Banyak orang sering merasakan kantuk setelah makan ya, Moms. Akibatnya, tidak jarang dari mereka yang langsung memilih tiduran. Padahal, efeknya bagi tubuh bisa sangat negatif.
Kondisi tersebut kemudian memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya penyakit gastrointestinal. Penyakit ini merupakan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan. Penyebabnya bisa karena posisi berbaring, terutama jika dilakukan setelah makan.
Moms, sebenarnya berapa menit setelah makan boleh tiduran? Simak penjelasan lengkapnya secara medis di artikel berikut, ya!
Jarak Tidur Setelah Makan
Meskipun rasa kantuk setelah makan adalah wajar, namun harus tetap memperhatikan jaraknya ya, Moms. Hal ini dilakukan untuk mencegah berbagai potensi buruk gangguan dalam tubuh apabila melakukan hal tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, pada dasarnya setiap orang yang telah makan setidaknya menunggu 3 jam sebelum tidur atau berbaring. Waktu tersebut telah dipertimbangkan sebagai durasi yang ideal untuk organ pencernaan melakukan prosesnya.
Proses pencernaan terjadi dari makanan masuk ke dalam mulut, lambung, hingga mengarah ke usus halus. Kondisi ini menyebabkan produksi asam lambung naik, sehingga sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berbaring atau tiduran.
Pasalnya, berbaring justru akan memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Sebaliknya, menunggu proses peleburan makanan di lambung selesai selama waktu yang disarankan akan membantu menurunkan risiko tersebut.
Alasannya, lambung yang telah selesai melakukan proses pencernaan maka asam lambungnya akan menurun. Hasilnya dapat menurunkan potensi asam lambung naik ke kerongkongan yang dapat menyebabkan asam lambung.
Melakukan aktivitas berbaring atau tiduran setelah makan sesuai yang disarankan membantu Moms terhindar dari berbagai gangguan. Beberapa di antaranya, yaitu gangguan pencernaan dan insomnia.
Keduanya merupakan gangguan dalam tubuh yang disebabkan oleh rasa tidak nyaman pada perut. Oleh karena itu, Moms perlu menunggu 3 jam untuk terhindar dari hal tersebut.
Tips Lainnya: Cara Menghilangkan Kadar Gula Pada Nasi (Agar Lebih Sehat).
Bahaya Tiduran Setelah Makan
Berapa menit setelah makan boleh tiduran? Seperti telah disebutkan, jarak tidur setelah makan adalah 3 jam. Akan tetapi, apabila Moms terbiasa tidak mengikuti waktu yang disarankan maka akan mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Berikut bahaya tidur setelah makan dilansir dari berbagai sumber.
1. Terkena Penyakit Gastrointestinal
Penyakit gastrointestinal merupakan gangguan pada sistem pencernaan. Adapun bagian yang mengalami gangguan, seperti lambung (gastro), usus (intestinal), rektum, hingga usus.
Salah satu penyebabnya adalah melambatnya proses pencernaan dalam tubuh. Kondisi ini tidak jarang dikarenakan aktivitas manusia yang langsung berbaring setelah makan. Akibatnya, perut menjadi terasa nyeri hingga membuat sulit tidur.
Selain itu, tiduran setelah makan juga dapat menyebabkan refluks esofagus. Gangguan tersebut dikarenakan makanan yang masuk ke lambung berbalik arah ke atas.
Efeknya, kerongkongan sebagai organ pencernaan akan panas seperti terbakar. Kondisi seperti ini kemudian memicu rasa mual dan muntah yang membuat seseorang tidak nyaman.
2. Berat Badan Naik
Aktivitas tidur setelah makan perlu sangat diwaspadai ya, Moms. Sebab, akibatnya dapat menaikkan berat badan secara signifikan, terutama apabila dilakukan secara terus-menerus.
Berat badan yang naik sebenarnya dikarenakan tubuh tidak cukup waktu untuk melakukan pembakaran kalori. Hal ini dikarenakan kalori yang terbakar terjadi apabila seseorang melakukan aktivitasnya.
Orang yang setelah makan langsung tidur, artinya tidak melakukan aktivitas yang dapat membakar kalori dalam tubuh. Hasilnya, kalori yang tidak terbakar akan tertimbun menjadi lemak yang menyebabkan berat badan naik.
Kondisi tersebut akan semakin parah apabila makanan yang dikonsumsi termasuk tinggi lemak dan kalori. Beberapa di antaranya, yaitu mi instan, gorengan, dan makanan manis lainnya.
2. Mengalami Asam Lambung/GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan kondisi isi lambung yang mengalir kembali ke esofagus. Kondisi ini menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti mulas dan regurgitasi asam.
GERD bisa dipicu aktivitas tidur yang dilakukan setelah makan. Alasannya, tekanan lambung akan meningkat, sehingga makanan dan cairan yang ada di lambung akan naik ke kerongkongan.
Oleh karenanya, kondisi pencernaan menjadi tidak nyaman dan berakibat pada menurunnya kualitas tidur seseorang. Parahnya, seseorang bisa mengalami insomnia yang berkelanjutan.
3. Risiko Terkena Stroke
Jarak tidur setelah makan yang semakin lama akan menurunkan risiko seseorang terkena stroke. Akan tetapi sebaliknya ya, Moms, semakin cepat tidur setelah makan justru dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Aktivitas makan yang dilakukan setiap orang akan memengaruhi gula darah, kolesterol, dan perubahan aliran darah. Seperti telah disebutkan, tidur setelah makan dapat menyebabkan refluks asam lambung.
Akibatnya bisa terjadi sleep apnea, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan risiko strok pada seseorang. Meski demikian, menurut laman Siloam Hospitals, dampak stroke yang disebabkan karena tidur setelah makan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Tips Menghindari Tidur Setelah Makan
Setelah mengetahui berbagai dampak negatifnya, Moms pasti ingin menghindari kebiasaan buruk tidur setelah makan. Nah, hal ini ternyata bisa dilakukan dengan beberapa upaya.
1. Mengurangi Porsi Makan
Tips pertama yang harus Moms lakukan adalah dengan mengurangi porsi makan. Pasalnya, porsi makan berlebihan akan membuat seseorang merasakan kantuk yang sangat. Oleh karena itu, dengan porsi makan yang tidak terlalu banyak maka tidak mudah ngantuk.
2. Memberikan Waktu Tidur Cukup
Tips selanjutnya adalah dengan memberikan waktu tidur yang cukup. Secara umum, tidur yang ideal adalah 7–9 jam sehari. Tidur sesuai waktu yang disarankan ini akan membantu regenerasi sel tubuh. Selain itu, juga mencegah rasa kantuk setelah makan.
3. Menghindari Posisi Berbaring
Posisi berbaring sering memicu rasa kantuk pada seseorang, baik setelah makan maupun tidak. Oleh karena itu, menghindari posisi berbaring akan mencegah Moms mengantuk dan tidur, terutama setelah makan.
4. Mengonsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Gizi seimbang sangat diperlukan dalam tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Selain itu, juga dapat mengurangi rasa kantuk, terutama setelah makan. Pasalnya, kantuk biasanya disebabkan karena konsumsi makanan tinggi gula dan garam.
Oleh karenanya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat mencegah seseorang merasa ngantuk setelah makan.
5. Melakukan Aktivitas Ringan
Cara terakhir yang efektif untuk menghindari tidur setelah makan adalah dengan melakukan aktivitas ringan. Selain untuk mencegah kantuk, beraktivitas dapat membakar kalori dalam tubuh dari makanan yang dikonsumsi.
Hasilnya, tubuh tidak akan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Selanjutnya, bisa juga untuk mencegah berbagai gangguan lain.
Madu Vitummy untuk Mengendalikan Nafsu Makan
Madu Vitummy merupakan madu untuk daya tahan tubuh yang dilengkapi dengan formula Selenium Silver Pro. Formula ini dirancang untuk meningkatkan imun tubuh dengan meningkatnya nafsu makan anak.
Mengonsumsi Madu Vitummy secara rutin akan mendukung anak-anak memiliki tubuh yang sehat, aktif, dan cerdas.
Yuk, dapatkan Madu Vitummy sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id!