Masa kanak-kanak atau disebut juga dengan masa keemasan (golden age) seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan.
Di mana pada masa tersebut anak seharusnya bermain, belajar, dan bertumbuh dengan penuh kasih sayang dari orang tua atau lingkungan.
Namun, pada masa keemasan ini, sebagian anak-anak justru mendapatkan perlakukan atau kejadian tidak menyenangkan yang menyebabkan terjadinya trauma masa kecil yang amat sangat membekas, bahkan mempengaruhi perkembangan psikologisnya sampai ia dewasa.
Ada banyak hal yang bisa menimbulkan trauma masa kecil, seperti perceraian orang tua, tindak kekerasan, pelecehan, atau hal berbahaya lainnya yang bisa mengancam jiwa.
Berbicara tentang trauma masa kecil, lantas apa yang harus orang tua lakukan agar anak terhindar dari hal ini? Yuk kita pelajari bersama dalam artikel ini.
Baca Juga: Mengenal Anencephaly, Cacat Tabung Saraf pada Bayi
Apa Itu Trauma Masa Kecil?
Trauma masa kecil merupakan tekanan emosional dan psikologis yang berkaitan dengan kejadian menakutkan, berbahaya, atau mengancam jiwa pada masa kanak-kanak seseorang.
Trauma ini bisa terjadi akibat kejadian yang dialaminya sendiri, menimpa orang yang ia sayangi, atau mungkin dari hal yang ia lihat maupun ia dengarkan dari sumber lain, seperti televisi atau gadget.
Dengan kalimat lain, trauma masa kecil merupakan kejadian yang membuat anak merasa tidak aman, tidak berdaya, atau ketakutan sehingga ia sulit untuk mengendalikan emosi dan mengontrol jiwanya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan trauma masa kecil:
- Pelecehan fisik, seksual, atau psikologis anak
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Kecelakaan
- Bencana alam
- Menjadi korban risakan atau bullying
- Tinggal di lingkungan yang tidak aman
- Kehilangan orang terdekat atau orang yang disayangi
- Melihat orang yang disayangi terluka
Tips Atasi Trauma Pada Anak
Moms, sebagai manusia, kita memang tidak tahu kapan musibah akan terjadi dan menimpa diri kita dan keluarga, tapi semua mungkin itu bisa kita hindari.
Akan tetapi, jika memang kejadian buruk tersebut terlanjur menimpa kita dan keluarga, terutama si kecil sehingga menyebabkan trauma masa kecil, moms bisa melakukan beberapa langkah untuk menyembuhkan trauma yang dialami oleh si kecil.
Nah, cara mengatasi trauma pada anak tersebut bisa dilakukan dengan memberi dukungan dan perhatian lebih pada anak.
Dengan kasih sayang orang tua dan lingkungannya, trauma pada anak bisa memudar secara perlahan sehingga anak bisa kembali normal.
Berikut merupakan tips-tips atasi trauma masa kecil pada anak:
Memberi Perhatian Lebih Pada Anak
Moms, kunci utama dari menghilangkan trauma pada anak adalah dorongan dari orang tua dan keluarga. Perhatian lebih dapat membuat anak merasa disayangi dan dicintai oleh orang tua dan lingkungannya.
Dengan begitu, anak akan kembali merasa aman dan nyaman sehingga ingatan tentang kejadian buruk pun bisa memudar.
Mendengarkan Keluh Kesah Anak
Mendengarkan keluh kesah anak bisa membantu kita untuk mengetahui perasaan anak, serta membantu anak untuk berbagi dan meluapkan perasaan tidak nyaman yang ia miliki.
Cobalah minta si kecil untuk berterus terang dan mengatakan apa yang ia rasakan, namun hindari memotong atau menghentikan apa yang anak sampaikan pada orang tua sehingga si kecil bisa lebih terbuka tentang apa yang ia rasakan.
Meski demikian, hindari memotong, menghentikan, atau membandingkan kondisi yang disampaikan sehingga ia bisa lebih terbuka tentang apa yang ia rasakan.
Selain itu, hindari memaksanya untuk berbicara ya moms karena hal ini justru akan membuat anak menjadi sulit untuk terbuka pada orang tua.
Mengajak Anak Melakukan Rutinitas Dan Aktivitas Menyenangkan
Aktivitas fisik yang menyenangkan diyakini bisa melepaskan endorfin yang mampu meningkatkan suasana hati dan membantu menaikan kualitas tidur anak.
Selain itu, aktivitas fisik yang menyenangkan juga bisa membantu anak untuk menggantikan ingatan yang buruk.
Ajaklah anak untuk berolahraga, menonton film anak, atau pergi bertamasya untuk membuatnya bahagia.
Bantu Anak Rileks, Mengatur Emosi, Dan Pernapasannya
Moms, rileks dan mengatur emosi dengan latihan pernapasan diyakini bisa membantu anak melewati kejadian buruk yang ia alami.
Dengan latihan pernapasan, anak diharapkan bisa lebih tenang dalam menyikapi kenangan buruk yang dialaminya.
Bangun Kembali Rasa Aman Dan Percaya
Trauma pada anak bisa membuatnya menjadi lebih sulit mempercayai lingkungan sekitar, bahkan kerap membuatnya merasa tidak aman.
Oleh karena itu, bantulah si kecil untuk membangun kembali rasa aman dan percayanya. Nah, semua itu bisa dimulai dari rasa percaya pada orang tua dan keluarga.
Hindari memberikan janji palsu, membohongi, atau melakukan aktivitas kurang menyenangkan di hadapan si kecil.
Berilah perhatian lebih pada anak sehingga ia merasa aman dalam melakukan apapun. Selain itu, cobalah untuk yakinkan anak bahwa kejadian buruk yang ia alami sudah berlalu dan kini saatnya bagi si kecil untuk kembali hidup normal.
Tidak Mendikte Atau Memaksa Anak
Setiap anak memiliki respons yang berbeda terhadap suatu kejadian yang menimpanya. Jadi, hindari untuk memaksa atau mindikte anak. Misalnya, ketika anak tidak menjadi juara kelas, moms memaksanya untuk belajar agar bisa menjadi juara kelas.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa moms lakukan untuk mengatasi trauma masa kecil pada anak. Teruslah beri dukungan agar ia bisa menghadapi segala perasaan dan kenangan buruk yang ia miliki.
Mengatasi trauma bukan berarti membuat anak melupakan kenangan buruk, namun membantu anak untuk tidak lagi merasakan sedih, cemas, dan khawatir ketika trauma itu kembali muncul.
Dampak Atau Pengaruh Trauma Masa Kecil
Moms, trauma masa kecil bisa berdampak seumur hidup dan menimbulkan risiko gangguan mental ketika anak beranjak dewasa, lho!
Pasalnya, perilaku seseorang di usia dewasa tidak muncul dengan sendirinya, namun bisa berasal dari pengalaman yang ia alami ketika kecil, bisa pengalaman menyenangkan atau mungkin pengalaman buruk yang menyebabkan trauma masa kecil. Trauma ini juga bisa disebut sebagai gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Berikut adalah beberapa dampak dan pengaruh trauma masa kecil pada seseorang:
- Posesif dan takut kehilangan
- Mudah tersinggung dan mudah marah
- Tertutup, penyendiri atau anti sosial
- Keras kepala dan tidak mau bergantung pada orang lain
- Suka berdebat dan memotong pembicaraan
- Tidak tahu cara memperbaiki hubungan
- Attention seeker
- Hilang percaya diri
- Sulit mempercayai orang lain
Trauma masa kecil bisa berdampak pada psikologis lainnya, seperti membuat seseorang menjadi mudah gelisah, stres, dan depresi.
Bahkan, trauma tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami masalah tidur hingga pikiran tentang kematian.
Tak jarang, seseorang yang mengalami trauma masa kecil mengalami perubahan nafsu makan, tidak mau melakukan aktivitas apapun, cepat marah, penuh kesedihan dan ketakutan, serta enggan untuk menjalani hubungan dengan orang lain.
Selain itu, menurut sebuah penelitian, trauma masa kecil bisa mempengaruhi perkembangan otak seseorang.
Jadi, semakin banyak pengalaman buruk yang dialami si kecil, maka semakin tinggi risiko terkena gangguan kesehatan, seperti asma, depresi, jantung koroner, stroke, dan diabetes.
Itulah informasi tentang trauma masa kecil yang bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang pola asuh atau kesehatan anak, maka bisa kunjungi website maduvitummy.id.
Madu Vitummy merupakan madu yang mengandung ekstrak rempah-rempah pilihan, seperti temulawak, temu hitam, bawang putih, dan pepaya.
Kandungan tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah anak dari risiko infeksi cacingan.
Yuk, miliki Madu Vitummy sekarang juga!