan yang perlu mom waspadai.
Efek Samping Daun Babandotan
1. Menimbulkan alergi
Beberapa orang di India mengalami alergi terhadap serbuk bunga Babadotan saat menggunakan Babadotan sebagai obat tradisional. Beberapa tanaman memang ditemukan dapat menyebabkan alergi, termasuk tanaman Babadotan.
2. Menyebabkan gangguan hati, ginjal, dan darah
Senyawa alkaloid dapat berubah menjadi racun apabila digunakan setiap hari. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, dan darah. Oleh sebab itu, ekstrak daun Babandotan tidak dianjurkan untuk digunakan setiap hari.
3. Menyebabkan tumor
Selain dapat menyebabkan kerusakan pada organ seperti hati dan ginjal, senyawa alkaloid dalam tanaman Babadotan dapat menimbulkan tumor apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Daun Babandotan memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun efek samping yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan daun ini juga perlu diperhatikan dan diwaspadai. Oleh sebab itu, penggunaan daun Babandotan sebagai obat harus dengan izin dan pengawasan dokter, terutama bagi pasien-pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Untuk membantu mom memelihara kesehatan keluarga, terutama si kecil, Vitummy hadir sebagai madu herbal pelindung anak untuk menaikkan nafsu makan dan menjaga si kecil dari cacingan.
Yuk miliki Vitummy sebagai pelengkap perlindungan kesehatan keluarga.