Moms, mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa reflux asam atau kondisi asam lambung naik hanya dapat dialami oleh orang dewasa. Padahal, anak-anak pun dapat mengalami kondisi yang serupa lho.
Jika dibiarkan, reflux asam ini dapat berubah menjadi gastroesophageal reflux disease (GERD) alias gangguan sistem pencernaan kronis yang menyebabkan asam lambung mengalir naik menuju kerongkongan.
Nah, asam lambung yang naik ke kerongkongan ini bisa masuk ke dalam paru-paru dan memicu refleks saraf yang dapat menyebabkan saluran udara menyempit untuk memaksa cairan tersebut keluar dari paru-paru. Akibatnya, si kecil akan kesulitan bernapas.
Sangat bahaya sekali bukan, moms? Jadi, waspadai ya! Jangan sampai GERD ini terjadi pada si kecil.
Untuk menghindari hal tersebut, Mindy punya beberapa informasi tentang asam lambung pada anak. Yuk kita simak sama-sama dalam penjelasan berikut ini.
Gejala Asam Lambung pada Anak
Secara medis, asam lambung pada anak-anak dapat memunculkan gejala yang berbeda-beda, tergantung pada usianya. Namun umumnya, anak-anak yang mengalami reflux asam akan menunjukan gejala seperti:
- Menolak makan
- Muntah setelah makan
- Tidak mau makan atau menyusu
- Sulit menaikan berat badan
- Sulit menelan
- Sakit perut
- Nyeri ulu hati atau muncul sensasi terbakar di dada anak
- Batuk kering
- Sendawa berlebihan
Akan tetapi, pada beberapa bayi yang baru lahir, muntah merupakan hal yang wajar dan akan sembuh seiring dengan bertambahnya usia. Muntah pada usia tersebut adalah bentuk dari penyesuaian tubuh si kecil dengan makanan.
Jadi, moms jangan terlalu panik ya! Untuk mengatasinya, moms bisa membantunya untuk bersendawa dengan cara menggendong bayi dalam posisi tegak selama 30 menit setelah makan.
Penyebab Asam Lambung Naik pada Anak
Anak-anak memiliki sfingter esofagus yang lemah sehingga stinger esofagus ini mudah terbuka ketika ia mencerna makanan.
Stinger esofagus merupakan cincin otot yang bertugas untuk membuka dan menutup kerongkongan sesuai kebutuhan sehingga makanan atau isi lambung tidak mengalir ke esofagus alias kerongkongan.
Selain itu, beberapa makanan dan kebiasaan pun dapat menyebabkan stingfer esofagus bagian bawah terbuka lebih lama. Contohnya:
- Cokelat
- Permen
- Makanan tinggi lemak, seperti gorengan atau makanan yang digoreng
- Makanan asam seperti jeruk
- Makanan pedas
- Soda
- Sering terpapar asap rokok
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat asma, antihistamin, dan obat penghilang rasa nyeri
- Hernia hiatus, yaitu kondisi ketika bagian atas perut mendorong ke atas dada melalui lubang diafragma
- Berat badan berlebih
Cara Mencegah dan Mengatasi GERD
Moms, reflux asam dan GERD dapat juga diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup atau pola hidup sehat, seperti:
- Melakukan olahraga low impact, seperti jalan kaki, jogging ringan, bersepeda, atau berenang.
- Menurunkan berat badan jika diperlukan.
- Makan teratur dalam porsi yang lebih kecil tapi sering.
- Hindari makan secara berlebihan hingga menyebabkan terlalu kenyang.
- Menghindari makanan tinggi lemak, mie instan juga termasuk ke dalam jenis makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dan sangat sulit untuk dicerna.
- Hindari berbaring setelah makan.
- Menghindari makanan atau minuman penyebab asam lambung naik, seperti kafein, coklat, soda dan saus.
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.
Namun, jika reflux asam atau GERD yang dialami si kecil semakin parah, dokter biasanya akan merekomendasikan obat-obatan untuk menurunkan jumlah asam di perut, seperti:
- Antasida.
- Antagonis H2 atau histamine 2 blocker (kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejala asam lambung atau GERD).
- Proton pump inhibitor (PPI), golongan obat yang bekerja langsung pada sel-sel lambung untuk menurunkan produksi asam, seperti omeprazol, lansoprazol, rabeprazol. pantoprazole, dan esomeprazole.
- Prokinetik, jenis obat yang dapat membantu mengosongkan lambung lebih cepat, serta menjaga fungsi katup di antara lambung dan kerongkongan agar asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan.
Rekomendasi Cemilan untuk Penderita Asam Lambung
Moms, penderita asam reflux harus mengatur pola makan yang teratur. Nah, untuk membantu menerapkan pola makan ini, moms dianjurkan untuk selalu menyediakan camilan di sela jam makan utama.
Selain untuk mengatur pola makan, camilan ini dipercaya dapat mencegah munculnya gejala reflux lambung akibat perut kosong terlalu lama.
Meski demikian, penderita asam reflux tidak dapat sembarangan mengonsumsi camilan agar gejala tidak kambuh apalagi semakin memburuk.
Berikut adalah rekomendasi camilan untuk penderita asam reflux.
- Buah-Buahan
Buah merupakan salah satu camilan yang baik untuk penderita reflux asam. Namun, tidak semua jenis buah-buahan tersebut aman untuk dikonsumsi. Buah yang cenderung memiliki rasa asam seperti jeruk, nanas, anggur, dan mangga mentah justru dapat memicu reflux asam.
Alih-alih buah yang mengandung asam, moms sebaiknya memberikan si kecil camilan buah-buahan seperti melon, semangka, dan pepaya. Buah-buahan tersebut dianggap ramah di perut dan dapat menjadi pilihan bagi penderita reflux asam. - Sayur
Moms, selain untuk membantu memelihara kesehatan pencernaan si kecil, sayur juga dapat dijadikan camilan untuk penderita asam reflux lho. Sayur mengandung serat tinggi, rendah lemak, dan rendah gula yang sangat baik untuk kesehatan si kecil.
Namun, tidak semua jenis sayuran dapat dikonsumsi oleh penderita reflux asam. Ada beberapa jenis sayuran yang justru dapat memicu asam lambung naik dan dapat memperburuk gejala yang timbul. Contohnya, tomat, peppermint, kol,sawi, kubis, seledri, dan paprika hijau, dan umbi-umbian.
Hal ini dikarenakan jenis-jenis sayuran seperti kol atau umbi-umbian mengandung banyak gas sehingga dapat menyebabkan masalah bagi perut. - Oatmeal: Oatmeal mengandung banyak serat yang tinggi sehingga baik untuk penderita reflux asam.
- Kacang Almond
Kacang almond disebut-sebut aman bagi penderita asam reflux. Pasalnya, kacang almond ini bersifat basa sehingga dapat menetralkan asam. - Bubur Umbi Garut
Berbeda dari jenis umbi-umbi lainnya yang mengandung gas tinggi, umbi garut justru sangat aman bagi penderita reflux asam. Umbi garut pun disebut-sebut dapat meredakan gejala reflux asam.
Kandungan sari pati dalam umbi garut ini dapat meningkatkan kadar pH lambung dan dapat menyerap racun di dalam lambung terutama bagi penderita reflux asam. Selain digunakan untuk pemulihan luka pada lambung, umbi ini pun dapat digunakan untuk pemulihan diare.
Apa Perbedaan Radang Lambung dan Asam Lambung?
Sebenarnya, asam lambung dan radang lambung merupakan dua kondisi yang sama-sama menyebabkan mual.
Namun, radang lambung atau gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung (lapisan terdalam lambung) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, virus, maupun jamur.
Jika si kecil mengalami radang lambung, dokter pun biasanya akan meresepkan antibiotik untuk pengobatan, tergantung virus, bakteri, atau jamur yang menyebabkannya.
Sedangkan reflux asam merupakan kondisi asam lambung naik dari lambung menuju kerongkongan atau bahkan bisa masuk ke mulut dan paru-paru yang disebabkan oleh lemahnya otot esofagus (otot pembatas lambung dengan kerongkongan).
Sudah paham kan moms apa perbedaanya?
Nah, itulah beberapa informasi tentang asam lambung pada anak-anak. Anak-anak yang menderita reflux asam ini cenderung sering menolak makan karena perut terasa begah, sesak, atau sakit.
Untuk membantu memelihara kesehatan pencernaan dan lambung si kecil, konsumsilah Madu Vitummy setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Madu Vitummy terbuat dari madu alami dan ekstrak tanaman herbal pilihan, seperti temulawak, rimpang temu hitam, buah pepaya, dan bawang putih yang dapat meningkatkan nafsu makan si kecil, memelihara kesehatan pencernaan si kecil, dan mencegah infeksi cacingan.
Yuk selalu sedia Madu Vitummy di rumah!