Membesarkan anak memang salah satu tantangan berat bagi setiap orang tua ya, Moms. Pasalnya, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh perilaku dan emosi anak yang cepat dan sering berubah.
Pada umumnya, anak bisa merasa sedih, cemas, mudah tersinggung, atau agresif. Selain itu, juga bisa berperilaku, seperti sulit untuk duduk diam, memperhatikan, atau berinteraksi dengan orang lain.
Berbagai perilaku dan emosi tersebut dalam kebanyakan kasus hanyalah fase perkembangan anak yang khas. Akan tetapi, bisa juga mengindikasikan masalah yang lebih serius. Misalnya, bisa menunjukkan tanda anak mengalami gangguan mental.
Artikel berikut akan membahas tentang tanda anak mengalami gangguan mental. Simak di bawah ini ya, Moms!
- Apa Itu Gangguan Mental?
- Tanda Anak Mengalami Gangguan Mental
- Sering Mengamuk atau Sangat Mudah Tersinggung
- Sering Berbicara Tentang Ketakutan atau Kekhawatiran
- Mengeluh Sakit Perut atau Sakit Kepala
- Selalu Bergerak (Tidak Mau Tenang)
- Tidur Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
- Tidak Tertarik Bermain dengan Teman
- Penurunan Nilai Akademis
- Sering Mengulang Tindakan
- Cara Menangani Anak Mengalami Gangguan Mental
Apa Itu Gangguan Mental?
Sebelum membahas tanda-tandanya, Moms perlu mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu gangguan mental?
Dilansir dari laman Kemenkes RI, gangguan mental (mental illness/mental disorder) merupakan kondisi kesehatan yang memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi dari beberapa hal tersebut.
Adapun kategorinya ada dua, yaitu gangguan mental ringan dan gangguan mental parah. Keduanya sangat berpengaruh terhadap aktivitas, kegiatan sosial, pekerjaan, dan interaksi dengan orang lain.
Pada kondisi ringan, orang yang mengalami gangguan mental masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, juga masih bisa diobati agar sembuh.
Yuk Ajari Anak Berhitung: Ini 5+ Tips Mengajari Anak Berhitung, Mudah!
Berbeda dengan orang dengan gangguan jiwa berat (kronis). Pada kondisi ini, seseorang perlu mendapatkan penanganan khusus, misalnya dengan dirawat intensif di rumah sakit. Pasalnya, tidak jarang orang dalam kondisi ini menyakiti dirinya sendiri.
Nah, Moms perlu ketahui bahwa gangguan mental bisa dimulai sejak masa anak-anak. Seperti diungkapkan World Health Organization (WHO) dalam laman Kemenkes RI, bahwa satu dari lima anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental.
Anak-anak yang rawan muncul gangguan mental biasanya berusia di bawah 14 tahun. Hal ini berdasarkan banyak kasus yang terjadi di dunia.
Berdasarkan jurnal Children and Mental Health: Is This Just a Stage? dari hasil penelitian National Institute of Mental Health, gangguan mental yang terjadi pada anak-anak di antaranya sebagai berikut.
- Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
- Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)
- Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder)
- Depresi dan gangguan suasana hati lainnya
- Gangguan Makan
- Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD))
Itulah beberapa macam gangguan mental yang bisa terjadi pada anak-anak. Anak yang memiliki gangguan tersebut perlu mendapatkan perawatan khusus. Jika dibiarkan maka dapat berakibat mencegah anak mencapai potensi maksimal.
Maka Mommy Juga Harus Tahu: Tips Ampuh Membentuk Anak Punya Mental Kuat
Selain akibat tersebut, juga bisa memengaruhi kondisi mental ketika sudah memasuki usia remaja. Pasalnya banyak remaja yang mengalami gangguan mental dikarenakan bawaan dari masa kecilnya.
Tanda Anak Mengalami Gangguan Mental
Seperti telah disebutkan bahwa perilaku menantang dan emosi adalah wajar terjadi pada anak-anak ya, Moms. Hal ini termasuk bagian dari proses tumbuh kembang anak.
Lalu, bagaimana cara membedakannya dengan perilaku dan emosi yang menunjukkan tanda anak mengalami gangguan mental? Jawabannya masih dalam penelitian yang sama ya, Moms.
Tanda anak mengalami gangguan mental dilansir dari hasil penelitian National Institute of Mental Health, yaitu sebagai berikut.
Sering Mengamuk atau Sangat Mudah Tersinggung
Tanda anak mengalami gangguan mental yang pertama adalah anak sering mengamuk. Selain itu, juga mudah tersinggung. Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan adanya perubahan perilaku pada anak.
Sering Berbicara Tentang Ketakutan atau Kekhawatiran
Tanda anak mengalami gangguan mental selanjutnya adalah anak sering berbicara tentang ketakutan atau kekhawatiran dalam dirinya. Kondisi ini disebabkan oleh perasaan yang intens dalam diri anak. Jika dibiarkan, bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, jantung berdebar kencang, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengeluh Sakit Perut atau Sakit Kepala
Tanda anak mengalami gangguan mental lainnya adalah anak sering mengeluh sakit perut atau sakit kepala. Keluhan ini biasanya dilakukan tanpa penyebab medis yang diketahui.
Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan gangguan mental memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Inilah alasan anak yang memiliki gangguan mental akan memunculkan berbagai masalah kesehatan yang lain.
Selalu Bergerak (Tidak Mau Tenang)
Tanda anak mengalami gangguan mental berikutnya adalah anak selalu bergerak dan tidak mau tenang. Misalnya, ketika anak yang disuruh untuk duduk dengan tenang cenderung tidak mau dan memilih untuk berlari-larian.
Kondisi ini disebabkan karena anak dengan gangguan mental sangat sulit untuk berkonsentrasi, sehingga sulit fokus dan memperhatikan (tenang) dalam waktu lama.
Tanda anak mengalami gangguan mental ini mengakibatkan performa anak di sekolah menurun.
Tidur Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
Tanda anak mengalami gangguan mental yang lain adalah anak tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kondisi ini sering menyebabkan anak mengalami mimpi buruk. Selain itu, juga tampak ngantuk di siang hari.
Tidak Tertarik Bermain dengan Teman
Tanda anak mengalami gangguan mental lainnya adalah anak tidak tertarik bermain dengan teman. Akibatnya, anak memiliki kesulitan dalam berteman.
Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan anak dengan gangguan mental memiliki perubahan mood (suasana hati yang sering). Sehingga, suasana hatinya selalu berubah dan sulit untuk berinteraksi dengan orang.
Penurunan Nilai Akademis
Nilai akademis yang menurun bisa menjadi tanda anak mengalami gangguan mental ya, Moms. Kondisi ini biasanya disebabkan karena anak dengan gangguan mental akan sulit berkonsentrasi.
Akibatnya, anak tersebut tidak bisa mengikuti proses belajar di sekolah sehingga bisa mengakibatkan penurunan nilai akademis.
Sering Mengulang Tindakan
Moms, salah satu tanda anak mengalami gangguan mental adalah sering mengulang tindakan. Misalnya, anak sering memeriksa satu hal yang sama berkali-kali karena takut hal buruk akan terjadi.
Kondisi ini diakibatkan karena anak dengan gangguan mental sangat sulit berkonsentrasi. Selain itu, juga memiliki kekhawatiran yang berlebihan.
Itulah beberapa tanda anak mengalami gangguan mental yang bisa Moms jadikan referensi dalam mengontrol tumbuh kembang anak.
Baca Yuk: 5+ Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak
Cara Menangani Anak Mengalami Gangguan Mental
Setelah mengetahui tanda anak mengalami gangguan mental, Moms sebaiknya memahami pula tentang cara menanganinya.
Menurut National Institute of Mental Health, ada beberapa cara menangani anak mengalami gangguan mental, di antaranya sebagai berikut.
Langkah Pertama untuk Orang Tua
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu mengawasi kesehatan mental anak-anaknya. Hal ini bisa dilakukan untuk mencegah anak mengalami gangguan mental.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan, misalnya berbicara dengan orang yang sering berinteraksi dengan anak tersebut tentang perilakunya di sekolah atau ketika di taman bermain. Dengan ini, Moms bisa mengetahui perilaku dan emosi anak.
Akan tetapi, apabila anak sudah mengalami gangguan mental maka Moms bisa mencoba mengubungi dokter atau berbagai perawatan kesehatan anak lainnya. Misalnya, bisa dengan menceritakan perilaku anak yang merujuk pada tanda anak mengalami gangguan mental.
Selain itu, bisa juga dengan meminta rujukan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental yang ahli dalam menangani kesehatan mental anak.
Menilai Perilaku Anak
Cara menangani anak mengalami gangguan mental selanjutnya adalah dengan menilai perilaku anak. Hal ini harus dilakukan oleh orang tua dengan seorang profesional kesehatan mental. Tujuannya untuk menentukan langkah yang akan dipilih selanjutnya berdasarkan tanda-tanda anak mengalami gangguan mental.
Memilih Jenis Pengobatan
Seorang profesional kesehatan mental akan memilih jenis pengobatan sesuai dengan evaluasi tanda anak mengalami gangguan mental. Ada beberapa rekomendasi pengobatan untuk anak dengan gangguan mental, yaitu sebagai berikut.
- Psikoterapi (terapi bicara), yaitu terapi terstruktur yang diarahkan pada kondisi spesifik anak dengan gangguan mental.
- Obat-obatan, yaitu jenis pengobatan dengan memberikan obat yang disesuaikan dengan diagnosa anak dengan gangguan mental. Misalnya antidepresan, stimulan, atau penstabil suasana hati.
- Konseling keluarga, yaitu kontribusi aktif keluarga dalam membantu pengobatan anak dengan gangguan mental. Misalnya, membangun hubungan baik antara orang tua dengan anak.
- Dukungan untuk orang tua, yaitu terapi untuk melatih orang tua agar bisa berkomunikasi dan bekerja dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan anak gangguan mental.
Moms, itulah beberapa cara menangani anak memiliki gangguan mental berdasarkan tanda anak mengalami gangguan mental. Semoga artikel ini bisa membantu Moms di rumah untuk menjaga kondisi mental anak ya, Moms.
Anak-anak tidak hanya perlu dijaga kondisi mentalnya, tetapi juga perlu dijaga daya tahan tubuhnya. Menjaga daya tahan tubuh anak bisa dilakukan dengan memberinya Madu Vitummy.
Madu Vitummy adalah madu herbal dengan ekstrak bahan alami yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Yuk, Moms, beri anak Madu Vitummy secara rutin dan dapatkan manfaatnya!