Generasi Alpha Adalah? Ketahui Semua Tentang Mereka, Yuk!

generasi alpha adalah

Belakangan, masyarakat memang lagi suka banget mengelompokkan seseorang berdasarkan generasinya ya, Moms. Sebutlah yang populer ada generasi X, Y, Z, dan Alpha. 

Nah, generasi alpha ini menjadi generasi yang isinya bisa jadi kelompoknya anak-anak Moms. Sebab, mereka yang termasuk generasi alpha adalah yang lahir tahun 2013 hingga sekarang. 

Apakah si Kecil adalah salah satunya Moms? Apabila ia adalah generasi alpha maka Moms wajib tahu karakteristik, tantangan, kekurangan, dan penelitiannya. Semuanya akan dibahas pada artikel berikut. 

Yuk, simak artikelnya sampai selesai, Moms! 

Karakteristik Generasi Alpha 

Menurut Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), generasi alpha adalah anak-anak yang lahir dari generasi milenial, yaitu sekitar tahun 2010 hingga 2024. Dikatakan sampai 2024 dikarenakan tahun ini diprediksi menjadi tahun terakhir untuk yang masuk generasi alpha. 

Sebagai anak dari generasi milenial, generasi alpha juga sering disebut anak-anak milenium. Selain itu, mereka juga menyandang sebutan screenagers. Pasalnya sejak usia dini, mereka sudah dihadapkan dengan berbagai layar teknologi. 

Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan anak-anak generasi alpha pertama yang lahir, yaitu ketika korporasi Apple meluncurkan produk Ipad, Instagram, dan App. Oleh karenanya, mereka punya karakteristik yang beda dibanding generasi-generasi sebelumnya. 

Lalu, seperti apa sih karakteristik generasi alpha, Moms? Menurut laman United Nation International School of Hanoi, ada sekitar delapan karakteristik generasi alpha yang bisa diidentifikasi. Beberapa karakteristik yang dimaksud seperti berikut. 

Terlibat dan Berkembang dengan Teknologi AI

Seperti telah disebutkan, generasi alpha adalah mereka yang lahir masa teknologi yang semakin canggih, salah satunya AI. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan teknologi yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan masalah manusia. 

Moms, perlu diketahui bahwa mereka yang masuk generasi alpha sangatlah dekat dengan kecerdasan buatan. Kondisi ini sering dinilai memengaruhi kaburnya batasan antara interaksi manusia dengan mesin. 

Akibatnya, seperti pisau bermata dua, teknologi dapat menciptakan rasa keterlibatan manusia sehingga menawarkan pengalaman terbaik. Tapi, sisi lainnya justru memberikan efek negatif, sebab teknologi memicu isolasi sosial. 

Oleh karenanya, mereka yang termasuk generasi alpha bisa menjadi sangat cerdas, tapi juga bisa terhambat dalam keterampilan interpersonal dunia nyata. 

Cek Juga: Tabel Tinggi Serta Berat Badan Anak Umur 6-12 Tahun.

Menavigasi Literasi Digital 

Karakteristik generasi alpha selanjutnya adalah mampu menavigasi literasi digital sebagai hasil logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi substansial. Hal ini berkaitan dengan pergeseran komunikasi, yaitu dari yang berbasis teks ke interaksi tatap muka. 

Proses pergeseran media komunikasi tersebut membuat generasi alpha menjadi yang paling paham terhadap teknologi. Alasannya, mereka bisa menjelajahi dunia yang terintegrasi dengan media sosial, sehingga membutuhkan lebih banyak pengalaman dengan interaksi sosial. 

Oleh karenanya, karakteristik generasi ini bisa menavigasi literasi digital. 

Memiliki Cara Pandang Generasi X dan Y 

Sebagai anak yang terlahir dari generasi X atau Y, mereka yang termasuk generasi alpha umumnya masih memiliki cara pandang generasi orang tuanya. Sebab, perspektif yang dibawa orang tua pasti akan memengaruhi anaknya. 

Orang tua dengan pengetahuan yang lebih luas menjadikan anaknya generasi berpendidikan tinggi ya, Moms. Tidak hanya itu, orang tua mereka juga memiliki akses informasi yang lebih mudah, sehingga anak-anaknya siap akan tantangan yang dihadapi. 

Oleh karenanya, Moms bisa melihat karakteristik anak-anak generasi alpha dengan pendidikan yang tinggi, serta siap menghadapi tantangan masa depan. 

Memiliki Pola Pikir Global 

Tidak hanya berpendidikan tinggi dan siap menghadapi tantangan masa depan, generasi alpha juga punya karakteristik pola pikir global. Penyebabnya, mereka terlahir dalam kondisi yang segalanya serba instan. 

Kondisi tersebut justru memengaruhi pola pikirnya agar semakin luas. Moms, pengaruh ini sebenarnya berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi alpha mendapatkan paparan terus-menerus terhadap beragam budaya. 

Paparan tersebut bersumber melalui sumber daya, berita, dan perjalanan yang tersedia. Oleh karenanya, mereka dapat tumbuh sebagai generasi warga dunia yang mengadvokasi perubahan iklim dan keadilan sosial. Caranya dengan memahami hal-hal baru tentang dunia mereka yang saling terhubung. 

Sangat Beragam dan Inklusif 

Generasi alpha, mereka tumbuh di lingkungan yang terhubung secara global. Hasilnya, mereka akan mengalami paparan berbagai budaya, suku bangsa, dan perspektif tertentu sejak muda. 

Keadaan tersebut kemudian membentuk pribadi yang bisa lebih menerima dan mengapresiasi secara alami aspek kehidupan tertentu. Nah, Moms harus tahu bahwa ada beberapa aspek yang dimaksud, seperti perilaku dengan sesama, lingkungan sosial, multikultural, dan multietnis. 

Gen alpha sangat bisa memahami mengenai keberagaman sekaligus perbedaan dari berbagai aspek kehidupan. Hasilnya, kondisi tersebut menjadi gambaran menjanjikan untuk masa depan yang lebih inklusif. 

Sadar Lingkungan 

Secara umum, gen alpha hidup dalam tantangan lingkungan yang memprioritaskan kelanjutan. Hal ini membuat mereka terdorong untuk menentukan pilihan-pilihan yang ramah lingkungan, terutama ketika di rumah. 

Moms perlu memahami bahwa kondisi tersebut dipengaruhi banyak hal, seperti gerakan iklim dan sumber daya pendidikan. Akibatnya, kecerdasan mendorong mereka terhadap teknologi untuk penelitian dan aktivitas. 

Dorongan-dorongan semacam itu memicu mereka untuk mendukung secara vokal masa depan yang lebih hijau. Tindakan tersebut akan menjadikan mereka membentuk dunia yang lebih berkelanjutan. 

Cenderung Lebih Mandiri 

Karakteristik gen alpha yang tidak kalah penting adalah mereka cenderung mandiri ya, Moms. Sebab, mereka telah terbiasa menjelajahi dunia digital dengan cepat, menemukan solusi dengan cekatan, dan memperoleh pengetahuan secara mandiri. 

Mereka melakukan semuanya sehingga memicu kemandirian yang melampaui ranah virtual. Tidak hanya itu, mereka juga punya kepercayaan diri yang tinggi dan dapat mengatasi tantangan secara mandiri. 

Hasilnya, mereka lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sehingga membuka jalan bagi generasi masa depan yang merupakan individu berbudaya dan mandiri. Oleh karenanya, karakteristik mereka cenderung lebih mandiri. 

Itulah beberapa karakteristik generasi alpha yang perlu Moms ketahui. Terlebih, apabila si Kecil termasuk di dalamnya. Mengetahui akan hal tersebut akan membantu Moms dalam memutuskan tindakan-tindakan untuk si Kecil. 

Tantangan Generasi Alpha 

Setelah tahu karakteristiknya, lalu apa saja tantangan generasi alpha? Moms harus tahu bahwa setiap generasi punya tantangannya sendiri. Nah, berikut beberapa tantangan generasi alpha yang harus Moms tahu. 

Memiliki Sumber Informasi yang Sangat Luas 

Generasi alpha memang lahir pada masa-masa perkembangan teknologi yang sangat tinggi ya, Moms. Akibatnya, mereka memiliki sumber informasi yang sangat luas, misalnya dengan kebebasan mengakses informasi dari berbagai sumber. 

Kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan, baik bagi mereka sendiri maupun bagi orang tuanya. Orang tua perlu memberikan pendampingan yang ketat terhadap mereka dalam mengakses informasi. Sebab, ada informasi yang memang diperlukan dan tidak diperlukan. 

Memfilter informasi yang masuk sesuai kebutuhan anak-anak akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka. Tidak hanya itu, mereka juga dapat terhindar dari pengaruh negatif teknologi informasi. Oleh karenanya, ini menjadi tantangan yang harus diperhatikan setiap orang tua. 

Sulit Mengikuti Aturan 

Generasi alpha punya energi yang tinggi untuk berpikir dan menciptakan hal-hal baru. Kondisi ini sedikit banyak memengaruhi kehidupan mereka, misalnya menjadi sulit untuk menaati aturan. Oleh karenanya, keadaan ini menjadi tantangan generasi alpha. 

Interaksi Melalui Media Sosial 

Interaksi digital menjadi salah satu karakteristik generasi alpha. Hasilnya, mereka sudah sangat akrab untuk melakukan interaksi dan sosialisasi melalui media sosial. Kebiasaan seperti ini sangat menjadi tantangan bagi mereka. 

Alasannya, mereka yang telah terbiasa berinteraksi melalui dunia digital akan kesulitan apabila sewaktu-waktu harus berinteraksi secara langsung atau tatap muka. Oleh karenanya, tantangan ini harus orang tua perhatikan. 

Sangat Sulit Diprediksi dan Individualis 

Mereka yang termasuk generasi alpha biasanya akan sulit diprediksi dan punya sifat sangat individualis ya, Moms. Sebab, mereka cenderung berubah-ubah karena bukan termasuk kategori yang dominan. Kondisi seperti ini sangat menjadi tantangan bagi orang tua. 

Cenderung Terlalu Santai 

Sebagai generasi yang sangat melek teknologi, gen alpha sangat memperhatikan tren. Tapi, kondisi tersebut justru membuat mereka hanya mengkhawatirkan hari ini bukan masa depan. Oleh karenanya, mereka cenderung lebih santai dibandingkan lainnya. 

Itulah beberapa tantangan generasi alpha yang harus Moms ketahui. Sebab, dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, Moms bisa lebih waspada sekaligus bisa melakukan tindakan yang terbaik untuk anak-anak. 

Jadi, apakah Moms sudah siap menghadapi generasi alpha? Persiapan yang terbaik adalah dengan memahami karakteristik dan tantangannya. Yuk, sharing bagaimana pengalaman Moms dalam menghadapi gen alpha dalam kolom komentar! 

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Nafsu Makan Naik, Mommy Bebas Panik

Lebih Hemat Rp90.000!

harga vitamin penambah nafsu makan 1 botol
Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?