Moms, pernah nggak mendengar istilah “fast food”? Istilah ini sering digunakan untuk menyebut makanan cepat saji.
Banyak orang menyukai makanan ini dikarenakan rasanya yang lezat, harganya terjangkau, dan praktis.
Dari berbagai kelebihan tersebut, apakah fast food baik dikonsumsi untuk anak? Atau bahkan sebaliknya?
Yuk Moms, cari tahu jawabannya pada artikel ini!
- Apa Itu Makanan Cepat Saji?
- Bahaya Makanan Cepat Saji Untuk Anak
- Mengalami Kegemukan (Obesitas)
- Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
- Meningkatkan Risiko Diabetes
- Meningkatkan Risiko Kanker
- Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
- Meningkatkan Risiko Terkena Stroke
- Menyebabkan Masalah Pernapasan
- Merusak Gigi dan Tulang
- Mengalami Gangguan Kesuburan
Apa Itu Makanan Cepat Saji?
Sebelum membahas tentang baik atau tidaknya untuk anak, sebaiknya Moms pahami terlebih dahulu mengenai apa itu makanan cepat saji.
Dilansir dari laman Bali Royal Hospital, makanan cepat saji (fast food) adalah jenis makanan yang biasanya dipersiapkan dan disajikan dalam waktu cepat sehingga dapat segera dikonsumsi.
Hal ini menjadikan banyak orang lebih menyukai makanan ini, terutama untuk makan siang.
Pasalnya, orang-orang biasanya memiliki aktivitas yang padat pada siang hari sehingga memerlukan makanan yang cepat.
Selain itu, rasanya juga relatif lebih lezat dan terjangkau dibanding makanan pada umumnya. Oleh karena itu, banyak orang menjadikan makanan ini untuk dikonsumsi sehari-hari.
Lalu, apakah makanan cepat saji sama dengan junk food (makanan sampah atau makanan tidak bergizi)?
Kemenkes RI dalam artikelnya Pengaruh Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan Remaja, menyatakan bahwa makanan cepat saji adalah istilah yang sama untuk menyebut makanan sampah atau tidak bergizi (junk food).
Alasannya karena makanan-makanan yang termasuk dalam fast food dan junk food dianggap tidak memiliki nutrisi bagi tubuh, tinggi kalori, lemak, garam, dan gula.
Makanan jenis ini, misalnya pizza, hamburger, kentang goreng, donat, es krim, nugget ikan, hot dog, stik keju, dan masih banyak lagi.
Itulah yang perlu Moms ketahui tentang apa itu makanan cepat saji.
Bahaya Makanan Cepat Saji Untuk Anak
Banyaknya jenis makanan cepat saji membuat setiap orang tertarik untuk mencobanya, baik dewasa, remaja, maupun anak-anak.
Nah, pertanyaannya adalah apakah baik untuk dikonsumsi anak? Atau bahkan sebaliknya? Dilansir dari beberapa sumber, makanan cepat saji kurang baik untuk anak.
Baca Juga: Ingin Buat Bekal Sehat untuk Anak? Yuk Pahami Syarat Yang Harus Terpenuhi Mom’s!
Seperti dilansir dari laman Kemenkes RI, mengonsumsi makanan cepat saji apalagi berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.
Berikut akan disajikan beberapa bahaya makanan cepat saji untuk anak.
Mengalami Kegemukan (Obesitas)
Bahaya pertama mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering adalah bisa mengalami kegemukan (obesitas).
Dilansir dari laman Kemenkes RI, orang yang mengonsumsi fast food memiliki risiko 2,27 kali lebih tinggi terkena obesitas dibanding yang tidak mengonsumsinya.
Kondisi ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi mengandung lemak yang banyak sehingga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Makanan cepat saji memang memiliki rasa yang lezat sehingga setiap orang yang mengonsumsinya cenderung ketagihan.
Pasalnya, makanan jenis ini banyak mengandung garam yang bisa meningkatkan air liur dan sekresi enzim.
Akibatnya adalah meningkatnya keinginan seseorang untuk terus makan makanan tersebut.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyebutkan bahwa jenis makanan ini mengandung lemak jahat dan natrium.
Mengonsumsi makanan ini menyebabkan keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh terganggu, sehingga berpotensi terkena tekanan darah tinggi.
Meningkatkan Risiko Diabetes
Bahaya seringnya mengonsumsi makanan cepat saji lainnya adalah dapat meningkatkan risiko diabetes.
Dilansir dalam laman Kemenkes RI, sebuah penelitian di Singapura menunjukkan hasil bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji khas negara barat dengan frekuensi yang sering memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.
Meningkatkan Risiko Kanker
Siapa sih yang tidak takut mendengar penyakit kanker? Banyak orang takut karena kanker termasuk penyakit kronis.
Nah, perlu Moms ketahui bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Sebabnya karena makanan cepat saji mengandung tinggi lemak dan garam, akan tetapi sangat rendah serat.
Padahal, tubuh sangat memerlukan serat dari makanan untuk melancarkan proses pencernaan.
Tidak terpenuhinya serat dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal dan kanker prostat.
Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
Moms, tau kan kalau penyakit jantung masih menjadi penyakit mematikan, baik di Indonesia maupun di dunia.
Nah, sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung loh, Moms. Alasannya karena jenis makanan ini menyebabkan obesitas bagi orang yang mengonsumsinya.
Padahal obesitas adalah salah satu faktor seseorang terkena penyakit jantung. Selain itu, juga mengalami risiko penurunan fungsi jantung sehingga jantung menjadi tidak normal.
Meningkatkan Risiko Terkena Stroke
Moms, makanan cepat saji mengandung kolesterol tinggi yang bisa menyumbat pembuluh darah seseorang.
Penyumbatan pembuluh darah yang sampai ke otak akan mengakibatkan stroke. Sehingga, sering mengonsumsi makanan ini tentunya dapat meningkatkan risiko terkena stroke pada usia muda.
Menyebabkan Masalah Pernapasan
Mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering membuat tumpukan kalori dalam tubuh berlebih.
Akibatnya seseorang mengalami kegemukan (obesitas) yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti asma dan sesak napas.
Dilansir dari laman Bali Royal Hospital, masalah pernapasan biasanya disebabkan karena penambahan berat badan yang membuat jantung dan paru-paru mendapat tekanan ekstra.
Kondisi ini menjadikan seseorang sulit bernapas, baik ketika berjalan kaki, menaiki tangga, maupun berolahraga.
Merusak Gigi dan Tulang
Makanan cepat saji mengandung banyak gula yang bisa meningkatkan keasaman mulut. Kandungan ini tentunya akan merusak lapisan enamel gigi sehingga mudah berlubang.
Selain itu, gula juga bisa mengakibatkan obesitas sehingga tulang akan rapuh dan keropos karena tidak mampu menopang berat badan.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan ini dapat merusak gigi dan tulang.
Mengalami Gangguan Kesuburan
Penelitian Environmental Health Perspectives (2016) yang dilansir dalam Bali Royal Hospital menyebutkan bahwa fast food mengandung ftalat (phthalates) yang bisa mengganggu kerja hormon reproduksi.
Hal ini dikarenakan paparan bahan kimia dalam jumlah tinggi yang terjadi secara terus menerus dapat mempengaruhi kualitas sperma dan menimbulkan gangguan kesuburan pada pria.
Itulah beberapa bahaya makanan cepat saji (fast food) secara umum. Melihat bahaya tersebut, Moms sebaiknya tidak memberikan fast food untuk anak.
Masih banyak makanan sehat lainnya yang bisa diberikan untuk anak-anak dan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Kebutuhan nutrisi harian yang terpenuhi menjadikan anak memiliki tubuh yang sehat.
Untuk menjaga kesehatan tubuh anak, Moms bisa mendukung dengan memberikan si kecil Madu Vitummy.
Madu Vitummy adalah madu herbal dengan ekstrak bahan alami yang memiliki banyak manfaat seperti berikut.
- Mengatasi cacingan pada anak dan orang dewasa
- Mengatasi kurangnya nafsu makan
- Menambah berat badan anak
- Mengatasi perut buncit pada anak
- Melancarkan pencernaan
- Mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit dll.
- Menjaga daya tahan tubuh
- Mengatasi pertumbuhan yang terhambat
Yuk Moms beri anak Madu Vitummy secara rutin dan rasakan manfaatnya!