Pernahkah moms mendengar impetigo? Infeksi kulit menular yang menimbulkan lepuhan atau ruam merah di kulit, terutama pada bagian wajah, tangan, dan kaki.
Ruam merah atau lepuhan tersebut biasanya berisi cairan yang bisa pecah kapan saja. Setelah pecah, ruam tersebut akan membuat kulit menjadi berkerak kuning dan coklat.
Meski bukan penyakit serius, penyebaran infeksi ini bisa terjadi dengan begitu cepat. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus lebih sigap lagi dalam menjaga kebersihan tubuh si kecil.
Sebab, infeksi ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa karena daya tahan tubuh anak belum terbentuk dengan sempurna sehingga bakteri mudah menginfeksi tubuh.
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika si kecil mengalami impetigo?
Baca Juga: Penyebab Sindaktili pada Bayi
Cara Menangani Impetigo pada Anak
Dilansir dari American Academy of Dermatology, impetigo merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak, terutama anak-anak usia 2-5 tahun.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Untuk mengatasinya, moms bisa melakukan beberapa cara, seperti:
Ajarkan Anak untuk Tidak Menyentuh Luka
Menggaruk kulit yang gatal memang sulit untuk dihindari karena merupakan respon alami tubuh untuk menghilangkan gatal.
Namun, kebiasaan tersebut ternyata harus dihindari. Sebab, menggaruk atau menyentuh luka impetigo dengan tangan dapat memicu penyebaran bakteri melalui tangan.
Penggunaan Obat Oles dari Bahan-Bahan Alami
Ada banyak rempah-rempah yang dipercaya secara turun temurun untuk mengobati berbagai penyakit.
Jahe, bawang putih, kunyit, atau lidah buaya diketahui memiliki khasiat sebagai obat antibiotik alami dan telah dibuktikan oleh beberapa penelitian dapat mengurangi peradangan pada tubuh dan membasmi bakteri penyebab infeksi.
Atasi Dengan Antibiotik
Selain obat alami, moms juga bisa memberikan si kecil antibiotik, baik itu dalam bentuk krim atau obat yang diminum.
Jika infeksi yang terjadi tergolong ringan, moms bisa mengoleskan salep atau krim antibiotik, seperti mupirocin atau polymyxin B.
Dilansir dari laman alodokter, sebelum mengoleskan krim antibiotik, dianjurkan untuk merendam luka dengan air hangat atau mengompres hangat guna melunakan koreng pada kulit.
Jika infeksi terus bertambah parah meski telah diobati oleh krim antibiotik, moms juga bisa memberikan si kecil antibiotik berbentuk tablet, seperti clindamycin atau antibiotik golongan sefalosporin.
Namunn perlu diingat bahwa pemberian obat antibiotik tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.
Selain itu, apabila pengobatan dengan antibiotik tidak berhasil, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan sampel kulit.
Nah, jika hasilnya menunjukan bahwa impetigo kambuh karena masih adanya infeksi bakteri, dokter akan memberikan antiseptik khusus.
Jika infeksi tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan komplikasi, seperti:
- Selulitis, alias infeksi jaringan kulit dan lemak.
- Glomerulonefritis atau peradangan pada ginjal.
- Psoriasis gutata, kelainan kulit yang ditandai dengan ruam menyerupai tetesan air.
- Septikemia, keracunan akibat bakteri masuk kedalam aliran darah.
- Penyakit ektima, atau borok di kulit yang tertutup kerak berwarna kuning hingga coklat tua dan terasa sangat nyeri.
- Demam scarlet, demam yang disertai dengan ruam merah di seluruh tubuh.
- Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS), infeksi bakteri yang menyebabkan kulit melepuh seperti luka bakar.
Penting untuk diketahui bahwa anak yang menderita infeksi ini sangat dianjurkan untuk tidak keluar rumah hingga gejala yang dialami mereda.
Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran dengan anak yang lain dan untuk mencegah infeksi tumbuh semakin parah.
Cara Mencegah Impetigo Pada Anak
Moms, infeksi ini dapat menular dengan cepat melalui kontak langsung dengan pengidap atau melalui peralatan yang terkontaminasi oleh bakteri penyebab impetigo.
Oleh karena itu, guna mencegah penularan, moms bisa menerapkan beberapa langkah, seperti:
- Hindari Membiarkan Orang Lain Menyentuh Si Kecil, Apalagi Ketika Ia Masih Bayi
Bukan hanya berisiko menularkan impetigo pada bayi, membiarkan orang lain menyentuh atau menggendong bayi dengan bebas dapat meningkatkan risiko tertular penyakit berbahaya lainnya, seperti meningitis atau herpes simplex. Bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna sehingga rentan tertular penyakit. - Menjaga Kebersihan
Cara mencegah infeksi ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan, seperti rutin mengganti sprei, handuk, pakaian, atau benda lainnya yang telah digunakan untuk membunuh bakteri.
Selain itu, rutinlah memotong kuku dan memelihara kebersihan kuku. Sebab, bakteri bisa menempel atau tinggal di sela-sela kuku. - Rutin Mencuci Tangan
Ajarkan si kecil untuk rutin mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Selain untuk mencegah infeksi impetigo, mencuci tangan dapat mencegah si kecil terserang penyakit lainnya, seperti infeksi cacingan atau penyakit demam typhoid.
Selain itu, untuk mencegah infeksi ini tutuplah luka apabila si kecil memiliki luka terbuka pada kulit agar bakteri tidak masuk ke dalam kulit melalui luka.
Jenis Dan Gejala Impetigo
Dilansir dari laman alodokter, gejala impetigo biasanya muncul setelah 4-10 hari penderita terpapar bakteri.
Gejala yang muncul pun berbeda-beda, tergantung pada jenis impetigo yang dialami. Gejala tersebut berupa:
Impetigo Krustosa
Infeksi ini merupakan jenis impetigo yang paling sering dialami oleh anak-anak, serta sangat mudah menular. Infeksi ini ditandai dengan:
- Bercak merah yang terasa gatal di sekitar mulut dan hidung namun tidak menimbulkan nyeri atau perih.
- Iritasi pada kulit di sekitar luka.
- Koreng berwarna kuning kecoklatan di sekitar luka.
- Muncul luka bercak karena digaruk.
Impetigo Bulosa
Infeksi ini merupakan jenis impetigo serius yang biasanya disebabkan oleh bakteri S.aureus. Ketika seseorang mengalami infeksi ini, ia akan menunjukan gejala berupa:
- Muncul lepuhan berisi cairan bening di bagian tubuh, seperti antara leher dan pinggang, serta bagian lengan dan tungkai.
- Nyeri pada area lepuhan dan gatal pada kulit di sekitarnya.
- Lepuhan pecah akan menyebar dan menimbulkan koreng berwarna kekuningan, namun akan menghilang setelah beberapa hari.
Meski tidak sering, infeksi ini juga bisa disertai demam dan muncul benjolan di sekitar leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Cara Diagnosis Impetigo
Untuk mendiagnosis infeksi ini, dokter akan menanyakan gejala serta memeriksa kondisi kulit yang terinfeksi, seperti lepuhan atau koreng.
Tak hanya itu, dokter juga biasanya akan melakukan pemeriksaan pada cairan dari luka kulit untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan infeksi sehingga dapat menentukan pengobatan yang tepat.
Apabila diperlukan, dokter akan melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel jaringan kulit di laboratorium untuk melihat apakah gejala disebabkan oleh kondisi impetigo atau kondisi lain.
Itulah informasi tentang infeksi impetigo. Untuk mendapatkan informasi lainnya tentang pola asuh dan kesehatan anak, kunjungi laman blog pada website madu vitummy.
Madu Vitummy merupakan madu yang mengandung ekstrak rempah-rempah pilihan, seperti temulawak, temu hitam, bawang putih, dan pepaya yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah anak dari risiko infeksi cacingan.
Yuk miliki Madu Vitummy sekarang juga!