Melatih gerak motorik anak terkadang dianggap sebagai hal sepele bagi sebagian orang tua. Mereka menganggap bahwa perkembangan motorik anak akan berjalan dengan sendirinya seiring berjalannya usia. Padahal, proses perkembangan gerak motorik anak juga perlu distimulus agar anak lebih siap dan terampil dalam melangkah ke tahap selanjutnya, seperti dari tahap belajar berdiri ke tahap belajar berjalan. Tak hanya itu, melatih motorik anak juga dapat membantu meningkatkan kreativitas dan kecerdasannya.
Secara ilmiah gerak motorik anak dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Gerak motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti tangan, kaki, dan perut. Perkembangan gerak ini dapat dilihat dari perkembangan secara fisik. Misalnya, menendang, berlari, duduk, dan sebagainya.
Sedangkan gerak motorik halus, melibatkan otot-otot kecil yang didominasi dengan tangan dan mata. Perkembangan gerakan ini dapat dilihat melalui keterampilan fisik. Misalnya, menulis, menggambar, menyusun puzzle dan lain sebagainya.
Kedua gerak motorik tersebut sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak agar anak bisa berkembang secara optimal.
Untuk melatih kedua gerakan motorik tersebut, berikut adalah beberapa cara sederhana yang mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Yuk kita simak!
Cara Melatih Gerak Motorik Anak
Melatih gerak motorik anak tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan usiannya. Secara umum, si kecil mulai belajar keterampilan motoriknya sejak usia 5-6 bulan. Namun, sebagai orang tua, mom dapat merangsang gerakan motorik si kecil untuk mengoptimalkan keterampilannya sejak usia 0 bulan dengan beberapa cara berikut ini.
Tummy Time
Tummy time merupakan latihan pada bayi dengan memosisikan tubuh tengkurap atau bertumpu pada perutnya. Latihan ini memiliki banyak manfaat untuk perkembangan motorik bayi. Di antaranya adalah untuk merangsang kemampuan bayi dalam menjaga keseimbangan tubuh, melakukan koordinasi pada paha, dan mengontrol gerakan kepala. Manfaat lain dari tummy time yaitu dapat membantu memperkuat otot leher pada bayi dan juga melatih gerakan tangan.
Lakukan tummy time sebanyak 2-3 kali sehari selama 3-5 menit. Tempatkan bayi pada permukaan yang datar dan empuk. Latihan ini dapat dilakukan sejak bayi berusia 0 bulan.
Melatih Merangkak
Cara untuk melatih gerak motorik anak selanjutnya adalah dengan melatih si kecil untuk merangkak. Di usia sekitar 6 bulan biasanya si kecil akan mulai mencoba untuk berguling-guling dan merangkak agar dapat berpindah tempat. Mom dapat memancing si kecil agar ia merangkak ke depan dengan menggunakan mainan atau barang yang disukainya.
Melatih Berdiri
Pada usia 8 bulan, si kecil biasanya akan mulai mencoba untuk berdiri sendiri dengan cara berpegangan pada benda yang ada di sekitarnya. Kemudian pada usia 9-12, ia akan mulai belajar melangkah untuk pertama kalinya. Mom dapat menggunakan alat bantu untuk berjalan seperti mainan yang dapat didorong atau dengan cara memegang kedua tangannya. Jangan lupa untuk mengajarinya menekuk lutut agar ia bisa mencoba duduk kembali setelah berdiri atau berjalan.
Latihan Tepuk Tangan / Pok Ame-ame
Ketika bermain bersama si kecil, tepuk tangan atau pok ame-ame pasti menjadi gerakan yang wajib dimainkan untuk menambah kehangatan suasana. Gerakan ini tak hanya untuk seru-seruan bersama si kecil, namun juga membantu keterampilan si kecil dalam menggerakkan tangganya. Bertepuk tangan menunjukkan bahwa keterampilan motoriknya bekerja sehingga ia berhasil menggerakkan tangannya sesuai dengan permintaan.
Latihan menggambar
Menggambar dapat melatih kemampuan jari si kecil untuk menggenggam atau menggerakkan kuas. Kegiatan ini dapat membantu meningkatkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Menurut beberapa penelitian, anak-anak yang sudah diajarkan menggambar sejak kecil memiliki kemampuan belajar dan daya ingat yang lebih baik.
Menyusun Balok
Menyusun balok memiliki manfaat dalam mengasah perkembangan motorik si kecil, terutama motorik halus. Saat Menyusun balok, ia akan mengkoordinasikan mata dan tangan untuk mengambil, memindahkan, dan menumpuk balok. Selain itu, manfaat lain dari permainan ini adalah untuk mengasah daya imajinasi dan keterampilan matematikanya. Ketika menyusun balok ia harus membayangkan wujud dari sesuatu yang ingin dia buat, kemudian ia juga harus menghitung, menyortir, dan memperkirakan tinggi dan luas balok yang akan diusun.
Bermain Puzzle
Tak hanya melatih logika, imajinasi dan kesabaran. Menyusun puzzle juga dapat melatih gerak motorik halus lho. Ketika mencocokan kepingan-kepingan puzzle, si kecil akan mengkoordinasikan tangan dan matanya.
Bermain Clay
Tak perlu bermain di luar rumah untuk bermain tanah liat sungguhan, Clay juga ada yang terbuat dari berbagai macam bahan namun tetap memiliki sifat seperti tanah liat yang mudah dibentuk dan tentunya lebih aman untuk dimainkan si kecil. Permainan ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan motorik halus si kecil. Ketika bermain Clay, ia akan melakukan kegiatan mengepal, meremas, memipih, dan menekan untuk menciptakan bentuk yang diinginkan.
Bermain Kertas Lipat / Origami
Menurut sebuah penelitian, melipat kertas merupakan kegiatan melatih motorik halus anak karena melibatkan gerakan otot-otot jari, pergelangan tangan, koordinasi mata dan tangan. Kegiatan ini dapat melatih kemampuan si kecil dalam hal memegang, menggenggam, dan meremas. Tak hanya itu, kegiatan melipat kertas juga memiliki manfaat untuk melatih konsentrasi anak dalam menentukan lipatan-lipatan kertas. Mom juga dapat menggunakan kertas origami warna-warni untuk mengenalkan jenis-jenis warna pada si kecil.
Bermain Bola
Bermain bola mainan memiliki manfaat dalam melatih motorik halus dan juga motorik kasar si kecil. Ketika bermain bola, si kecil akan mengkoordinasikan tangan dan mata untuk melempar bola, kemudian berlari atau merangkak untuk mengejar bola. Dengan demikian, secara tidak langsung, ia akan berlatih menggerakan tangan dan kakinya untuk menangkap bola.
Pilihlah bola plastik berukuran sedang dan ringan sehingga dapat memudahkan si kecil untuk melempar, menangkap, atau menendangnya.
Menari dengan Iringan Musik
Menggemasakan bukan ketika melihat si kecil aktif menari-nari mengikuti irama musik? Tak hanya untuk seru-seruan, kegiatan ini juga dapat melatih gerakan motorik si kecil lho. Ketika menari, ia akan menggerakan bagian-bagian tubuhnya seperti tangan, kaki, dan tubuh secara keseluruhan. Hal ini juga dapat membantu mom untuk melihat bakat si kecil dalam hal menari.
Itu lah berbagai cara sederhana untuk melatih gerak motorik si kecil. Pada dasarnya, perkembangan gerak motorik setiap anak berbeda-beda, sehingga penting untuk diperhatikan agar keterlambatan atau gangguan pada perkembangan motorik si kecil dapat segera terdeteksi dan teratasi.
Sebagai orang tua, mom juga harus terus mendukung dan mendampingi si kecil ketika ia berusaha untuk mencoba hal-hal baru, termasuk ketika ia melatih kemampuan motoriknya. Apresiasilah segala kegiatan dan tahapan yang telah ia capai dengan tepuk tangan atau pelukan agar si kecil tetap semangat dalam mencoba hal-hal baru.
Untuk mendampingi si kecil agar tetap sehat dan semangat dalam melatih gerakan motoriknya, Vitummy hadir sebagai madu herbal pelindung anak dari cacingan.
Yuk miliki Vitummy sebagai pelindung lengkap keluarga.