Moms, tau nggak kalau kebutuhan kalori setiap anak itu berbeda-beda? Kebutuhan akan kalori ternyata dihitung berdasarkan usia, jenis kelamin, dan status aktivitas anak, loh. Kondisi ini mengharuskan setiap orang tua memenuhi asupan kalori harian si Kecil.
Tapi, apa sih manfaat kalori untuk anak ya, Moms? Perlu diketahui bahwa banyak manfaat yang diberikan kalori bagi tubuh. Artikel ini akan membahas hal tersebut, termasuk akibat kekurangan kalori pada anak.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms!
Apa itu Kalori dan Contohnya?
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, anak-anak sangat membutuhkan asupan kalori ya, Moms. Bahkan, menurut laman National Library of Medicine, kebutuhan kalori pada anak-anak lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Mengapa bisa demikian sih, Moms? Alasannya adalah anak-anak membutuhkan kalori untuk menjaga tubuh serta tumbuh kembangnya. Oleh karenanya, setiap orang tua harus berperan aktif memenuhi asupan kalori dalam tubuh mereka.
Nah, apa itu kalori? Melansir laman P2PTM Kemenkes RI, kalori adalah jumlah energi yang diperoleh dari makanan dan minuman. Moms, perlu diketahui bahwa setiap makanan dan minuman yang masuk ke tubuh akan diolah menjadi kalori, sehingga menjadi energi harian bagi tubuh.
Energi tersebut nantinya berfungsi untuk membantu tubuh melakukan aktivitas. Beberapa aktivitas yang dimaksud, seperti bernapas, menggerakkan jantung, berpikir, bergerak, dan berolahraga.
Bagaimana cara menghasilkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut? Tentunya, Moms perlu memberikan asupan makanan dan minuman yang menghasilkan kalori bagi tubuh.
Contoh makanan tinggi kalori menurut laman Siloam Hospital antara lain:
Daging Merah
Daging merah merupakan contoh makanan tinggi kalori. Sebab, dalam 170 gram daging terdapat sekitar 256 kalori dan 94 gr protein. Kandungan kalori ini apabila dikonsumsi oleh tubuh bisa membantu menaikkan berat badan serta membentuk masa otot ya, Moms. Hasilnya sangat membantu untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kacang-kacangan
Selain daging, kacang-kacangan juga mengandung kalori yang tinggi loh, Moms. Salah satu contohnya adalah kacang kenari. Pasalnya, setiap 28 gr kacang kenari mengandung 185 kalori dan 4 gr protein.
Mengonsumsi kacang kenari secara rutin bisa membantu kebutuhan energi haruan tubuh. Caranya bisa dengan dbuat cemilan sehat untuk si Kecil ya, Moms.
Alpukat
Bahan nabati lain yang tinggi akan kalori adalah buah alpukat. Moms, siapa sih yang tidak suka kelezatan buah ini? Selain rasanya yang enak, rupanya dalam satu buah alpukat bisa mengandung hingga 322 kalori, loh.
Tingginya kalori tersebut bisa membantu tubuh ketika sedang diet. Pasalnya, si Kecil tidak harus mengonsumsi banyak jenis makanan untuk memnuhi kebutuhan kalori harian. Hanya dengan mengonsumsi alpukat maka kebutuhannya bisa tercukupi.
Kentang
Kentang memang dikenal sebagai sumber karbohidrat dalam tubuh ya, Moms. Padahal, tingginya kandungan karbihidrat di dalamnya mendukung asupan kalori dalam tubuh agar tercukupi.
Hasilnya, mengonsumsi kentang secara rutin bisa menaikkan berat badan dan simpanan glikogen otot. Glikogen ini merupakan cadangan glukosa sebagai sumber energi bagi tubu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Cokelat Hitam
Mengonsumsi cokelat secara berlebihan memang dikenal bisa menyebabkan obesitas ya, Moms. Tapi, apabila mengonsumsinya dalam batas yang dianjurkan, justru bisa mendukung pemenuhan kebutuhan kalori dalam tubuh, loh.
Alasannya, dalam 100 gr cokelat hitam mengandung sekitar 600 kalori. Angka ini dengan catatan bahwa kakao yang digunakan untuk membuat coklat sebanyak 60–75%. Moms bisa memberikannya sebagai cemilan anak, tapi dengan catatan tidak boleh berlebihan.
Ikan Salmon
Beralih ke bahan makanan hewani, ikan salmon termasuk yang tinggi akan kandungan kalori. Hal ini dikarenakan dalam 170 gr ikan salmon mengandung sekitar 350 kalori, 37 gr protein, dan 22 gr lemak.
Untuk mendukung asupan kalori dalam tubuh si Kecil, Moms bisa mengolahnya menjadi beberapa sajian. Beberapa adalah yang diolah dengan cara dikukus, dipanggang, direbus, atau ditumis.
Telur
Telur mengandung tinggi kalori. Sebab, di dalam satu butirnya, yaitu ukuran 50 gr mengandung kalori sebanyak 74 kkal. Memberikan asupan kalori dari telur untuk si Kecil bisa Moms lakukan dengan mengolahnya sebagai lauk, baik direbus maupun digoreng.
Nasi
Contoh makanan tinggi kalori yang terakhir adalah nasi. Moms, dalam setiap 158 gr nasi ternyata mengandung 204 kalori dan 44 gr karbohidrat, loh. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah kalori yang masuk lebih tinggi daripada karbohidrat.
Padahal, nasi itu sendiri merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, kebutuhan anak-anak akan kalori umumnya sudah didukung dari konsumsi nasi sebagai makanan pokok mereka.
Itulah beberapa contoh makanan tinggi kandungan kalori yang bisa Moms ketahui. Selanjutnya, Moms bisa memberikan makanan tersebut dengan membuat variasi makanan untuk si Kecil. Tujuannya agar kebutuhan kalori dalam tubuhnya bisa terpenuhi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya optimal.
Akibat Kekurangan Kalori Pada Anak
Anak-anak yang mengalami defisit kalori (kekurangan kalori) biasanya mengakibatkan masalah kesehatan tertentu. Menurut Jurnal Ekologia Vol. 16, ada beberapa akibat yang bisa Moms ketahui pada anak.
Berat Badan Kurang
Akibat kekurangan kalori, anak-anak bisa mengalami kurangnya berat badan ya, Moms. Hal ini bisa dilihat dari kondisi anak-anak seusianya. Sebab, ada ukuran berat badan ideal bagi anak-anak dan orang dewasa.
Apabila si Kecil memiliki berat badan jauh dibanding anak seusianya maka bisa disimpulkan bahwa ia kekurangan berat badan. Nah, salah satu faktornya adalah akibat kekurangan kalori.
Tubuh Lemah dan Tidak Bertenaga
Anak-anak yang sering mengalami badan lemas dan tidak bertenaga bisa jadi indikasi kurangnya asupan kalori dalam tubuh ya, Moms. Hal dikarenakan kalori membantu tubuh menghasilkan energi atau tenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Jadi, kekurangan kalori akibatnya membuat tubuh terhambat melakukan aktivitasnya karena selalu merasa lemas dan tidak bertenaga.
Menurunnya Daya Tahan Tubuh (Imun)
Kekurangan kalori dalam tubuh termasuk salah satu gejala malnutrisi. Kondisi ini bisa menyebabkan disfungsi imun, artinya menurunnya sistem daya tahan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit.
Melambatnya Metabolisme Tubuh
Metabolisme adalah proses kimiawi yang terjadi dalam sel-sel tubuh untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Kekurangan kalori dalam tubuh menjadikan proses metabolisme tersebut melambat. Hasilnya, fungs-fungsi dalam tubuh lainnya juga melambat. Sebab, kebutuhan akan nutrisinya menjadi tidak terpenuhi secara optimal.
Itulah beberapa akibat yang biasanya dirasakan anak-anak akibat kekurangan kalori dalam tubuh ya, Moms.
Manfaat Kalori untuk Anak
Secara umum, manfaat kalori bagi anak adalah sebagai sumber energi tubuh. Pasalnya, tubuh memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya, seperti bergerak, bernapas, berpikir, dan mengatur suhu tubuh.
Semua aktivitas tersebut membutuhkan banyak kalori. Sumbernya dari semua asupan makanan yang mengandung tinggi kalori, seperti daging merah, kacang-kacangan, alpukat, kentang, cokelat hitam, ikan salmon, telur, dan nasi.
Berbagai makanan tersebut apabila masuk ke dalam tubuh akan diolah sehingga menghasilkan salah satunya kalori. Kalori ini kemudian diubah menjadi energi atau tenaga bagi tubuh. Hasilnya, tubuh bisa mendapatkan beberapa hal berikut.
- Selalu bertenaga dan tidak mudah merasa lemas
- Berat badan ideal
- Daya tahan tubuh baik
- Metabolisme dalam tubuh normal
Manfaat-manfaat tersebut bisa si Kecil dapatkan dengan memenuhi asupan kalori dalam tubuh ya, Moms. Ingat, dengan catatan konsumsinya tidak boleh terlalu banyak atau sebaliknya.
Baca Juga: Perbedaan Kalori dan Karbohidrat.
Apakah Kalori Bisa Menambah Berat Badan Anak?
Menjawab pertanyaan tersebut, Moms perlu merujuk pada manfaat dari kalori itu sendiri. Pasalnya, kebutuhan kalori dalam tubuh yang terpenuhi akan bermanfaat untuk mendukung berat badan anak.
Artinya, kalori bisa menambah berat badan anak ya, Moms. Tapi, dalam praktiknya, orang tua tidak boleh terlalu berlebihan memberikan makanan tinggi kalori. Sebab, apabila berlebihan maka bisa mendukung obesitas atau berat badan berlebih.
Oleh karenanya, Moms sebagai orang tua harus tahu takaran pemberian kalori pada anak-anak. Melansir laman Siloam Hospitals, berikut takaran asupan kalori anak yang disarankan.
- 0–5 bulan: 550 kkal
- 6–11 tahun: 800 kkal
- 1–3 tahun: 1350 kkal
- 4–6 tahun: 1400 kkal
- 7–9 tahun: 1650 kkal
Itulah angka asupan kalori pada anak yang disarankan ya, Moms. Meski demikian, mereka kadang perlu takaran yang berbeda untuk asupan kalorinya. Sebab, kondisi ini sering dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan.
Berat Badan Anak Susah Naik Karena Nafsu Makannya, Bagaimana Solusinya?
Salah satu solusi paling efektif adalah dengan memberikan Madu Vitummy. Madu herbal dengan ekstrak bahan alami ini mengandung formula Selenium Silver Pro yang ampuh meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya.
Sebab, penggunaan ekstrak bahan alami, seperti temulawak, temu hitam, dan buah pepaya membantu pencernaan untuk lebih mudah merasa lapar. Apabila dikonsumsi oleh tubuh bisa membantu mempercepat proses pencernaan.
Hasilnya, memberikan si Kecil Vitummy setiap hari akan mendukung nafsu makannya, sehingga asupan kalori dalam tubuhnya bisa terpenuhi. Yuk, dapatkan produknya sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id!