Moms, tahu nggak sih kalau ada jenis makanan yang cepet banget naikin berat badan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa? Berbagai makanan yang dimaksud umumnya mengandung tinggi gula, garam, dan soda.
Tidak hanya itu, makanan sereal yang sering dikonsumsi untuk sarapan juga dinilai mendukung peningkatan berat badan secara signifikan. Oleh karenanya, Moms perlu berhati-hati untuk memilih dan memberikan makanan pada keluarga tercinta.
Nah, kira-kira apa saja jenis makanan yang perlu diwaspadai? Berikut ada 15 makanan penyebab gendut atau gemuk yang masih jadi favorit banyak orang.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms!
15 Makanan Penyebab Gendut
Gendut atau gemuk memang sering dijadikan tolok ukur kesehatan seseorang ya, Moms. Pasalnya, pengertian gemuk itu sendiri adalah keadaan yang terjadi apabila kuantitas fraksi jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar daripada normal.
Lalu, apa penyebab seseorang mengalami kondisi tersebut? Perlu Moms ketahui bahwa ada beberapa jenis makanan yang memang berkontribusi meningkatkan berat badan dengan cepat. Pada beberapa kasus bahkan dinilai sangat signifikan.
Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut ini ada 15 makanan penyebab gendut yang paling sering dikonsumsi masyarakat termasuk Indonesia.
Fast Food atau Junk Food
Makanan cepat saji atau tidak bergizi adalah dua jenis makanan yang harus dihindari. Pasalnya, selain tidak memberikan manfaat bagi tubuh, keduanya justru memberikan dampak negatif kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Dampak negatif tersebut diperoleh dari kandungan kalori, lemak, sodium, dan gula yang sangat tinggi. Berbagai kandungan tersebut jika masuk ke dalam tubuh, terutama apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan menimbulkan banyak gangguan kesehatan.
Selain menjadikan berat badan berlebih (gemuk/gendut), juga dapat memicu obesitas, serangan jantung, dan diabetes. Akibatnya, seseorang bisa mengalami komplikasi ya, Moms. Oleh karenanya, jenis makanan ini perlu sangat dihindari, terlebih sebagai makanan harian.
Adapun jenis makanan fast food atau junk food menurut laman Healthline, yaitu burger, tacos, burritos, pizza, fish and chips, mozzarella sticks, french fries, donuts, fried rice, dan chicken nuggets.
Itulah beberapa jenis makanan yang sering ditemukan pada restoran fast food atau junk food. Moms perlu mempertimbangkan untuk memberikannya pada keluarga, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
French Fries dan Potato Chips
French fries dan potato chips merupakan dua jenis makanan yang dibuat dari bahan kentang. Meski bahan utamanya tergolong menyehatkan, namun proses pengolahannya membuat jenis makanan ini sangat perlu dihindari.
Secara umum, makanan berbahan dasar kentang ini disediakan oleh restoran-restoran cepat saji. Moms tahu bahwa mereka mengolahnya dengan cara digoreng dalam minyak yang banyak dan sangat panas. Selain itu, mereka juga menambahkan banyak garam dalam proses penyajiannya.
Hal itu menjadikan french fries dan potato chips sangat tinggi kalori ya, Moms. Padahal, bahan dasar kentang itu sendiri sudah mengandung tinggi karbohidrat. Oleh karenanya, mengonsumsinya sebagai cemilan bukanlah sebuah pilihan yang bijak.
Alasannya tentu saja karena jenis makanan ini mengandung tinggi lemak, karbohidrat, dan garam. Berbagai kandungan tersebut menurut hasil penelitian memang sangat mendukung untuk meningkatkan berat badan.
Kue dan Donat
Makanan atau cemilan seperti kue dan donat memang sering jadi favorit banyak orang. Tapi, asal Moms tahu bahwa jenis makanan ini juga mendukung peningkatan berat badan yang signifikan, loh.
Alasannya, kue dan donat umumnya mengandung tinggi gula, tepung, dan lemak. Ketiganya merupakan kandungan yang apabila dikonsumsi dalam tubuh akan memberikan memberikan asupan kalori berlebih. Hasilnya, berat badan tubuh akan meningkat secara terus-menerus.
Kondisi tersebut menjadikan kue dan donat termasuk makanan penyebab badan cepat gemuk. Sehingga, Moms perlu berhati-hati dan teliti apabila ingin memberikannya pada keluarga.
Baca Juga: Pusing, Mual, Lemas, dan Tidak Nafsu Makan Gejala Apa?
Ice Cream
Moms, siapa sih yang tidak suka ice cream? Meskipun banyak disukai orang terlebih anak-anak, tapi ice cream juga jadi makanan yang tidak boleh sering-sering dikonsumsi ya, Moms. Alasannya, hampir semua bahannya adalah gula dan lemak.
Seperti yang sudah sering disebutkan, kedua bahan tersebut sangatlah berpengaruh memicu kenaikan berat badan seseorang ya, Moms. Akibatnya, sering mengonsumsinya akan mendukung berat kegemukan.
Terlebih nih Moms, umumnya masyarakat Indonesia makan ice cream sebagai makanan penutup. Kebiasaan ini menjadikan tubuh mendapatkan ekstra kalori berlebih, terutama setelah merasa kenyang karena makanan utama.
Oleh karenanya, Moms perlu banyak pertimbangan setiap kali akan memberikan ice cream, terutama pada anak-anak.
Sereal Sarapan Tinggi Gula
Sarapan memang rutinitas yang penting untuk menyediakan energi harian tubuh setiap orang ya, Moms. Tapi, tidak semua jenis makanan menu sarapan itu baik dikonsumsi tubuh, loh.
Pasalnya, banyak tipe makanan sereal untuk sarapan yang tinggi kandungan gula. Kandungan ini tentu saja membuat sarapan yang dikonsumsi memberikan kalori berlebih bagi tubuh.
Menurut laman Healthline, beberapa jenis sereal bahkan mengandung 13 gram gula setiap cangkir (36 gram). Artinya, dalam setiap penyajian sarapan akan memberikan 40% kandungan gula tambahan bagi tubuh.
Selain itu, sereal untuk sarapan yang biasanya dikonsumsi juga merupakan ultra process food. Jenis makanan ini biasanya telah kehilangan kandungan nutrisi dan serat dari bahan-bahan yang digunakan.
Oleh karenanya, memberikan makanan sereal tinggi gula untuk sarapan si Kecil bukanlah keputusan yang bijak ya, Moms.
Coklat
Coklat jadi makanan selanjutnya yang termasuk tinggi kalori dan lemak. Bahkan, pada beberapa jenis coklat putih justru diproduksi dengan menambahkan banyak gula tambahan. Hasilnya, apa pun jenis coklatnya memang dapat menambah berat badan jika dikonsumsi terlalu sering.
Makanan Ultra Processed Food
Ultra processed food adalah makanan olahan yang dibuat dengan jenis-jenis bahan tambahan, seperti penggembur, pemanis, gula tambahan, garam, dan lemak. Bahan-bahan tersebut biasanya ditambahkan dalam jumlah banyak.
Umumnya, Moms bisa menemukan berbagai jenis makanan ini di tempat-tempat perbelanjaan. Ada banyak jenis makanan yang ditampilkan, terutama makanan-makanan cemilan.
Moms, berbagai jenis makanan tersebut termasuk ultra processed food yang kurang baik untuk tubuh. Oleh karenanya, perlu sangat teliti untuk memberikannya pada keluarga, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Piza
Piza merupakan makanan khas dari Italia yang kini dijual hampir di seluruh negara. Beberapa bahkan dijual bebas sebagai makanan yang disukai banyak orang. Tapi, kebanyakan yang dijual kurang baik untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Sebab, makanan khas Italia ini sering dibuat dengan bahan-bahan yang tinggi lemak, karbohidrat olahan, dan kalori. Tidak hanya itu, beberapa variasinya juga dibuat dengan tambahan keju dalam jumlah banyak.
Bahkan, piza juga tidak lepas dari bahan-bahan daging olahan yang telah diawetkan, diasapi, atau diasinkan. Akibatnya, mengonsumsi secara berlebihan dapat memicu obesitas dan masalah kesehatan tertentu.
Oleh karenanya, piza sering dimasukkan dalam jenis makanan fast food atau junk food yang kurang baik untuk dikonsumsi sehari-hari.
Soda
Selain makanan nih Moms, ternyata ada juga jenis minuman yang memicu berat badan berlebih. Salah satu yang paling terkenal adalah minuman bersoda. Minuman jenis ini banyak ditemui di pasaran dan sangat mudah didapatkan.
Perlu Moms ketahui, minuman bersoda umumnya mengandung tinggi kalori dan gula. Parahnya, sangat rendah nutrisi lain, seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Akibatnya, mereka yang rutin mengonsumsi minuman jenis ini dapat mengalami kegemukan.
Mengutip laman Healthline, mereka yang mengonsumsi soda bahkan dinilai mengonsumsi 572 kalori lebih banyak per hari. Apabila mengonsumsi minuman ini dilakukan secara terus-menerus maka akan terjadi penumpukkan kalori dalam tubuh.
Tubuh yang mengalami penumpukan kalori lebih berisiko terhadap diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa gangguan kesehatan lainnya. Sehingga, Moms perlu berhati-hati apabila keluarga punya kebiasaan minum minuman bersoda ya, Moms.
Kopi dengan Tambahan Gula
Kopi sebenarnya merupakan minuman yang sehat ya, Moms. Tapi, dengan adanya tambahan gula berlebih menjadikannya punya dampak bagi tubuh apabila sering dikonsumsi.
Setiap makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih memang memicu berat badan berlebih ya, Moms. Pasalnya, akan terjadi penumpukan kalori dalam tubuh akibat gula. Hasilnya, berat badan akan meningkat dan memicu risiko diabetes.
Adapun jenis kopi yang mengandung tinggi gula, seperti frappés, caffe lattes, dan frozen mochas. Kopi tersebut apabila dikonsumsi dalam tubuh maka dapat meningkatkan berat badan secara signifikan. Oleh karenanya, anak-anak sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi, terutama dengan kandungan tinggi gula.
Jus Buah
Buah pada dasarnya adalah makanan yang sehat ya, Moms, termasuk apabila dibuat jus. Tapi, jus buah menjadi tidak sehat apabila ditambah dengan gula atau soda. Sebab, telah banyak dijumpai produk-produk olahan yang dijual dalam bentuk minuman, termasuk jus buah.
Alih-alih mengandung tinggi nutrisi seperti mineral dan serat, jus buah hasil olahan justru sebaliknya. Biasanya, di dalamnya hanya mengandung gula dan soda, bahkan hanya sedikit sari buah.
Kondisi tersebut menjadikan orang yang mengonsumsinya bisa mengalami kegemukan ya, Moms. Pasalnya, kandungannya memang mendukung untuk meningkatkan berat badan berlebih. Oleh karenanya, mengonsumsi jus buah sangat disarankan tanpa menambahkan gula dan bukan merupakan hasil olahan yang dijual di pasaran.
Mi Instan
Saat ini, mi instan menjadi salah satu produk yang paling banyak penjualannya di pasaran. Sebab, banyak masyarakat yang menjadikan makanan ini sebagai makanan harian. Padahal, apabila dikonsumsi terlalu sering justru memicu kegemukan.
Alasannya, mi instan mengandung karbohidrat yang tinggi, lemak, dan garam. Oleh karenanya, mengonsumsi secara berlebih dapat menimbulkan penumpukan karbohidrat dalam tubuh.
Hasilnya, mereka yang mengonsumsi mi secara berlebihan dapat lebih mudah gemuk dibanding yang tidak. Kondisi ini mengharuskan Moms untuk lebih waspada apabila ingin memberikan mi sebagai makanan harian keluarga.
Daging Merah Olahan
Daging merah olahan termasuk jenis makanan yang mendukung kegemukan. Pasalnya, bahan makanan ini biasanya tinggi akan natrium nitrit, natrium nitrat, dan natrium fosfat.
Menurut laman Eat This, beberapa jenis daging merah olahan, seperti daging sapi, domba, dan babi. Daging-daging tersebut biasanya telah diawetkan dengan cara apa pun. Selain itu, ada juga daging pepperoni, salami, bacon, sosis, daging sapi panggang, dan hot dog.
Berbagai produk olahan tersebut dinilai dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker. Bahkan, banyak kasus juga bagi mereka yang mengonsumsi daging merah olahan mengalami peningkatan berat badan yang menyebabkan kegemukan.
Bacaan Lainnya: Herbal untuk Imunitas Anak.
Butter
Butter atau mentega adalah produk susu yang dibuat dari krim susu atau lemak hewani yang diaduk. Moms pasti tahu kalau bahan makanan satu ini mengandung tinggi lemak dan garam tambahan.
Hasilnya, apabila dikonsumsi tubuh dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan penumpukan lemak. Kondisi tersebut menyebabkan seseorang bisa mengalami berat badan berlebih ya, Moms.
Oleh karenanya, meskipun butter sering digunakan sebagai bahan untuk memasak makanan, namun penggunaannya tidak boleh berlebihan.
Permen
Permen merupakan makanan yang biasanya sangat disukai anak-anak ya, Moms. Padahal, permen mengandung banyak gula tambahan sehingga tinggi akan kalori. Mengonsumsinya setiap hari dapat meningkatkan risiko obesitas.
Itulah 15 makanan penyebab gendut yang perlu Moms ketahui. Sebab, beberapa makanan tersebut masih menjadi favorit banyak orang, termasuk anak-anak. Padahal, apabila dikonsumsi berlebihan atau sering dapat menyebabkan kegemukan. Oleh karenanya, Moms perlu waspada apabila ingin memberikannya pada keluarga tercinta.
Apakah Makan Sebelum Tidur Bikin Gemuk?
Perlu Moms ketahui, sebenarnya waktu makan tidak berpengaruh pada kegemukan. Melansir laman Siloam Hospital, kegemukan justru sering disebabkan karena porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Oleh karenanya, makan sebelum tidur tidak bikin gemuk ya, Moms.
Tapi, apabila Moms ingin menaikkan berat badan si Kecil maka Vitummy adalah solusinya. Sebab, madu herbal dengan ekstrak bahan alami ini mengandung formula Selenium Silver Pro. Fungsinya untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuhnya.
Yuk, dapatkan produk Multivitamin Vitummy sekarang juga melalui website resminya di www.maduvitummy.id!