Anak terlambat bicara atau speech delay merupakan salah satu kelainan yang sering dialami oleh anak-anak. Anak dikatakan terlambat bicara ketika ia sudah mencapai usia 2-3 tahun namun belum dapat berbicara dengan lancar. Padahal, normalnya anak usia 1,5 tahun saja sudah dapat mengucapkan minimal 5 kata.
Menurut beberapa penelitian, anak yang terlambat bicara yang terganggu adalah kemampuan penyampaian bahasa verbalnya, sedangkan kemampuan penerimaan bahasanya normal.
Hal tersebut tentunya membuat para orang tua khawatir akan proses penyesuaian sosial si kecil. Tak hanya itu, anak terlambat bicara atau speech delay juga sering membuat kebingungan orang tua dalam memahami maksud yang diutarakan si kecil ketika ia berbicara yang tidak jelas.
Meskipun anak terlambat bicara pada dasarnya hanya bersifat sementara, namun penting bagi para orang tua untuk mengenali gejala, penyebab dan cara mengatasinya.
Gelaja Anak Terlambat Bicara
- Sulit menyatukan kata-kata menjadi sebuah kalimat.
- Tidak mampu mengucapkan kalimat pendek ketika usia sudah menginjak 3 tahun.
- Tidak dapat mengucapkan kata dengan jelas ketika sudah menginjak usia 2 tahun.
- Cenderung diam dan tidak mengoceh ketika memasuki usia 1,5 tahun.
- Sulit dalam memahami petunjuk.
- Tidak dapat mengucapkan sebuah kata dengan jelas, alias artikulasinya terganggu.
Penyebab Anak Terlambat Bicara
Banyak faktor yang dapat mengakibatkan anak terlambat bicara. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:
Gangguan Pendengaran
Salah satu penyebab anak terlambat bicara atau speech delay adalah gangguan pendengaran. Anak dengan gangguan pendengaran biasanya tidak akan merespons bunyi-bunyian yang ada di sekitarnya. Gangguan pendengaran ini bisa menyebabkan anak mengalami hambatan dalam memahami, meniru, dan menggunakan bahasa.
Adapun ciri-ciri gangguan pendengaran adalah tidak kaget saat mendengar suara nyaring, tidak dapat menyebutkan satu kata pun saat berusia satu tahun, dan menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan.
Gagap
Penyebab anak terlambat bicara yang selanjutnya adalah gagap. Gagap merupakan salah satu gangguan bicara yang ditandai dengan gangguan kelancaran, alunan, atau ritme berbicara yang tersendat-sendat. Gangguan ini bisa muncul pada anak usia 2-6 tahun.
Apabila si kecil mengalami gagap dan terus berlangsung lebih dari satu tahun, mom sebaiknya harus segera membawa si kecil ke terapis bicara.
Gangguan Artikulasi
Gangguan artikulasi merupakan kesulitan dalam pembentukan bunyi-bunyi maupun suku yang menyebabkan ucapan si kecil sulit dipahami.
Biasanya, anak yang mengalami gangguan artikulasi bicaranya tidak sempurna, tidak tepat, dan sulit untuk mengucapkan huruf-huruf konsonan seperti R, L, K, dan S.
Salah satu penyebab gangguan artikulasi adalah kurangnya orang tua dalam menstimulasi berbicara pada anak. Misalnya, mengajak anak berbicara dengan cadel, seperti mengucapkan kata buku menjadi butu, pergi menjadi pelgi/ pegi.
Adapun penyebab lain dari gangguan artikulasi adalah adanya gangguan pada mulut anak. Seperti kondisi mulut yang kurang sempurna.
Kurangnya Komunikasi dan Interaksi dengan Orang Tua atau Lingkungan
Kurangnya komunikasi dan interaksi orang tua atau lingkungan dengan si kecil mengakibatkan kurangnya pemerolehan bahasa yang diterima oleh si kecil.
Padahal secara ilmiah, anak memperoleh bahasa secara tidak langsung dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Lingkungan atau Orang Tua Bicara dengan Cepat
Ketika orang tua atau lingkungan terlalu cerewet, berbicara dengan cepat, justru dapat memicu kebingungan pada anak dalam memahami dan memperoleh kosakata. Berbicara terlalu cepat dapat menyebabkan si kecil kebingungan dalam memahami artikulasi yang diucapkan.
Terlalu Banyak Bermain Gadget
Meskipun gadget merupakan salah satu sarana belajar, namun penggunaan gadget di usia dini dapat menyebabkan speech delay pada si kecil. Untuk itu mom sebaiknya membatasi durasi penggunaan gadget pada si kecil.
The America Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan penggunaan gadget untuk anak usia 2 tahun ke atas dengan durasi maksimal 2 jam sehari.
Selain itu, mom juga harus mendampingi penggunaan gadget agar si kecil memperoleh manfaat optimal dari penggunaan gadget tersebut.
Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Setelah mom memahami penyebab anak terlambat bicara, mom dapat menstimulus si kecil untuk berbicara dengan cara-cara berikut ini:
Ajak Anak Berkomunikasi
Kunci utama dalam merangsang kemampuan berbicara anak adalah dengan sering mengajak anak berkomunikasi. Meskipun si kecil belum dapat berbicara dengan lancar, mom harus tetap mengajak si kecil untuk berbicara layaknya orang dewasa.
Biasakan untuk selalu berbicara menggunakan kalimat lengkap kepadanya agar si kecil memiliki dan memahami struktur kalimat yang sempurna.
Gunakan Kosakata yang Benar
Terkadang, secara tidak sadar orang tua atau keluarga cenderung menggunakan bahasa cadel atau bahasa bayi ketika berbicara dengan si kecil.
Hal itu mungkin dianggap lucu dan menggemaskan. Padahal, itu semua dapat membuat si kecil tidak terbiasa dengan artikulasi yang benar sehingga mengakibatkan anak terlambat bicara.
Untuk itu, sebaiknya mom jangan ikut-ikutan si kecil untuk menggunakan bahasanya. Namun, pakailah kosakata yang benar untuk membantu si kecil mengetahui cara pengucapan yang seharunya.
Merespons Ucapan Anak
Cara mengatasi anak terlambat bicara selanjtnya adalah dengan merespons ucapan anak. Ketika anak mengucapkan kata-kata, usahakan untuk selalu memberi respons dengan antusias.
Jangan langsung mengoreksi ucapan atau kalimat yang sedang si kecil bentuk. Biarkan ia menuangkan pikiran secara mandiri, serta berikan waktu ekstra sebagai pendengar yang sabar.
Mintalah Penjelasan Ulang / Klarifikasi
Perhatikan suara yang diucapkan oleh si kecil. Ketika mom kesulitan memahami yang dikatakan si kecil, ulangi suara si kecil yang mom tangkap atau menjelaskan kata-kata yang dipahami oleh mom dari pernyataan si kecil, kemudian minta si kecil untuk menjelaskan sisanya.
Misalnya, ketika si kecil hendak meminta minum namun bahasanya tidak jelas, mom dapat mengulang kalimat seperti “mom aku mau minum” minum apa? “minum susu”. Hal ini dapat membantu mereka untuk berlatih berbicara.
Bicara Dengan Pelan dan Menggunakan Intonasi yang Jelas
Mom, speech delay atau anak terlambat bicara dapat diterapi dengan cara mom bicara dengan pelan, jelas intonasinya, serta jelas mimik wajahnya.
Selain itu, mom tidak harus langsung menggunakan banyak kata dalam satu kalimat, namun bisa hanya 3 kata. Misalnya “ini adalah buku” sambil menunjukkan buku, sampai si kecil mengikuti berbicara.
Mom bisa menggunakan terapi ini sambil menggunakan media dan juga memperagakannya untuk membantu si kecil.
Beri Anak Perintah Sederhana
Memberi anak perintah sederhana merupakan salah satu cara sederhana untuk melatih si kecil berbicara. Mom dapat memberi perintah sederhana pada si kecil seperti mengajak si kecil minum susu “Ayo kita minum susu” sambil menggoyangkan botol susu, meminta ia mengambil sesuatu sambil menunjukkan benda yang harus dibawanya, menyuruh duduk sambil menepuk kursi atau lantai yang harus ia duduki. Hal ini dapat membantu si kecil dalam memahami petunjuk yang mom berikan.
Selalu Puji Perkembangannya
Perkembangan berbicara pada anak merupakan hal yang memesona. Untuk itu, selalu berilah pujian, senyuman, dan pelukan ketika si kecil mengeluarkan suara atau kosakata baru agar si kecil lebih semangat dalam belajar berbicara.
Konsultasi dengan Dokter
Jika mom telah menggunakan berbagai cara namun si kecil tetap mengalami speech delay atau anak terlambat bicara, cara terakhir adalah dengan mengajaknya untuk berkonsultasi dengan dokter agar si kecil mendapatkan pemeriksaan lebih. Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui permasalahan yang dialami anak.
Untuk mengetahui perkembangan bicara si kecil, berikut adalah tahapan anak berbicara berdasarkan usia.
Tahapan Anak Berbicara
Pemerolehan bahasa pada si kecil berkembang secara tahap demi tahap, ia menyerap informasi atau kosakata dari lingkungan sekitarnya.
Untuk mengetahui kapan si kecil dikatakan sebagai anak telat bicara mom harus mengetahui tahapan-tahapan pemerolehan bahasa berikut ini.
- Usia 0-6 Bulan
Ketika bayi baru lahir, ia akan mengekspresikan semuanya dengan cara menangis. Seperti ketika ia lapar atau merasa tidak nyaman, ia akan mengkomunikasikannya melalui tangisan.
- Usia 2-3 Bulan
Ketika usia 2-3 bulan, bayi biasanya sudah bisa menggumam atau cooing, seperti haha, hihi, huhu. Hal ini merupakan suatu tanda reaksi bayi terhadap orang lain atau sumber suara yang ia dengar.
Nah, pada usia 3 bulan juga, bayi biasanya sudah mulai senang mendengarkan atau melihat sumber-sumber suara. Seperti mainan-mainan yang ada suaranya atau mainan kerincing. Pada tahap ini, mom dianjurkan untuk merangsang motorik pendengaran si kecil menggunakan mainan-mainan edukatif agar pendengaran si kecil berkembang secara optimal.
- Usia 6-12 Bulan
Pada usia ini, bayi sudah mulai bisa mengoceh dengan cara mengucapkan satu suku kata secara berulang-ulang. Contohnya, Baba, mama. Waspadalah jika pada usia ini si kecil belum bisa menunjuk dengan jari, serta tidak menoleh ketika ada suara atau dipanggil. Bisa jadi itu adalah tanda anak terlambat bicara.
Pada usia ini juga, bayi biasanya sudah mulai bisa mengerti arti nama dan juga benda. Jadi jika mom menunjuk ayah, bunda, atau nama mainan, ia akan mulai mengerti. Begitu pula dengan makna iya atau tidak. Seperti, masih lapar, atau tidak.
- Usia 12-18 Bulan
Ketika usia 12 bulan, anak bisanya sudah bisa mengerti suatu kalimat perintah sederhana, atau kalimat pertanyaan. Misalnya ketika mom meminta si kecil untuk melakukan tepuk tangan atau kiss bye, ia seharusnya sudah paham makna dari kalimat yang mom ucapkan.
- Usia 2 Tahun
Pada usia 2 tahun, si kecil biasanya harus sudah bisa menyebutkan sekitar 50 kata. Pada usia ini, ia biasanya akan mulai untuk menggabungkan dua kata, misalnya “mama lapar”.
Waspadai jika pada usia ini si kecil belum bisa menggabungkan kata-kata. Bisa jadi hal itu merupakan tanda speech delay.
- Usia 3 Tahun
Umumnya, anak ada usia 3 tahun sudah dapat mengucapkan 1000 kata, menyebut dirinya sendiri, atau bahkan bertanya. Waspadai jika pada usia ini si kecil belum mengucapkan kata kurang dari 200 suku kata, atau tidak dapat menyebut mamanya sendiri.
Nah, itulah sekilas tentang speech delay atau anak terlambat bicara. Pada dasarnya setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Namun, alangkah baiknya untuk memahami gejala speech delay sedini mungkin agar si kecil segera diberi penanganan yang tepat.
Tentunya, asupan gizi si kecil juga harus terpenuhi agar si kecil tetap sehat dan memiliki proses tumbuh kembang yang sempurna. Untuk membantu mom dalam melengkapi gizi harian si kecil, Vitummy hadir sebagai medu herbal pelindung kesehatan anak yang terbuat dari tanaman herbal pilihan yang tentunya kaya akan gizi dan manfaat.
Yuk miliki Vitummy sebagai pelengkap proses pertumbuhan si kecil.