Sindaktili pada Anak? Inilah Faktor Penyebabnya

sindaktili

Pernahkah moms mendengar tentang sindaktili? Kondisi di mana bayi lahir dengan jari-jari yang tidak sempurna.

Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang baru lahir, seperti yang dijelaskan oleh Children’s Hospital of Philadelphia bahwa sekitar satu dari tiap 2,000-3,000 anak yang dilahirkan mengalami sindaktili setiap tahunnya.

Baca Juga Yuk: Dampak perceraian orang tua pada anak

Lantas Apa itu Sindaktili?

vitummy | Sindaktili pada Anak? Inilah Faktor Penyebabnya

Sindaktili merupakan kelainan atau cacat bawaan pada bayi yang baru lahir yang menyebabkan jari-jari bayi saling melekat, menempel, atau berselaput sehingga membuat telapak tangan atau kaki bayi berbentuk seperti kaki bebek (webbed fingers).

Menurut Children’s Hospital of Boston, umumnya sindaktili hanya terjadi pada tangan, namun, seiring berjalannya waktu, sindaktili bisa menyebar pada jari kaki, meski demikian, kasus sindaktili pada kaki jarang terjadi.

Sindaktili ini menyebabkan dua jari atau lebih menyatu, namun dari kebanyakan kasus, biasanya hanya jari tengah dan jari manis.

Menurut Children’s Hospital of Philadelphia, ada beberapa jenis sindaktili yang bisa terjadi pada bayi, yakni:

  • Simple, di mana kondisi jari-jari hanya disatukan oleh jaringan lunak sehingga tulang jari tidak ikut menyatu.
  • Kompleks, di mana jari-jari disatukan oleh tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak sehingga membuat bentuk jari tidak begitu sempurna.
  • Lengkap, kondisi ketika jari-jari saling menempel seluruhnya.
  • Tidak lengkap, apabila jari-jari tidak saling menempel sampai ke ujung, alias hanya sebagian jari yang terlihat menempel.

Dari kebanyakan kasus sindaktili pada anak, jari-jari yang mengalami sindaktili hanya digabungkan oleh kulit dan jarang ada tulang yang menyatu.

Meski begitu, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis, sebab jika dibiarkan tidak diobati dapat mengganggu pertumbuhan jari, fungsi tangan, ketangkasan, bahkan mental anak.

Penyebab Sindaktili

vitummy | Sindaktili pada Anak? Inilah Faktor Penyebabnya

Dilansir dari laman Kids Health, sindaktili terjadi sebelum bayi dilahirkan ke dunia, dan bisa terjadi pada awal minggu kehamilan, seperti minggu ke-6 hingga ke-8 kehamilan.

Sebab, selama janin berkembang dalam kandungan, tangan awalnya tumbuh dengan bentuk dayung atau lonjong, kemudian seiring berkembangnya janin, jari-jari pun akan terpisah satu demi satu, hingga berjumlah lima pada masing-masing kaki dan tangan.

Proses pemisahan ini biasanya terjadi selama usia kehamilan minggu ke-6 atau minggu ke-7.

Akan tetapi, pada beberapa kasus sindaktili, proses pemisahan jari-jari tersebut tidak terjadi dengan sempurna alias mengalami kegagalan sehingga menyebabkan jari-jari tangan atau kaki tersebut masih saling menempel seperti dilapisi oleh selaput.

Dilansir dari laman orami.co.id, beberapa para ahli menyebutkan bahwa 10-40% kelainan bawaan ini disebabkan oleh faktor genetik, atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua ke anaknya.

Selain itu, paparan lingkungan atau kombinasi antara faktor lingkungan dan genetik selama ibu hamil pun bisa menjadi penyebab sindaktili ini.

Kelainan ini cenderung lebih sering terjadi anak bayi laki-laki daripada anak perempuan. Selain itu, dari banyak kasus yang ditemukan, kelainan ini lebih sering terjadi pada bayi yang berkulit putih dibandingkan bayi kulit hitam, atau keturunan Asia.

Pada kasus-kasus tertentu, kelainan ini bisa disertai dengan sindrom genetik lain, seperti Down Syndrome, Polandia Syndrome, Apert Syndrome, atau Holt-Oram Syndrome.

Diagnosis Sindaktili

vitummy | Sindaktili pada Anak? Inilah Faktor Penyebabnya

Moms, dokter dapat mendiagnosis kelainan ini sejak janin dalam kandungan melalui pemeriksaan ultrasound (USG). Nah, apabila si kecil sudah dilahirkan, kelainan ini bisa didiagnosis secara langsung.

Selama pemeriksaan, dokter biasanya akan memeriksa tanda-tanda lain untuk melihat apakah si kecil memiliki kondisi atau gejala lain yang lebih kompleks.

Selama pemeriksaan, dokter biasanya akan memeriksa tanda-tanda lain untuk melihat apakah si kecil memiliki kondisi atau gejala lain yang lebih kompleks.

Untuk melihat lebih jelas, dokter pun biasanya akan melakukan pemeriksaan rontgen atau x-ray untuk melihat apakah tulang-tulang pada jari si kecil menempel atau hanya kulit dan jaringan lunak saja yang menyatu.

Penanganan Sindaktili

Mungkin banyak dari para orang tua yang bertanya-tanya, apakah kelainan ini bisa diobati? Tentunya tergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Biaya pengobatannya pun akan berbeda-beda.

Umumnya, setelah melakukan diagnosis dan pemeriksaan, dokter biasanya akan menyarankan untuk operasi atau pembedahan untuk memisahkan jari-jari yang menempel.

Biasanya operasi ini dilakukan saat bayi berusia 12 bulan atau 2 tahun – usia 24 bulan atau 2 tahun.

Proses pembedahannya pun tergantung dari jumlah jari yang melekat. Bila lebih dari dua jari, operasi pemisahan bisa dilakukan satu per satu guna mencegah adanya komplikasi selama prosedur operasi, serta untuk menghindari pendarahan pada jari yang ingin dipisah.

Setelah operasi, dokter juga akan menyarankan terapi fisik untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menggerakan tangan dan jari.

Selain itu, sebagian anak mungkin akan memerlukan cangkok kulit guna menutupi jari-jari yang telah terpisah.

Dengan begitu, anak dengan kelainan bawaan ini harus rutin melakukan kunjungan dengan para dokter untuk memastikan jari-jarinya telah sembuh dan bergerak dengan baik.

Sebab, pengamatan pada kasus ini bisa memakan waktu hingga beberapa tahun, bahkan apabila terjadi perubahan seiring berjalannya waktu, anak perlu melakukan operasi lanjutan untuk meningkatkan fungsi dan penampilan tangan.

Meski kelainan bawaan ini bisa ditangani dengan cara operasi, namun operasi ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti Iskemia jari (kondisi di mana aliran darah tidak memadai ke jari-jari kaki atau tangan), Infeksi (kondisi ini bisa diobati dengan menggunakan antibiotik), dan kekambuhan sindaktili.

Kekambuhan ini bisa disebabkan oleh hilangnya cangkok kulit atau ada pertumbuhan jaringan antara bekas luka dan kulit di sekitarnya.

Itulah informasi tentang kelainan bawaan lahir pada bayi. Untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang pola asuh atau kesehatan anak, selalu kunjungi laman blog kami pada website maduvitummy.id.

Madu Vitummy merupakan madu yang mengandung ekstrak rempah-rempah pilihan, seperti temulawak, temu hitam, bawang putih, dan pepaya yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah anak dari risiko infeksi cacingan.

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Nafsu Makan Naik, Mommy Bebas Panik

Lebih Hemat Rp90.000!

harga vitamin penambah nafsu makan 1 botol
Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?