Pernahkah moms panik ketika melihat si kecil rewel dan menangis tanpa alasan? Bisa jadi si kecil sedang mengalami perut kembung.
Perut kembung pada bayi, terutama bayi dengan usia 0-3 bulan merupakan hal yang wajar dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena memang sistem pencernaanya belum berfungsi dengan sempurna.
Meski demikian, kondisi ini tentu dapat membuat si kecil merasa tidak nyaman. Akibatnya, ia akan menjadi rewel dan kerap menangis tanpa alasan.
Lantas, apa saja gejala perut kembung pada bayi? Berikut adalah penjelasannya.
Tanda Perut Kembung pada Bayi
Pada dasarnya, gas dalam saluran pencernaan merupakan hal yang normal sebagai hasil dari mencerna makanan dan biasanya akan dikeluarkan melalui kentut atau sendawa.
Namun, pada beberapa kasus, tubuh tidak selalu dapat mengeluarkan gas dari perut dengan mudah sehingga banyak gas terperangkap di dalam perut dan menyebabkan perut menjadi kembung.
Pada bayi, perut kembung kerap disertai dengan gejala lain, seperti:
- Sering kentut
- Perut terasa begah
- Terdapat suara gemuruh di perut
- Sakit perut
- Sendawa
- perut terasa keras ketika dipegang
- Sulit tidur
- Sering mengangkat kedua kakinya ke dada atau menendang-nendang
- Sering menggeliat dan melengkungkan punggung ke belakang
Meski hal yang wajar, ternyata perut kembung bisa juga menjadi tanda dari penyakit tertentu, seperti reflux asam lambung, atau peradangan kronis pada usus besar.
Baca juga: Tanda Radang Usus pada Anak dan Bayi, Yuk Simak!
Jadi, waspadai apabila perut kembung tidak kunjung membaik dalam jangka waktu yang lama dan disertai dengan demam tinggi, diare, atau muntah.
Penyebab Perut Kembung pada Bayi
Secara medis, gas dihasilkan oleh bakteri yang hidup dalam usus besar ketika memecah makanan tertentu, khususnya makanan yang mengandung karbohidrat. Namun, gas berlebih penyebab perut kembung juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Menelan Udara
Gas dapat masuk ke dalam tubuh si kecil ketika ia mengoceh, menangis, atau ketika ia makan. - Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa dapat membuat susu yang dikonsumsi oleh si kecil tidak dicerna sepenuhnya oleh tubuh sehingga bakteri dapat menggunakannya untuk menghasilkan gas berlebih di dalam sistem pencernaan. - Makanan Yang Dikonsumsi Oleh Mommies
Asi mengandung banyak gas dapat membuat si kecil mengalami perut kembung. Oleh karena itu, apabila si kecil masih mengonsumsi ASI, mommies sebaiknya menghindari makanan yang mengandung kadar gas tinggi, seperti kubis, kembang kol, atau brokoli. - Makanan Yang Dikonsumsi Bayi
Apabila si kecil sudah mulai menerima MPASI, mommies perlu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi si kecil. Misalnya, terlalu banyak memberikan sayuran yang mengandung banyak gas, seperti brokoli, dapat menyebabkan perut kembung pada si kecil. - Minuman Selain ASI
Moms, sebaiknya hindari memberikan minuman yang mengandung gula pada bayi di bawah umur satu tahun karena sistem pencernaanya belum bisa mencerna gula atau fruktosa dengan baik. Akibatnya, si kecil akan mengalami perut kembuh bahkan memicu terjadinya diare. - Posisi Yang Salah Ketika Menyusui Bayi
Moms, ketika menyusui, usahakan memposisikan si kecil dengan benar. Posisi yang salah dapat menyebabkan si kecil menelan udara lebih banyak ketika ia menyusu. Akibatnya, ia akan mengalami perut kembung. - Ukuran Dot Bayi
Moms, ukuran dot bayi dapat menyebabkan si kecil mengalami perut kembung lho. Ukuran dot bayi yang tidak pas dapat memicu udara masuk ke dalam mulut bayi.
Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
Mengatasi perut kembung dapat dilakukan secara alami, seperti:
- Menggerakan kakinya seperti sedang bersepeda
Menggerakan kaki bayi seperti gerakan bersepeda disebut-sebut dapat mengeluarkan gas dari perut bayi. Caranya, letakkan si kecil dalam posisi terlentang, kemudian angkat kedua kakinya, lalu gerakkan kakinya seperti sedang mengendarai sepeda.
- Memijat perut bayi
Memijat perut bayi dapat mengeluarkan gas dari dalam perutnya. Namun, pijatan ini tidak boleh sembarangan ya moms. Caranya, letakkan si kecil dalam posisi terlentang, kemudian pijat area perut bayi dengan gerakan searah jarum jam.
Moms juga dapat menggunakan minyak pijat khusus untuk bayi atau minyak telon. Selain dapat meredakan perut kembung, pijat ini dapat membuat si kecil menjadi lebih tenang dan tidur dengan lelap. - Mengusap punggung bayi
Untuk mengeluarkan gas dari dalam perut si kecil, moms dapat meletakan si kecil di atas kedua paha dengan posisi perut menghadap ke bawah atau telungkup. Kemudian, usap punggung secara perlahan. Gas yang keluar dapat ditandai dengan sendawa ataupun kentut. - Menyusui dengan posisi yang benar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa posisi menyusui yang salah dapat membuat gas masuk ke dalam perut. Untuk itu, ketika menyusui si kecil, posisikan tubuhnya dengan posisi sedikit tegak agar susu dapat masuk ke dalam perut secara perlahan. Hal ini juga dapat menghindari masalah pada sistem pencernaan si kecil. - Memberikan ASI atau MPASI sebelum si kecil lapar
Moms, bayi mengomunikasikan segala sesuatu dengan cara menangis, termasuk ketika ia merasa lapar. Untuk itu, usahakan untuk memberikan ASI atau MPASI sebelum ia merasa lapar.
Menangis karena kelaparan akan membuat si kecil menelan angin lebih banyak bersama dengan makannya. - Mengonsumsi Madu Vitummy apabila si kecil sudah lebih dari usia 1 tahun
Gangguan kesehatan pencernaan dapat ditandai dengan perut kembung. Oleh karena itu, selalu berikan Madu Vitummy setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Madu Vitummy terbuat dari Madu dan ekstrak tanaman herbal pilihan, seperti temulawak, temu hitam, bawang putih, dan buah pepaya yang dapat memelihara kesehatan sistem pencernaan si kecil, dan tentunya dapat membantu meningkatkan nafsu makannya.
Jadi itulah perihal mengenai apakah perut kembung pada bayi merupakan kondisi normal atau tidak, semoga bermanfaat untuk para mommies.