4 Pola Pengasuhan Anak: Ketahui Penerapan dan Dampaknya!

Pola Pengasuhan Anak

Moms, pola pengasuhan anak seperti apa sih yang diterapkan pada si kecil di rumah? Membahas tentang pola pengasuhan anak, setiap keluarga pasti berbeda-beda ya, Moms. 

Perbedaan pola pengasuhan anak dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan (kebiasaan) keluarga, seperti norma sosial, nilai sosial, bahasa, dan perilaku setiap individu. Perbedaan pengaruh ini kemudian berdampak besar pada tumbuh kembang anak. 

Oleh karena itu, artikel berikut akan membahas tentang pola pengasuhan anak terkait dengan penerapan dan dampaknya pada anak-anak. 

Simak di bawah ini ya, Moms! 

Pola Pengasuhan Anak, Apa itu? 

Pola Pengasuhan Anak

Moms, sudah tahu kan tentang apa itu pola pengasuhan anak? Moms pasti telah membaca banyak referensi tentang hal ini. Meski demikian, Mimin akan mengulas kembali pada poin berikut secara lebih detail, sehingga bisa memberikan informasi lebih lanjut untuk Moms dan keluarga. 

Dilansir dari laman Halodoc, pola pengasuhan anak adalah suatu proses yang dilakukan orang tua dengan tujuan meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual anak hingga dewasa. 

Definisi tersebut menunjukkan bahwa setiap orang tua bertanggung jawab terhadap pola pengasuhan anak. Tidak hanya itu, orang tua juga harus memberikan pengasuhan yang tepat dan ideal untuk anak. Pemilihan pola pengasuhan yang tepat akan berdampak pada masa depan yang positif. 

Memilih pola pengasuhan anak yang tepat harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dasar anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan akan asah, asih, dan asuh. 

Memenuhi kebutuhan dasar tersebut akan mendukung anak menggapai masa depan positif. Oleh karena itu, Moms harus mengetahui jenis pola pengasuhan anak agar dapat menentukan mana yang tepat diterapkan pada si kecil. 

Jenis Pola Pengasuhan Anak dan Penerapannya

Pola Pengasuhan Anak

Dilansir dari laman Americanspcc, seorang psikolog Diana Baumrind menyebutkan dalam penelitiannya bahwa terdapat empat jenis pola pengasuhan anak. Hasil penelitian ini kemudian menjadi acuan tentang pola pengasuhan yang diterapkan orang tua kepada anak. 

Berikut empat jenis pola pengasuhan menurut psikolog Diana Baumrind. 

Pola Pengasuhan Anak Otoriter 

Dilansir dari laman National Library of Medicine, pola pengasuhan otoriter merupakan jenis pengasuhan orang tua kepada anaknya dengan cara menerapkan peraturan yang ketat. Peraturan ini diharuskan untuk dipatuhi oleh anak-anak mereka. 

Penerapan aturan yang ketat tersebut menjadikan anak-anak tidak memiliki ruang untuk bernegosiasi dengan orang tuanya. Bahkan, termasuk untuk aturan-aturan yang tidak dijelaskan sebelumnya. 

Kondisi tersebut menjadikan orang tua mempunyai ekspektasi tinggi agar anak-anaknya tidak membuat kesalahan. Namun, apabila anak sampai membuat kesalahan maka akan ada hukumannya. 

Pasalnya, orang tua dengan tipe pengasuhan seperti ini pada umumnya kurang perhatian dan memiliki ekspektasi yang tinggi. Meski demikian, mereka memiliki keleluasaan yang terbatas. 

Contoh penerapannya sebagai berikut. 

“Karena Ayah/Ibu mengatakan demikian maka kamu harus…” 

Pola Pengasuhan Anak Demokratis 

Pola pengasuhan anak demokratis dilansir dari laman Klik dokter, merupakan pola pengasuhan orang tua yang dinilai sangat ideal diterapkan pada anak. Hal ini dikarenakan adanya keseimbangan permintaan dan respon antara orang tua dan anak. 

Artinya, pola pengasuhan ini memberikan kebebasan kepada orang tua untuk mengarahkan anak pada suatu tujuan. Selain itu, anak juga bebas memilih untuk mengikuti perintah tersebut atau tidak. Pasalnya, tetap ada batasan dan konsekuensi yang anak akan dapatkan apabila melanggar peraturan yang diberikan. 

Orang tua dengan pola pengasuhan ini umumnya sering memberikan pujian, hadiah, serta dukungan emosional kepada anak. Terlebih ketika anak mencapai suatu prestasi. Selanjutnya, komunikasi antara orang keduanya juga sangat baik. 

Contoh penerapannya sebagai berikut. 

“Ayah/Ibu tahu kamu tidak ingin melakukan ini. Tetapi jika Kamu telah selesai maka Kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk bermain.”

Pola Pengasuhan Anak Permisif 

Pola pengasuhan anak permisif merupakan pola pengasuhan yang dilakukan orang tua dengan mengikuti semua keinginan anak. Hal ini sering menjadikan pola asuh ini disebut sebagai gaya pengasuhan “memanjakan anak”. 

Selain itu, permisif juga merupakan kebalikan pola pengasuhan otoriter. Alasannya karena pola permisif dilakukan dengan mengikuti semua keinginan anak, namun pola otoriter dilakukan dengan mengikuti keinginan orang tua. 

Orang tua dengan tipe pengasuhan ini biasanya sangat baik dalam memberikan waktu, interaksi, perhatian, kehangatan terhadap anak-anaknya. Kebiasaan ini mendorong anak untuk melakukan segala hal yang diinginkannya. 

Contoh penerapannya sebagai berikut. 

“Apapun yang Kamu mau.” 

“Semua terserah Kamu.” 

Pola Pengasuhan Anak Tidak Terlibat (Abai) 

Pola pengasuhan anak tidak terlibat merupakan pola pengasuhan orang tua yang sangat cuek terhadap anaknya. Definisi tersebut menjadikan pola ini sering disebut sebagai pola pengasuhan tidak terlibat atau abai. 

Orang tua dengan pola pengasuhan ini biasanya hanya fokus memenuhi kebutuhan fisik anak. Beberapa kebutuhan fisik tersebut, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. 

Padahal, anak tidak hanya memerlukan kebutuhan fisik, namun perlu juga kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis menjadi suatu hal yang sering dilupakan oleh banyak orang tua dengan pola pengasuhan ini. 

Banyak alasan orang tua tidak memenuhi kebutuhan psikologis anak, seperti karena kesibukan, masalah mental, kriminal, ekonomi, dan lain sebagainya. 

Contoh penerapannya sebagai berikut. 

“Apapun, tidak menjadi masalah untuk Ayah/Ibu.” 

Dampak Pola Pengasuhan Anak

Pola Asuh Anak

Setelah mengetahui jenis-jenis pola pengasuhan anak yang bisa diterapkan di rumah. Moms pasti ingin menerapkan salah satu dari empat pola tersebut. 

Nah, untuk menjadi pertimbangan pola mana yang akan Moms pilih, sebaiknya Moms mengetahui terlebih dahulu dampak atau hasil apabila menerapkan masing-masing pola tersebut. 

Berikut beberapa dampaknya. 

Dampak Pola Pengasuhan Anak Otoriter 

Menerapkan pola pengasuhan otoriter berdampak pada anak akan memiliki sifat memberontak dan selalu berada di belakang bayang-bayang orang tua. Selain itu, anak juga tidak pernah merasa cukup karena standar yang dibuat orang tuanya sangat tinggi.

Baca Juga: Stop Kekerasan pada Anak: Ketahui Penyebab dan 5 Bentuknya!

Meski demikian, pola pengasuhan ini juga memiliki dampak positif. Beberapa di antaranya adalah membentuk anak memiliki kepribadian disiplin, unggul dalam prestasi, dan dapat membuat keputusan yang baik.

Dampak Pola Pengasuhan Anak Demokratis 

Menerapkan pola pengasuhan demokratis berdampak pada anak akan memiliki kebahagiaan dan percaya diri yang tinggi. Selain itu, anak juga sering berorientasi pada tujuan, rasa ingin tahu, dan kemandirian. 

Dampak Pola Pengasuhan Anak Permisif 

Menerapkan pola pengasuhan permisif berdampak pada anak akan berpotensi mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini dipengaruhi oleh konsekuensi yang akan mereka dapatkan. 

Konsekuensi ini sering menjadikan anak jadi memiliki batasan dalam berjuang, mengikuti aturan, dan mengendalikan diri. Adapun sisi positifnya adalah anak lebih kreatif dan tidak takut untuk mengungkapkan 

Dampak Pola Pengasuhan Anak Abai 

Menerapkan pola pengasuhan abai akan berdampak pada anak akan sering merasa rendah diri, impulsif, dan mengalami berbagai masalah kesehatan mental yang lain. Hal ini menjadikan pola pengasuhan ini sering dianggap tidak memiliki manfaat. 

Itulah beberapa dampak pola pengasuhan yang bisa terjadi pada anak. Oleh karena itu, sebelum Moms menerapkan pola pengasuhan tersebut, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu dengan dampak yang akan diterima oleh anak, ya. 

Selain memperhatikan pola pengasuhan anak agar kesehatan mentalnya baik, Moms juga harus memperhatikan kesehatan fisiknya. Misalnya dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya. 

Meningkatkan daya tahan tubuh anak bisa dilakukan dengan memberikan Vitummy yang mengandung formula Selenium Silver Pro. Formula ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Yuk, dapatkan produk Vitummy sekarang juga di website resminya www.maduvitummy.id!

Share:
Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan komentar

Nafsu Makan Naik, Mommy Bebas Panik

Lebih Hemat Rp90.000!

harga vitamin penambah nafsu makan 1 botol
Chat Customer Service
Konsultasi Vitummy
Halo Kak, Promo Madu Vitummy Masih Adakah?