Moms mungkin pernah bertanya-tanya, “Mengapa berat badan anak saya tidak bertambah, padahal makannya sudah cukup?” Kondisi ini memang bisa bikin khawatir, tetapi jangan langsung panik. Yuk, cari tau penyebab berat badan anak tidak bertambah dalam artikel ini.
Penyebab Berat Badan Anak Tidak Bertambah
Berat badan anak adalah salah satu indikator penting dalam tumbuh kembangnya. Kenaikan berat badan yang sesuai menunjukkan bahwa si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung aktivitas dan perkembangan tubuhnya.
Sebaliknya, jika berat badannya tidak bertambah dalam waktu lama, Moms perlu mencari tahu penyebabnya. Bisa jadi ada faktor tertentu yang menghambat pertumbuhannya.
Apa penyebab anak susah gemuk? Dan kenapa anak tidak bertambah berat badan? Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Faktor Genetik
Faktor pertama yang menyebabkan berat badan anak tidak bertambah adalah faktor genetik. Kalau orang tua punya tubuh yang cenderung ramping, ada kemungkinan si Kecil mewarisi karakteristik tersebut.
Genetik berperan dalam menentukan metabolisme, komposisi lemak tubuh, dan bagaimana tubuh memproses serta menyimpan energi dari makanan.
- Kebutuhan Kalori Tidak Tercukupi
Kalori sangat penting untuk pertumbuhan anak, karena merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan pembentukan jaringan tubuh.
Ketika asupan kalori tidak tercukupi, berat badan anak kemungkinan besar tidak bertambah, Moms. Maka dari itu, pastikan kebutuhan kalori harian anak bisa terpenuhi!
- Makan Terlalu Sedikit
Beberapa anak mengalami kesulitan makan, terlalu memilih makanan (picky eater), serta tidak punya nafsu makan. Ini membuat anak makan terlalu sedikit, dan menyebabkan berat badan anak tidak bertambah.
- Malabsorbsi
Moms, si Kecil sudah makan banyak tapi berat badan anak tidak bertambah? Penyebab BB anak susah naik padahal makan banyak ini bisa jadi adalah salah satu gejala malabsorbsi.
Dilansir dari Primaya Hospital, malabsorbsi adalah salah satu gangguan penyerapan nutrisi dari makanan ke seluruh tubuh, yang terjadi karena banyak faktor, misalnya adanya parasit dalam usus maupun kerusakan usus.
- Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan terjadi ketika sistem pencernaan anak kesulitan mencerna zat tertentu, seperti laktosa atau gluten.
Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kembung, atau sakit perut, yang akhirnya mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan berat badan.
- Alergi Makanan
Alergi makanan adalah reaksi sistem imun terhadap makanan tertentu, seperti susu, telur, atau kacang-kacangan.
Reaksi alergi dapat menyebabkan muntah, diare, atau bahkan peradangan di saluran pencernaan, yang dapat menghambat penyerapan nutrisi dan membuat berat badan anak tidak bertambah.
- Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis tertentu, seperti infeksi kronis, gangguan pencernaan seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn, serta gangguan hormon seperti hipotiroidisme, dapat menyebabkan anak kesulitan menyerap nutrisi secara optimal.
Akibatnya, berat badan anak tidak bertambah meskipun asupan makanannya cukup.
- Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme adalah kondisi ketika tubuh mengalami kesulitan dalam mengolah makanan menjadi energi dan zat gizi yang dibutuhkan.
Beberapa kelainan metabolik, seperti cystic fibrosis atau gangguan metabolisme lemak, dapat membuat anak sulit mempertahankan berat badan normal karena tubuhnya tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Cara Membedakan Anak Kurus Sehat dan Kurang Gizi
Moms, apakah anak kurus artinya selalu kurang gizi? Jawabannya tidak. Para ahli menyebut bahwa berat badan seseorang tidak selalu menandakan kesehatannya.
Ada beberapa faktor yang membedakan anak kurus yang sehat dan kurang gizi, antara lain:
- Melihat Pertumbuhan Berat dan Tinggi
Anak kurus yang sehat biasanya punya grafik pertumbuhan berat dan tinggi yang stabil dan masih dalam batas standar WHO, meskipun punya bentuk tubuh yang ramping.
Sedangkan, anak yang kurang gizi punya berat badan yang stagnan dalam jangka waktu yang lama, atau bahkan mengalami penurunan.
Cek Juga: Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Umur 6-12 Tahun Menurut WHO.
- Perhatikan Aktivitas Sehari-hari
Ciri anak kurus sehat yang paling terlihat adalah kondisi fisiknya yang tetap bugar dan selalu ceria. Sehingga, si Kecil punya energi yang besar dan aktif bergerak sepanjang hari.
Anak yang gizi buruk rata-rata terlihat lemah, kurang bersemangat, sering mengantuk dan mudah lelah.
- Pola Makan dan Nafsu Makan yang Berbeda
Anak yang sehat punya nafsu makan yang baik dan mau mencoba berbagai jenis makanan. Sedangkan, anak dengan gizi buruk biasanya menunjukkan nafsu makan yang rendah, sehingga bisa memengaruhi kesehatan dan perkembangannya.
- Daya Tahan Tubuh Berbeda
Daya tahan tubuh anak juga bisa menjadi petunjuk. Anak yang sehat umumnya jarang sakit dan cepat pulih jika mengalami infeksi ringan.
Namun, anak yang kurang gizi lebih rentan terhadap penyakit, mudah terkena infeksi, dan pemulihannya cenderung lebih lama.
- Perhatikan Komposisi Tubuh
Beberapa anak ternyata secara alami punya komposisi tubuh yang disebut ectomorph, yaitu tubuh yang ramping dengan sedikit lemak. Si Kecil mungkin terlihat kurus, tapi punya massa otot yang proporsional, atau berat badan anak tidak naik tapi tinggi badan naik.
Sementara itu, komposisi tubuh anak yang kurang gizi umumnya punya berat badan, massa otot dan lemak yang kurang. Anak kurang gizi biasanya juga punya tulang iga yang terlihat jelas.
Berat Badan Anak Turun Padahal Tidak Sakit
Berat badan anak yang tidak bertambah mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi bagaimana jika justru menurun padahal si Kecil tidak sedang sakit? Hal ini tentu bisa membuat Moms makin khawatir. Tapi, beberapa faktor di bawah ini mungkin jadi penyebabnya:
- Kebiasaan Makan Buruk
Penyebab utama berat badan anak tidak bertambah atau bahkan turun, padahal tidak sakit yang pertama adalah karena si Kecil punya kebiasaan makan yang buruk.
Anak harus mengonsumsi makanan yang seimbang untuk menjaga pertumbuhan, perkembangan, dan gizi yang baik. Jadi, ketika anak tidak makan dengan benar dan teratur, berat badan akan turun secara perlahan.
- Aktivitas yang Meningkat
Anak yang sudah bisa merangkak dan berjalan dengan lancar biasanya mulai melakukan aktivitas yang menggunakan energi tubuh, misalnya bermain dengan teman, mengejar sesuatu, sampai berlari kecil.
Peningkatan aktivitas ini bisa menyebabkan anak mengalami penurunan berat badan, terutama kalau tidak diimbangi dengan kebutuhan nutrisi yang cukup.
- Dipicu Stres
Seperti orang tua, anak juga bisa mengalami stres, lho. Penyebabnya juga bisa beragam, mulai dari tekanan lingkungan, tekanan akademik, sulit beradaptasi, bullying, keluarga kurang harmonis, sampai perceraian orang tua.
Stres bisa menyebabkan perubahan pola makan, kehilangan nafsu makan, dan masalah pencernaan, yang bisa mengakibatkan penurunan berat badan.
- Gangguan Makan (Eating Disorder)
Eating disorder merupakan sindrom terkait makanan yang berjalan terus menerus. Ada beberapa gangguan makanan yang biasa dialami anak-anak, antara lain:
- Anoreksia
Anoreksia ditandai dengan anak yang makan sangat sedikit dengan sengaja, sehingga berat badan turun secara drastis.
- Bulimia
Bulimia merupakan gangguan makanan, dimana seseorang terbiasa memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsi, secara paksa. Dilansir dari Halodoc, bulimia bisa dipicu ketakutan akan kenaikan berat badan.
- ARFID
Avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID) merupakan kondisi ketika anak sangat selektif, bahkan kurang berminat untuk makan. Jika dibiarkan, ini akan membuat berat badan anak tidak bertambah, atau bahkan berkurang.
Cara Mengatasi Berat Badan Anak Tidak Bertambah
Kalau Moms merasa anak masih perlu menambah berat badan untuk mencapai berat ideal dalam usianya, Moms bisa menerapkan beberapa cara mengatasi berat badan anak tidak bertambah di bawah ini:
- Jaga Pola Makan
Membiasakan anak untuk makan secara teratur itu penting untuk meningkatkan berat badannya. Sebaiknya, berikan anak makanan utama tiga kali sehari, serta diselingi dengan camilan yang sehat dan susu, di jam yang sama setiap hari.
- Berikan Makanan Sehat
Untuk membantu meningkatkan berat badan anak secara sehat, berikan makanan sehat yang kaya kalori dan nutrisi, Moms. Misalnya, berikan daging ayam, daging sapi, ikan, telur, nasi, kentang, roti gandum, susu, alpukat, pisang, dan lain sebagainya.
Hindari memberikan camilan manis atau berlemak tinggi seperti biskuit, permen, keripik, mi instan, jeli warna-warni, minuman manis, dan lain sebagainya.
- Berikan Vitamin Penambah Nafsu Makan
Salah satu penyebab berat badan anak tidak bertambah adalah menurunnya nafsu makan. Untuk itu, Moms bisa membantu meningkatkannya dengan bantuan vitamin penambah nafsu makan.
Berbagai sumber menyebut bahwa vitamin C, vitamin D, dan vitamin B kompleks, punya peran penting dalam meningkatkan metabolisme energi serta merangsang nafsu makan, sehingga bisa bisa menyebabkan kenaikan berat badan pada anak.
- Pastikan Anak Aktif Bergerak
Moms, selain memperhatikan apa yang si Kecil konsumsi, sebaiknya pastikan anak aktif bergerak, ya. Studi penelitian menyebut bahwa aktivitas fisik yang rutin, bisa meningkatkan pengendalian nafsu makan. Aktivitas fisik juga berkontribusi terhadap bertambahnya massa otot tubuh dan peningkatan berat badan.
Selain dengan cara di atas, Moms bisa mendorong nafsu makan anak dengan memberikan Madu Vitummy.
Diformulasikan menggunakan bahan-bahan pilihan, seperti madu hutan asli, ekstrak buah pepaya, ekstrak bawang putih, ekstrak temulawak, dan temu hitam, Vitummy merupakan vitamin khusus anak yang bisa menambah nafsu makan, sekaligus mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
Jadi, tunggu apa lagi Moms? Dukung nafsu makan anak dengan Vitummy, untuk atasi berat badan anak tidak bertambah.
Baca Juga: Cara Menaikan Berat Badan Anak 2 Tahun.