Moms, pernah nggak mengalami cegukan saat puasa? Pasti pernah kan, Moms. Nah, kondisi ini pasti bikin Moms jadi tidak nyaman.
Sebab pada hari biasa, cegukan bisa diatasi dengan minum air putih. Tapi, saat sedang berpuasa, Moms tidak bisa langsung minum untuk mengatasi cegukan.
Lalu, sebenarnya kenapa sering cegukan dan bagaimana cara mengatasinya saat bulan puasa? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Kenapa Cegukan Saat Puasa?
Cegukan (singultus) merupakan kontraksi otot pada diafragma (otot yang membatasi dada dan perut) yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak disadari. Saat terjadinya kontraksi otot, pita suara pada kerongkongan kemudian menutup. Akibatnya, timbul suara cegukan.
Moms, perlu diketahui bahwa cegukan disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti disebutkan Kemenkes RI dalam lamannya bahwa ada tujuh penyebab cegukan yang umum dialami oleh manusia seperti berikut.
- Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dan terlalu cepat.
- Mengonsumsi makanan yang masih dalam keadaan panas dan sangat pedas.
- Mengonsumsi minuman bersoda atau beralkohol.
- Menelan udara saat mengunyah makanan atau ketika menghisap permen.
- Menelan terlalu banyak udara (aerophagia).
- Mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba.
Itulah penyebab cegukan yang secara umum dialami oleh banyak orang. Tapi, Moms perlu tahu bahwa ada berbagai penyebab cegukan lainnya. Penyebab ini berkaitan dengan lamanya waktu cegukan, misalnya sampai dua hari.
Berikut beberapa pemicu cegukan yang bisa terjadi hingga dua hari menurut Kemenkes RI.
- Masalah pada sistem pencernaan tubuh, yaitu adanya gangguan seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usu, penyumbatan usu, atau hepatitis.
- Masalah pada metabolik tubuh, seperti kecanduan alkohol, diabetes, atau gangguan elektrolit lainnya.
- Gangguan ginjal, seperti gagal ginjal kronis.
- Gangguan saraf, seperti yang disebabkan oleh peradangan pada saluran napas, karena adanya tumor atau kista di leher.
- Gangguan pada otak, seperti mengidap penyakit stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
- Gangguan di rongga dada, seperti pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.
- Gangguan jantung, seperti serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
- Gangguan mental, seperti gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres.
- Riwayat operasi pada dada atau perut.
Berbeda ketika sedang berpuasa ya Moms, laman Siloam Hospitals menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan cegukan seperti berikut.
- Makan dengan sangat cepat ketika sahur.
- Mengonsumsi makanan dengan porsi berlebihan ketika sahur.
- Naiknya asam lambung saat puasa.
- Terlalu banyak menelan udara.
- Mengonsumsi minuman bersoda ketika sahur.
Itulah beberapa faktor yang dinilai memicu kenapa sering cegukan saat Moms sedang puasa di siang hari.
Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa
Selain tahu penyebabnya, Moms juga harus paham nih tentang cara mengatasi cegukan ketika berpuasa. Meskipun memang cegukan bukanlah suatu reaksi tubuh yang membahayakan, tapi membiarkan begitu saja tentunya akan membuat Moms tidak nyaman.
Lalu, apa yang bisa Moms lakukan ketika mengalami cegukan ketika sedang berpuasa? Nah, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan.
1. Tahan Napas
Cara mengatasi cegukan yang pertama adalah dengan menahan napas. Melakukan tindakan menahan napas selama beberapa detik akan membantu menurunkan frekuensi cegukan. Bahkan apabila dilakukan secara berulang bisa sampai menghilangkan gejalanya.
Metode tersebut sebenarnya dilakukan dengan tujuan meningkatkan kadar karbondioksida dalam tubuh. Caranya dengan menahan napas selama 10 detik, lalu hembuskan. Agar lebih efektif, Moms bisa melakukannya sebanyak 3-4 kali dalam setiap 20 menit.
Melakukan upaya tersebut akan mengurangi intensitas cegukan. Hasilnya, cegukan perlahan-lahan akan berhenti.
2. Bernapas di Kantong Kertas
Cara mengatasi cegukan yang selanjutnya adalah dengan bernapas di kantong kertas. Tujuan dari cara ini tidak berbeda dengan menahan napas, yaitu untuk meningkatkan karbondioksida dalam tubuh.
Dilansir dari laman Siloam Hospitals, meningkatnya karbondioksida menyebabkan terjadinya kontraksi diafragma. Akibatnya, kadar oksigen dalam tubuh meningkat, sehingga membantu menurunkan frekuensi cegukan.
Adapun penerapannya, Moms bisa menggunakan kertas sebagai medianya. Langkah pertama, Moms bisa menghirup udara, kemudian keluarkan dalam kantong kertas secara berulang hingga cegukan berhenti.
Saat melakukan cara tersebut. Moms tidak disarankan untuk menggunakan kantong plastik. Pasalnya, kantong plastik berpotensi menempel pada bagian mulut dan hidung. Oleh karenanya, akan lebih baik hasilnya apabila menggunakan kantong kertas.
3. Menekan Hidung Diiringi Gerakan Menelan
Selain menggunakan alat, Moms juga bisa melakukannya secara manual. Artinya, mengatasi cegukan bisa dilakukan dengan menekan hidung. Selain itu, juga diiringi dengan gerakan menelan agar lebih efektif.
Alasannya nih Moms, melakukan gerakan menelan akan membantu otot-otot diafragma menjadi lebih rileks. Hasilnya, cegukan bisa perlahan berkurang hingga berhenti.
4. Memijat Area Tubuh Tertentu
Melakukan beberapa pijatan di area tubuh tertentu juga bisa membantu mengatasi cegukan, terutama ketika puasa. Adapun bagian tubuh yang dimaksud, seperti ulu hati dan leher.
Memijat ulu hati dengan lembut akan membantu menekan otot-otot diafragma. Caranya dengan menekankan ujung jari secara lembut selama 20–30 detik. Apabila dilakukan secara berulang maka akan meredakan cegukan.
Selanjutnya, Moms juga bisa memijat area leher. Pasalnya, leher memiliki denyut nadi yang bernama karotis. Melakukan pijatan-pijatan kecil pada denyut nadi ini akan membantu mengatasi cegukan.
Adapun caranya adalah memijat lembut dengan gerakan memutar melawan jarum jam. Moms bisa melakukannya selama lima detik. Apabila cegukan masih dirasakan maka lakukan kembali secara berulang hingga cegukan berhenti atau hilang.
Meski terdengar sederhana, Moms harus ekstra hati-hati dalam melakukan pijatan ini. Alasannya, cara ini bisa berisiko untuk para penderita penyakit tertentu, misalnya penyakit sumbatan jantung sebelumnya.
Oleh karenanya, cara ini kurang direkomendasikan bagi mereka nih Moms yang punya riwayat masalah kesehatan jantung.
5. Mengatur Suasana Hati
Suasana hati yang baik akan mendukung kamu dalam mengatasi cegukan ketika puasa. Sebab, stres dan kecemasan diduga termasuk faktor yang bisa memperburuk cegukan. Oleh karenanya, Moms harus mengatur suasana hati agar tidak stres atau cemas.
Caranya bisa dengan melihat pemandangan atau mendengarkan musik favorit. Alasannya, dengan cara ini Moms bisa meningkatkan suasana hati, sehingga perhatian pada cegukan yang sedang dialami akan teralihkan.
Baca Juga: Berapa Menit Setelah Makan Boleh Tiduran?
6. Melakukan Gerakan Child Pose
Child pose adalah gerakan yang dilakukan dengan cara berlutut dengan telapak tangan menempel ke matras. Selanjutnya, kepala diposisikan menghadap ke lantai. Setelah itu, luruskan tangan ke depan sejauh mungkin dan posisikan dada menempel pada lulut.
Moms bisa melakukan pose tersebut selama lima menit untuk mengatasi cegukan. Apabila dilakukan secara berulang maka akan meringankan cegukan dengan meredakan gejalanya.
7. Menutup Kedua Telinga
Menutup kedua telinga bisa jadi cara lain untuk mengatasi cegukan. Hal ini sangat bermanfaat untuk menurunkan sinyal relaksasi melalui saraf vegus yang terhubung ke diafragma. Dengan catatan Moms harus melakukannya selama 20–30 detik hingga cegukan berhenti.
8. Memperbaiki Posisi Tubuh
Posisi tubuh sangat memengaruhi cepat atau lambatnya cegukan akan sembuh ya, Moms. Caranya dengan memosisikan tubuh berbaring. Kemudian, Moms bisa meletakkan kaki di dinding dengan posisi tegak. Pastikan posisi kepala tidak lebih tinggi daripada kaki.
Itulah cara-cara yang bisa Moms lakukan apabila mengalami cegukan ketika puasa. Untuk Moms yang punya anak dan sering susah nafsu makan. Berilah ia suplemen vitamin penambah nafsu makan seperti Vitummy, demi mencegah dampak buruk yang berbahaya untuk anak karena kurang makan terus menerus.
Vitummy diproduksi dari bahan-bahan herbal yang aman tanpa menyebabkan efek samping untuk anak. Bahan yang dipilih sudah teruji ampuh dan efektif untuk meningkatkan nafsu makan serta menjaga daya tahan tubuhnya.